~•~
SMA LASKAR ARIMBI
~•~~•~
ANGKRINGAN MAUNG
~•~~•~
ZECARLOS GANG G09Zalvero Anasta Redyana
Magmatra Saguna
Arlanzyan Eros Bratadikara
Segran Adhitama
Kelvin Lateza Aprilio
Elvin Lateza Aprilio
Galang Abhimanyu
Aksara Rasendraya
~•~~•~
Aila Pandhita
Mollavina Amora
Kamala Nara Segina
Cika Putri Adeliana
~•~
•♥•“Bunda, Molla berangkat dulu. Assalamualaikum!” pamit Molla. Tak lupa dia mencium pipi sang ibu sebelum pergi.
“Walaikumsalam, inget bekalnya dihabisin yah. Tupperware bunda jangan sampe ditinggal!”
“Iya bunda!”
Any tersenyum senang melihat putrinya kembali ceria. Dia pun melanjutkan kegiatan menyapu halamannya. Sedangkan Molla, tampak sedikit gusar menunggu angkot yang tak kunjung datang. “Duh, Molla hampir telat nih,” gumam Molla. Dia bernapas lega saat angkot akhirnya datang.
25 menit kemudian, akhirnya Molla sampai ke tempat menimba ilmu. Begitu keluar dari angkot, Molla menarik napas dan mengeluarkannya perlahan saat melihat anak-anak Zecarlos tengah nongkrong di tempat menunggu jemputan. “Cuekin Arlan, cuekin Arlan, cuekin Arlan,” gumam Molla. Sudah seperti dzikir saja gadis itu bergumam.
“NENG MOL-MOL... KIW!! KIW!!”
Molla terus berjalan lurus. Mengabaikan panggilan dari Segran. Hal itu lagi-lagi membuat seluruh anak Zecarlos terheran. Kecuali Arlan mungkin? Molla benar-benar mengabaikan mereka. Tidak menoleh sedikit pun. “Kayaknya Molla beneran sakit hati banget soal kemaren Lan, dia nyuekin lo tuh,” ucap Elio.
“Biarin.”
“Lo yakin siap dijauhin sama dia?” tanya Aksara membuat Arlan terdiam. Pria berstatus Panglima Zecarlos itu fokus pada ponselnya. Melihat itu, Zalvero menghela napas berat.
“Yuk masuk, bentar lagi lomba dimulai,” ajaknya. Ketujuh pria berjaket kebanggaan Zecarlos itu mengangguk bersamaan. Mereka pun memasuki area sekolah.
“Demi apa?!! Kok bisa kita duluan sih??!” sebal Nara.
“Katanya kelas X IPS 5 udah diskualifikasi, makanya kelas kita jadi tampil kedua sehabis XII MIPA 6,” jelas Hilyas.
Cika berdecak sebal, “untung udah hafal. Kita langsung ke area panggung?”
“Ayolah gasken, gak menang juga gak apa-apa asal jangan sampe didenda,” ajak Nara dan ketiga sahabatnya mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOLLARLAN[End]
Teen FictionWARNING⚠ Cerita ini mengandung ujaran kasar, sex bebas, obsesi, tawuran, kekerasan, dan juga hal negative lainnya. Dimohon yang masih dibawah 15 tahun jangan baca pada chapter yang Aceng kasih peringatan. Demi kebaikan bersama, okey??🤸♂️ [Seri I] ...