Revenge or Forced 4

1.2K 102 1
                                    

-


"K-kak Chris ,kenapa d-disini?" Tanya Hyunjin gugup,ia terkejut dengan kedatangan Chan secara tiba-tiba padahal tidak ada yang memberi tahu. Sisa air mata yang masih tergenang dipelupuk nya dengan cepat dihapus kasar, merubah ekspresi seperti tidak terjadi apa-apa.

"Katakan!" Ucap Chris terkesan memerintah tegas

"K-katakan apa? Kakak ngapain disini,urus saja istri kakak yang itu. Aku bisa sendiri,aku baik-baik aja" jawab nya datar

"Kamu kenapa bisa masuk rumahsakit?" Tegas Chris ulang

"Cuma sakit biasa,sana pulang nanti istri kakak marah" saut Hyunjin ketus

"Hyunjin, saya suami kamu. Bisa jujur kan?"

"Aku baik-baik aja, kenapa kak Chris perduli hah? Jangan membuat ku semakin berharap kak" jawabnya yang terakhir hatinya terlalu sakit, Hyunjin segera menutup seluruh tubuh nya dengan selimut rumahsakit sembari menahan tangis.

Chris mengusap wajahnya frustasi,bukan masalah rumit yang dia inginkan. Ini bukan bagian dari rencananya. Sekarang ia hanya bisa diam tidak bisa menjawab apa-apa.

"Bos maaf,ada nyonya tua datang" suara Hirino dibelakang, maksud dari nyonya tua adalah orang tua Chris, Hirino memang biasa memanggil orang tua Chris nyonya tua dikeluarga Bang sebab nyonya muda hanya satu.

"Kenapa dia bisa tau saya disini?"

"Saya kurang tau bos, sepertinya beliau mengikuti mobil bos dari kantor" Hah rumitnya. Baru saja Chris ingin keluar dari ruangan, ibunya dan tentu saja neneknya masuk dengan tatapan remeh.

"Apa ini Chris? Pasti si jalang ini hamil kan,haha saya sudah menduganya. Udah kena batunya baru manggil kamu,urus aja sendiri cih tidak sudi saya memililiki cucu anak haram" ketus ibu nya Chris

"Iya Chris,kamu emang gak tau dia habis tidur sama laki-laki lain tapi nenek tau. Si jalang ini hanya pura-pura suci" lanjut nenek Chris

Sudah cukup Hyunjin diam, selimut putih itu ia sibak kasar menatap satu persatu wajah didepannya termasuk Chris sendiri. "Iya,saya memang hamil. Tapi ini anak saya sendiri bukan Chris atau siapapun. Jika kalian membenci silahkan pergi,saya tidak memanggil Chris untuk datang kemari. Sekalipun saya bekerja di tempat yang tidak baik,saya selalu menjaga diri sendiri karena saya terikat dengan orang lain,saya masih menghargai dia sebagai suami.

Saya hanya ingin tetap hidup, kalaupun kalian tidak percaya . Saya bisa mengurusnya sendiri, tidak perlu khawatir" ucap Hyunjin panjang lebar, dadanya sakit menahan sesak. Nafasnya tercekat. Apalah dia yang hanya orang asing dihidup orang lain.

"Lalu waktu itu saya lihat leher kamu bekas kecupan-kecupan itu apa hah?! Jika bukan tidur dengan laki-laki brengsek" teriak ibunya Chris

"Itu kak Chris,saya tidur dengan nya saat dia mabuk. Saya khawatir dia tidur dengan orang lain,paham?"

"Halah jalang mana ngaku" elak nenek Chris

Terserah, Hyunjin memilih keluar dari rumah sakit daripada semakin sakit. Namun sayangnya Chris lebih dulu mengejar nya,tubuh ramping itu dipeluk erat. Hyunjin tidak dapat memberontak tenaganya sudah habis,ia lelah berucap jujur.

"Jangan pergi,kakak percaya kamu. Itu anak kita kan? Please.."

"Hiks,kakak percaya?"

"I always believe in you. So don't go anymore. Kakak janji bakal melindungi kamu mulai sekarang,kakak kemarin terlalu takut. Tapi sekarang kamu terlalu rapuh untuk bertahan sendirian,kita pulang okay?

Kakak gak mau liat kamu nangis lagi,kita layak bahagia kan?"

Kepala Hyunjin mengangguk, tersenyum manis menatap mata Chris. Membalas pelukannya tidak kalah erat, pelukan hangat yang ia idam-idamkan sejak awal pernikahan.

"Tapi, istri kakak? Aku gak mau dia sedih"

"Sshtt,dia tidak ada. Dia tidak pernah ada,dia tidak ada karena memang dia itu tidak ada. Kamu istri kakak satu-satunya, semuanya bohong.

Masih banyak hal yang belum kakak ungkapkan,jadi jangan pergi dulu. Jangan pergi untuk tetap menjadi indah,kamu istri kakak yang pertama dan terakhir. I'm sorry for everything"

"Kenapa?"

"Because I want to protect you,kakak takut kehilangan kamu"

"Karena?"

"Karena,ada orang jahat yang mau menghancurkan hidup kamu"

"Siapa?"

"Tapi janji jangan sedih,jangan mikirin ini. Karena kamu sudah punya kakak,oke?"

"Iya janji"

"Kemarin, waktu kamu kakak nikahin. Orang tua kamu bilang ke kakak.."

"Chris tidak menyesalkan menikah dengan anak tante?"

"Tidak, memang kenapa?"

"Dia anak yang tante lahirkan tapi malah membunuh saudara nya sendiri,kamu tau kan dia itu bisa mengandung. Dan jika dia mengandung anakmu nanti, berhati-hati lah dia anak yang tante lahirkan untuk dendam"

"Maksudnya apa?"

"Dia tidak pantas bahagia Chris, saya benci melihatnya. Dia membunuh saudara nya sendiri saat masih dikandungan. Si pembunuh itu meracuni saya dengan mainan minuman sewaktu usia satu tahun"

"Lalu?"

"Saya kehilangan putri saya, gara-gara dia. Padahal saya ingin memiliki anak perempuan untuk dinikahkan dengan laki-laki seperti dirimu,jika ada tante pastikan kamu menikah dengan putri tante daripada dia sekalipun kamu pacarnya si pembunuh"

"T-terus?" Tanya Hyunjin penasaran,kini keduanya tengah duduk di kursi taman rumahsakit dengan Hyunjin dipangkuan Chris saling berhadapan.

"Terus tante hwang menghasut keluarga kakak supaya benci kamu"

"Kenapa kakak nggak benci aku?"

"Karena kakak percaya kamu bukan penjahat,kamu pantas bahagia kan?"

"Terus kenapa kakak biarin aku pergi kemarin, istri kakak itu maksudnya apa?"

"Kakak masih ragu lindungi kamu tapi sekarang nggak,kamu berharga layak bahagia"

"Owhh keren hehe, makasih udah mau nerima aku. Tapi aku jahat, nggak pantes sama kakak. Aku gak mau kakak dibenci keluarga cuma karena ada aku" kekehan itu hanya pemanis,benar dia memang jahat. Membunuh saudara nya sendiri.

Hyunjin menundukkan kepalanya sedih, andai saja ia lebih hati-hati saat bermain.mungkin saudaranya bisa hidup bahagia.

"Shhh liat kakak dulu" Chris menaikan dagu Hyunjin supaya menatap nya. Ia kecup bibir plum rasa peach tersebut, dengan sedikit lumatan lembut.

"It's okay. Kakak akan tetap memilih kamu"

"Gomawo,hehe"







-Finish-

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang