MOLLARLAN[End]

Special Chapter [Menghabiskan Malam Bersamamu, Sunny]

~•~
Nih, asupan malming dari Aceng. Padahal komentar di chapter sebelumnya belum tembus, tapi Aceng berjahat hati buat update. Soalnya kasihan juga buat Apinka yang jomblo seperti Aceng ini meratapi nasib di malam minggu. Maaf kalo Aceng bener. Bilang apa ke Aceng??🤸‍♂️

Selamat membaca. Untuk kalian, jaga kesehatan selalu dan jangan lupa bahagia🤸‍♂️
~•~

~•~
WARNING🔞⚠

Chapter ini mengandung ujaran kasar, sex bebas, obsesi, tawuran, kekerasan, stalker, dan hal negative lainnya. Dimohon yang masih dibawah 15 tahun atau risih silahkan jangan membaca chapter ini demi kebaikan bersama🤸‍♂
~•~

~•~
SMA LASKAR ARIMBI
~•~

~•~
ANGKRINGAN MAUNG
~•~

~•~
ZECARLOS GANG G09

Zalvero Anasta Redyana
Magmatra Saguna
Arlanzyan Eros Bratadikara
Kelvin Lateza Aprilio
Elvin Lateza Aprilio
Galang Abhimanyu
~•~

~•~
Aila Pandhita
Mollavina Amora
Kamala Nara Segina
Cika Putri Adeliana
Anesya Pamelia
Binar Ayu Royyana
Keyara Putri Mandrazan
Venia Grainelia
~•~
•♥•

   Acara resepsi pernikahan Molla dan Arlan digelar begitu mewah. Dengan dihadiri lebih dari 5 ribu tamu undangan. Awalnya Molla menolak akan adanya resepsi besar-besaran itu, namun tak ingin membuat Arlan kecewa pada akhirnya Molla menyetujui. Saat ini keduanya baru menyelsaikan sesi foto dan menyambut para tetamu. Sepasang pasutri baru itu menghampiri Any yang tersenyum ke arah mereka. Molla memeluk erat sang ibu.

   “Arlan, jagain Molla gih. Bunda yakin kamu bisa bikin Molla bahagia,” ucap Any.

   “Bunda jangan khawatir... Arlan bakalan jagain Molla dan membahagiakan dia,” balas Arlan. Any tersenyum lantas merentangkan kedua tangannya.

   “Tidak ingin memeluk bundamu?”

   Ragu. Namun perlahan Arlan memeluk Any. Arlan terdiam sejenak. Pelukan hangat penuh kasih sayang ini telah lama hilang, dan Arlan sangat merindukannya. Arlan pun membalas pelukannya dan hal itu membuat Molla tersenyum haru. Arlan melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Molla. Dunianya kini akan lebih berwarna dengan kehadiran gadis yang sangat dicintainya itu.

   “Bunda kesana dulu yah, kalian kalo capek langsung istirahat.” Pamit Any dan direspon anggukan oleh keduanya.

   “Any,” panggil Andre membuat Any menoleh, “bisa kita bicara sebentar?”