28.Zecarlos Vs Tauganos

67.8K 4.3K 996
                                    

~•~
SMA LASKAR ARIMBI
~•~

~•~
ANGKRINGAN MAUNG
~•~

~•~
ZECARLOS GANG G09

Zalvero Anasta RedyanaMagmatra SagunaArlanzyan Eros BratadikaraSegran AdhitamaKelvin Lateza AprilioElvin Lateza AprilioGalang AbhimanyuAksara Rasendraya~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zalvero Anasta Redyana
Magmatra Saguna
Arlanzyan Eros Bratadikara
Segran Adhitama
Kelvin Lateza Aprilio
Elvin Lateza Aprilio
Galang Abhimanyu
Aksara Rasendraya
~•~

~•~
Aila Pandhita
Mollavina Amora
Kamala Nara Segina
Cika Putri Adeliana
Anesya Pamelia
~•~
•♥•

   Pagi hari yang cerah, secerah wajah sepasang kekasih yang masih tiduran manja diatas ranjang. Molla melirik jam dinding yang menujukan masih pukul 05.00 pagi. “Kenapa hm?” tanya Arlan sambil membelai pipi gadisnya.

   “Enggak, Molla kira udah siang ternyata masih pagi banget,” balasnya. Arlan hanya tersenyum tipis kemudian mencium leher Molla dan menjilatnya secara tiba-tiba. Membuat Molla tersentak kaget dan tentu menjauhkan dirinya.

   “Arlan mau apa?? Jangan macem-macem, geli tau!” sebal Molla.

   “Hm,” balas Arlan kemudian menduselkan wajahnya didada Molla. Wajah Molla memerah namun bibirnya tersenyum. Saat manja seperti ini benar-benar bukan Arlanzyan yang Molla kenal disekolah.

   “Arlan.”

   “Hm?”

   “Arlan janji yah ke Molla, tawuran nanti jangan sampe luka.”

   Arlan mendongakan wajahnya kemudian tersenyum smirk, “hadiahnya apa?”

   “Ih kok pake hadiah?!”

   “Molla,” Arlan mendudukan dirinya menatap serius Molla, “satu hal yang perlu kamu tau. Aku orangnya sedikit sensitive dan gak mudah janji. Karena kamu yang minta aku janji, sekarang aku minta apa imbalannya.”

   Molla ikut mendudukan dirinya kemudian berpose berpikir. Demi apapun, Arlan mati-matian menahan dirinya untuk tidak menerjang gadisnya. Astaga, Molla terlihat menggemaskan.

   Molla tersenyum jahil kemudian menatap Arlan, “Molla kasih ini deh.”

   Cup!

   Sepasang netra indah berwarna coklat tua milik Arlan menjerap beberapa kali. Kedua pipinya terasa memanas hanya dengan sebuah kecupan dipipi. Salting dia. Malu memperlihatkan kesaltingannya, Arlan memeluk Molla membuat gadis itu tersentak kaget.

   “Ih Arlan kenapa?? Salting ya??”

   “ENGGAK! Jangan cium cowok lain gitu,” balasnya masih memeluk kekasihnya. Molla tertawa kecil lantas menghusap lembut rambut Arlan.

MOLLARLAN[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang