~•~
3300 kata nih, awas kalo Apinka gak komen disetiap paragrafnya. Selamat membaca. Untuk kalian, jaga kesehatan selalu dan jangan lupa bahagia🤸♂️
~•~~•~
WARNING🔞⚠Chapter ini mengandung ujaran kasar, sex bebas, obsesi, tawuran, kekerasan, stalker, dan hal negative lainnya. Dimohon yang masih dibawah 15 tahun atau risih silahkan jangan membaca chapter ini demi kebaikan bersama🤸♂
~•~~•~
SMA LASKAR ARIMBI
~•~~•~
ANGKRINGAN MAUNG
~•~~•~
ZECARLOS GANG G09Zalvero Anasta Redyana
Magmatra Saguna
Arlanzyan Eros Bratadikara
Segran Adhitama
Kelvin Lateza Aprilio
Elvin Lateza Aprilio
Galang Abhimanyu
Aksara Rasendraya
~•~~•~
Aila Pandhita
Mollavina Amora
Kamala Nara Segina
Cika Putri Adeliana
Anesya Pamelia
Binar Ayu Royyana
Keyara Putri Mandrazan
~•~
•♥•Di Hari Kelulusan
Tampak para siswa dan siswi kelas 12 tengah berkumpul di aula. Terdengar mereka berdesas-desus sesekali bercanda. Namun, tidak untuk gerombolan enam pria yang duduk dibarisan paling depan. Wajah mereka datar dengan tatapan penuh kesedihan yang terlihat begitu jelas. Suasana aula mendadak hening ketika pak Budiman dan beberapa guru naik ke atas panggung. Membuka acara dengan beberapa patah kata perpisahan dan setelah itu tampak Bu Halimah mengambil alih.
“Gelar anak berprestasi SMA Laskar Arimbi... Peraih nilai ujian tertinggi dengan nilai matematika 98.8, bahasa Indonesia 100, dan IPA 100 adalah... Selamat kepada, Aksara Rasendraya dari kelas 12 MIPA 6. Dimohon perwakilan dari almarhum naik keatas panggung,” kata bu Halimah dengan nada bergetar. Beliau menunduk begitu juga guru yang lain saat sosok pria berjalan pelan ke arahnya. Menggantikan posisi sang kakak. Gatra Rasendraya. Pria itu menahan tangis kala piagam penghargaan diberikan padanya.
Pak Sugino menepuk bahu kekar Gatra, “jangan nangis. Kakakmu memang kebanggaan kami meskipun saat ini telah pergi mendahului kami.”
Terlihat Zalvero menunduk dengan air mata menetes. Tidak hanya Zalvero, semua anak-anak Zecarlos G09 ikut menangis merasa kehilangan dua orang yang selalu menjadi penghangat suasana. Setelah pemberian penghargaan untuk mendiang Aksara diberikan, kini para siswa menunggu namanya dipanggil satu per satu ke atas panggung. Dan lagi-lagi yang membuat para guru menahan tangis ketika nama Segran dipanggil. Galang dengan membawa bingkai foto Segran naik ke atas panggung mewakili. Pria itu sembari meneteskan air matanya penuh kesedihan dan kehilangan. Puspa yang melihat itu lagi-lagi menangis sesegukan. Di hari kelulusan yang seharusnya menangis karena haru dan perpisahan karena harus mengejar impian masing-masing. Namun untuk anak-anak Zecarlos, mereka malah menangis karena perpisahan yang tidak akan pernah mempertemukan mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOLLARLAN[End]
Teen FictionWARNING⚠ Cerita ini mengandung ujaran kasar, sex bebas, obsesi, tawuran, kekerasan, dan juga hal negative lainnya. Dimohon yang masih dibawah 15 tahun jangan baca pada chapter yang Aceng kasih peringatan. Demi kebaikan bersama, okey??🤸♂️ [Seri I] ...