Nitip bukan sembarang nitip1

1.4K 93 26
                                    

🍂

Bulan-bulan sekarang memang lagi banyak-banyak nya sekolah mengadakan program study tour baik itu ke luar negeri maupun ke luar kota. Kali ini SMA Arts School akan mengadakan study tour secara besar-besaran yakni dari kelas sepuluh sampai dua belas secara serempak.

Namun untuk itu para guru yang mengurus program mengajak beberapa siswa untuk melakukan survei agar dapat sesuai dengan keinginan dan selera murid-murid. Maka setiap jurusan ditunjuk untuk menjadi perwakilannya dan tidak bisa di tolak.

Termasuk Hyunjin atau kerap di sapa Jinie di tunjuk untuk menjadi perwakilan dari jurusan kelasnya. Yakni kelas sepuluh ipa. Sekarang dia sedang berbicara pada bunda nya untuk meminta izin.

"Bunda,jinie di suruh sama guru buat ikut survei buat study tour tapi gak sama kak jiji"

Jiji atau Jihyo adalah kakak Hyunjin,angkatan dua teratas setelah nya yakni kelas dua belas.

"Kemana survei study tour nya?" tanya sang bunda

"Ke Sydney,besok" bunda Hyunjin tampak menimang-nimang, rasanya khawatir bila melepas putra bungsunya sendirian di negeri orang. Putranya tidak tahu arah kiri-kanan,dan ya sang bunda belum pernah membiarkan putra bungsunya pergi sendirian.

"Kalau gak ikut?"

"Kata pak guru harus jinie, karena jinie perwakilan dari kelas sepuluh anak ipa nya" melihat raut murung Hyunjin,sang bunda menjadi tidak tega. Mungkin ini adalah waktu yang tepat putra bungsunya pergi sendirian, sudah lima belas tahun bukan?

Bunda Hyunjin tersenyum seraya mengusap lembut surai putra nya "Yaudah gak papa, berapa lama kesana nya?"

"Empat" jawab Hyunjin semangat

"Iya gak papa, nanti bunda titipin kamu sama kakak kelas atau sama pak gurunya. Sekarang kita belanja buat bekal kamu ya"

"Iya bunda"

Hyunjin itu memang anak bunda,sejak kecil selalu bermain dengan bunda. Maka wajar saja dia tidak pernah pergi sendirian, liburan ke luar negeri pun akan selalu bersama bunda. Namun kali ini Hyunjin entah dengan siapa perginya,dia akan sendirian seperti nya. Karena Hyunjin tidak mudah bergaul,dia akan diam selama tidak ada yang mengajaknya bicara.

Sementara Jihyo, sedari kecil selalu bermain keluar dengan teman-teman nya. Dulu sang bunda sempat panik putri pertamanya hilang,eh ternyata ikut anak tetangga jalan-jalan ke luar kota. Maka sampai sekarang pun, Jihyo sering main di luar bersama teman sekolahnya, jalan-jalan ke mall dan kulineran.

Benar-benar sebuah perbedaan, Jihyo yang pemberani dan Hyunjin yang pemalu seperti kelomang.

"Bunda,jinie gak mau bawa makanan. Nanti jinie beli aja disana"

"Owh gitu ya, yaudah kita makan aja yuk? Katanya kakak kamu lagi di sini juga sama temennya"

"Ayo bunda"



-$-

Tidak terasa waktu sudah besok hari saja, Hyunjin sudah hampir sampai di bandara diantar oleh sang bunda ke sana. Berbekal tas ransel berukuran sedang, dan ponsel pintarnya Hyunjin siap berangkat. Tidak lupa pasport nya jangan sampai lupa.

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang