Ma didiiii

2K 100 22
                                    

🧖


Today, rumah tangga kecil baru saja berjalan lima bulan. Dari sepasang insan hasil perjodohan orang tua dan nenek mempelai pria yang menyandang status dominan.

Kedua keluarga kaya raya menjodohkan cucu dan anaknya atas dasar wasiat dari orang tua mempelai pria dominan yang telah menghembuskan nafas terakhir terlebih dahulu.

Memang perbedaan umur di antara mereka terpaut sangat jauh,sang dominan di atas tiga puluh tahun alias tiga puluh tahun lebih 12 bulan usianya dan sang istri masih berusia setengah nya dari sang suami di kurangin enam bulan. Masih menginjak bangku SMA kelas sepuluh.

Namun hal itu tidak membuat keduanya saling membenci, mereka sama-sama menikmati kebahagiaan dalam keluarga kecilnya. Apalagi tingkah manis sang istri menciptakan cinta yang semakin tumbuh tinggi.

Hanya saja anak itu terlalu polos untuk seukuran anak SMA, sifatnya manja seperti bayi dan sering merajuk apabila keinginan nya tidak di turuti. Meskipun demikian istri kecil ini sangat penurut dan sayang suami.

And now, mereka sedang sarapan pagi di belakang rumah dekat kolam renang atas keinginan sang istri,Bang Hyunjin. Anak itu senang suasana pagi yang menyegarkan dan otot bisep Chris tentunya.

Namun dari semua yang Hyunjin sukai dari suaminya bukanlah otot bisep,perut kotak-kotak,wajah tampan dan ciuman. Yang ia sukai adalah dompet tebalnya dan kartu-kartu hitam milik Chris.

"Didiii!!!!" Istri kecil berteriak nyaring pada Chris di tengah rumah setelah menyelesaikan aktivitas breakfast pagi.

Pria berotot kekar itu keluar dari dapur, dengan bisep otot yang tercipta jelas.
"Yes what baby?"

Tatap istri kecil polos tat kala Chris menghampiri di hadapannya. "Jinie mau jajan" gumamnya pelan namun sangat lugu.
Tidak heran lagi jika ada mau nya.
"Nou...,tidak ada jajan untuk hari ini" tolak Chris langsung, membuat istri kecilnya merengut sedih.

"Kenapa?uang daddy habis, tadi jinie liat dompet daddy banyak isinya kok" padahal Hyunjin sering mengecek isi dompet Chris setiap hari secara sembunyi-sembunyi saat pria itu mandi.

Elak Chris
"Itu bukan punya dadd"

Lantas Hyunjin tersenyum, masih ada harapan jajan pikirnya. Jika bukan punya daddy nya berarti itu miliknya benar? "Punya jinie kan? Jinie mau jajan...pwiseee.."

Chris tidak akan luluh kali ini menghadapi tingkah Hyunjin.
"Nurut bunny mau dad hukum?" Pria itu berujar dingin namun mengandung makna dalam dari kata hukum tersebut.

Dan Hyunjin tidak menyukainya jika Chris bermain hukum menghukum, pria itu akan membuat dirinya tidak berdaya selama satu Minggu. Untuk itu istri kecil Chris pergi ke kamar atas dengan kaki yang di hentak-hentakan ke lantai.
"Hump gak asik,jinie angy!"

Pipi empuk itu menggembung seperti balon yang siap meletus kapan saja, meninggalkan Chris yang hanya menghela nafas. Chris sudah tahu kelakuan Hyunjin bila keinginan nya tidak di turuti. Seperti marah, pergi ke kamar, mengamuk sambil menangis dan tertidur.

Biarkan saja nanti juga malu sendiri, Chris pergi ke ruang kerja nya untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Karena si kecil suka jajan maka Chris harus rajin mencari dan mengumpulkan uang. Kebetulan hari ini weekend jadi Chris membawa pekerjaan nya ke rumah.

Sudah hampir tengah malam istri kecil itu sudah tertidur lelap sejak pagi setelah mengamuk dan menangis, tanpa makan siang. Sekarang terbangun karena perutnya lapar dan akhirnya memilih berteriak karena tidak ada Chris memeluknya saat tidur.

"Huwaa dadyyyy..." Si kecil keluar sambil terisak mencari-cari Chris yang entah di mana, ruangan kerja itu tampak kosong. Meskipun takut menuruni tangga menuju lantai dasar, Hyunjin memberanikan diri dan ternyata Chris tertidur di sofa ruang tengah tanpa selimut.

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang