mas Chan

1.5K 100 19
                                    

🏵️

Kegiatan keduanya sekarang adalah membereskan barang-barang Hyunjin di tata ke dalam lemari. Untung saja Chan memiliki lemari kosong, tidak lupa Chan juga membenahi ranjang nya agar terasa nyaman untuk Hyunjin.

"Mas hujan turun gede banget, gimana ambil sayuran di ladangnya? Padahal aku pengen banget panen sayuran" Hyunjin cemberut di depan kaca jendela di mana kontras hujan deras begitu jelas

"Nanti kalau hujannya sudah reda,kalau hujan-hujanan nanti kamu demam" jawab Chan sambil fokus menata pakaian Hyunjin ke dalam lemari

"Mas Chan perhatian banget jadi suka,hehe" gumam Hyunjin pelan, suaranya kalah dengan derasnya air hujan

"Kalau mau tidur, tidur aja saya mau ke rumah temen sebentar"

Hyunjin menatap Chan tanpa berkedip"Mas mau hujan-hujanan perginya? Ih nggak boleh, nanti mas sakit!" Peringat nya sedikit membentak,bukan manja tidak ingin di tinggal Hyunjin malah Chan yang sakit bila hujan-hujanan.

Chan tersenyum sampai dimpel nya terlihat,manis dan tampan? "Kan ada kamu yang rawat?"

Jawab Hyunjin malu-malu, kenapa? Kenapa Chan manis banget kalau senyum. Dalam istilah lain Hyunjin sedang salting sekarang, kedua pipinya memerah "Apaan sih mas, tetep aja aku khawatir kalau mas sakit. Nanti aku sedih gak bisa ngapa-ngapain"

Bibir pink nya mengerucut ke depan,gemes. Jadi gak bisa di tinggalin

"Yaudah sini duduk,kita lihat hujan" Chan menepuk sebelah tempat duduknya dimana Hyunjin berdiri di dekat jendela.

Hyunjin menurut dan duduk di samping Chan, jantung nya kembali berdebar kencang.

Chan sadar, Hyunjin tampak tidak nyaman dengan kecanggungan ini. Mata itu Chan gunakan untuk menatap mahluk di sebelahnya yang kini bersamaan saling menatap. Setelah beberapa detik kemudian Hyunjin lebih dulu memalingkan wajahnya,malu. Tatapan Chan menusuk dada nya.

"Sini deketan" titah Chan

Hyunjin sedikit syok namun ia berusaha menetralkan tingkahnya "Ha? Eh aku deg-degan banget, mas sama nggak?"

"Iya" jawab Chan singkat

Benar-benar berantakan kondisi hati Hyunjin, antara senang bahagia dan terharu begitu mudah jalan cintanya pada Chan. "Aku ngantuk, di sini ada pemutar musik? Aku suka dengerin lagu kalau hujan-hujan tiduran"

"Ada,mau puter lagu apa?"

"Em terserah mas aja deh"

"Oke tunggu sebentar" Chan menyalakan alat pemutar musik dan memutar lagu yang bisa menenangkan saat hujan deras. Kemudian kembali duduk di samping Hyunjin,ia membawa Hyunjin untuk bersandar di dadanya. Keadaan begitu sunyi tenang, hanya ada suara hujan dan alunan musik.

Mata kucing itu mulai terhantuk-hantuk hampir menutup rapat. Chan menarik selimutnya agar merasa hangat. Posisi pun berubah menjadi sedikit terlentang dengan bantal tinggi sebagai sandaran.

Hyunjin refleks memeluk pinggang Chan saat sepenuhnya masuk ke alam tidur. Chan tersenyum,so cute? tentu saja. Ia usap lembut rambut Hyunjin sesekali menyesap aroma sampo yang menyeruak di sana. Anak orang kaya wanginya bukan main.

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang