18.Bongkar Masa Lalu Yang Kelam (Arlanzyan Eros Bratadikara)

78.5K 5K 838
                                    

~•~
SMA LASKAR ARIMBI
~•~

~•~
ANGKRINGAN MAUNG
~•~

~•~
ZECARLOS GANG G09

Zalvero Anasta RedyanaMagmatra SagunaArlanzyan Eros BratadikaraSegran AdhitamaKelvin Lateza AprilioElvin Lateza AprilioGalang AbhimanyuAksara Rasendraya~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zalvero Anasta Redyana
Magmatra Saguna
Arlanzyan Eros Bratadikara
Segran Adhitama
Kelvin Lateza Aprilio
Elvin Lateza Aprilio
Galang Abhimanyu
Aksara Rasendraya
~•~

~•~
Aila Pandhita
Mollavina Amora
Kamala Nara Segina
Cika Putri Adeliana
Anesya Pamelia
~•~
•♥•

   Untuk sesaat, Molla terdiam. Menetralkan detak jantungnya. Begitu gadis itu tersadar, dia hendak mendorong kuat tubuh Arlan. Namun, pria itu menahan kedua tangannya yang mana membuat tangan mungil Molla berada didada bidang pria itu. Arlan mendekatkan wajahnya membuat Molla menahan napasnya. Jakun Arlan naik turun, dengan suara berat dia berucap. “Mau nolak? Perlu kamu ingat dua hal yang paling saya benci. Pembohong dan penolakan.”

   “Ar–Arlan kenapa sih?!! Tiba-tiba berubah, pasti cuman mau mainin perasaan Molla kan kayak dulu? Iya kan? Enggak! Keputusan Molla buat ngelupain Arlan udah bulat sebulat tahu bulat!” tegas Molla.

   Arlan tersenyum smirk lantas menarik punggung gadis itu hingga tidak ada lagi jarak diantara mereka. Dan bisa Arlan rasakan detak jantung gadisnya bergetar begitu cepat. Jantung Molla bergetar hebat saat melihat Arlan tersenyum untuk pertama kalinya. Arlan berbisik, “saya mengatakan ini satu kali Molla, jadi kalo kamu menolak. Saya tidak memaksa.”

   Oh shit! Arlan bisa mencium wangi bubble gum di leher gadis itu. Leher yang mulus dan jenjang ingin sekali Arlan beri tanda agar pria brengsek diluaran sana tau jika Mollavina Amora, miliknya.

   Molla sedikit menjauhkan tubuhnya dan menatap Arlan, “eh jangan dong, kok gitu? 5 tahun Molla ngejar-ngejar Arlan sayang dong jadinya.”

   Ups! Keceplosan. Harusnya Molla biarin Arlan ngejar-ngejar Molla dulu baru diterima... Hiks, nasib 5 tahun ngejar-ngejar orang gak peka. Sekalinya peka pas mau move on, kan gak jadi move onnya. Batin Molla.

   Arlan lega mendengar itu. Tadinya jika Molla masih menolak, Arlan akan membunuh Austin dan Brondan yang masih terbaring koma di rumah sakit. Namun, baguslah gadis itu tidak melakukannya. Arlan melepaskan pelukannya dengan perasaan tak rela. Dia menatap tulus gadisnya untuk pertama kalinya, “saya anggap itu jawaban iya. Mau ke kantin?”

   “Arlan aneh ngomong formal gitu,” komentar Molla. Dia sedikit terkejut saat Arlan menatapnya tanpa berkedip.

   “Kenapa hm?”

   “Ya, pake aku-kamu aja Arlan. Jangan saya, kayak ngomong sama ratu Elizabeth aja.”

   “Iya ratu. Kamu ratu dihati saya.

MOLLARLAN[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang