Destiny¹

3.7K 212 2
                                    

_•_


"Chan gue mau kita putus sekarang juga!! Lo tuh gak lagi perhatian dan gak pernah ada waktu buat gue, walaupun cuma 1 jam aja. Lo tuh udah berubah sekarang"

"Gua bisa jelasin ini, gua sibuk karena demi lo. Please jangan pergi ninggalin gua sendirian"

"Sibuk apa? Alasannya sibuk terus, gue tuh cape dengerin penjelasan lo yang pasaran. Semua orang juga bisa sibuk, tapi gak kayak gini caranya"

"Sorry, gua minta maaf. Gua emang gak ada waktu buat kita. Kerjaan gua banyak, gua cuma pengen bahagiain lo. Please jangan pergi, cuma lo satu-satunya harta yang gua punya"

"Alasan! kerja apa? So soan bilang CEO tapi ternyata cuma satpam, gue malu Chan punya pacar kek lo. Jadi mendingan kita putus. Gue udah muak , kecewa sama lo! Bye!!" Pungkas orang itu,meninggalkan Chan yang menatapnya sedih.

"Gua terima putus dari lo, dan asal lo tau! Suatu saat jangan pernah datang lagi ke kehidupan gua. Lo bakalan nyesel seumur hidup!" Tegas Chan, emosi. Hatinya benar-benar sakit dan kecewa sekaligus. Bahkan dunianya terasa hilang seketika. Sudah hidup sebatang kara, sekarang di tinggal oleh kekasihnya, ralat. Mantan kekasih nya

Sedangkan mantan kekasihnya itu malah tertawa dan melayangkan cacian untuk Chan. "Mimpi mu Chan, jangan bangun sekalian"

.

.

Malam yang seharusnya tenang dan damai harus tergantikan dengan kefrustasian. Chan benci ini semua, padahal ia bekerja untuk menghidupi kekasihnya yang dia cintai. Namun ternyata hanya sebuah kesia-siaan yang di dapatkan. Bodoh orang itu

"ARGHHH"







Chan menendang tong sampah hingga isi nya berceceran di trotoar. Emosinya menyulut tinggi, hidupnya benar-benar sia-sia. Padahal malam ini juga Chan berencana akan melamar mantan kekasih nya.

Ia berjalan menuju mobilnya yang terparkir jauh di seberang sana. Chan hanya sedang menguji mantannya itu, namun ternyata dia salah memilih. Seharusnya Chan bersyukur, ia tak salah memilih orang untuk menjadi pendamping hidupnya.

Chan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lebih tepatnya ugal-ugalan. Ia tak perduli jika menabrak atau tabrakan sekalipun. Hatinya kesal, kecewa dan lelah. Arggh cintanya sia-sia.

Satu jam berlalu, di sekelilingnya terdapat banyak minuman beralkohol yang memiliki kadar tinggi. Tempatnya sudah tidak asing lagi baginya. ketika sedang lelah dengan pekerjaan, Chan akan datang kemari. yakni sebuah club malam yang menjadikan nya tempat sandaran.

"Oy Chan,mabuk lagi lu? Pasti gara-gara cewek kan?" Itu adalah Minho, kenalan Chan disini, hubungan keduanya cukup akrab. Bahkan sudah tau alasan kenapa Chan sering kemari.

"Sabar si Chan, cinta gak selamanya indah. Bawa santai aja, takdir lo gak bakal kemana" betul juga apa kata Minho, semua orang pasti memiliki takdir. Dan takdirnya tidak akan pergi kemanapun sebab tuhan telah menetapkan nya. Tapi tetap saja kesal dan sakit hati, katanya usaha tidak akan mengkhianati hasil. Buktinya? Usaha Chan kerja sia-sia.

"Gua harus gimana Min, gua udah cape. Gua gak bisa terus-terusan hidup sendirian. Gua juga butuh pendamping"
Jawab Chan dengan mata yang tertutup, kesadarannya hampir hilang.

"Gini Chan, lo emang lagi butuh pendamping hidup. Tapi gak gegabah langsung nyari juga, jodoh itu ada prosesnya. Yang pertama dia gak harus sempurna, gak harus cantik dan berasal dari keluarga kaya. Kedua lo harus tau, dia beneran tulus mencintai lo atau harta yang lo punya, ketiga lo harus terima dia meskipun banyak kekurangan nya.

Kalau ada orang yang sayang banget sama lo, miskin atau kaya. Burik atau cantik, terima aja. Jaga dia, sayangi dia. Gua yakin tuhan akan merubah segalanya. Termasuk derajat lo, asalkan banyak berdoa dan bersyukur! Gitu saran gua mah, dipahami awas. Jangan cuma ngangguk-ngangguk doang!!" Jelas Minho panjang lebar, urusan percintaan Chan memang rumit. Terlebih lagi Chan kurang peka terhadap urusan cinta.

"Min ambilin dua botol vodca, gua lelah sadar terus" baru aja diberi nasihat, Chan sudah kerasukan. Minho hanya bisa pasrah, melihat nasib pelanggan setianya ini.








"HAHAHAHA GUA BENCI SAMA LO!!"

"PEMBOHONG, JAHAT, HAHAHA. MATI LO SIALAN!!"




Sepertinya Chan memang sudah kehilangan kesadarannya, buktinya sekarang Chan sedang berdiri di pembatas jembatan. Jika Chan berjalan satu langkah lagi,maka tamat sudah riwayat hidup nya.

"Hahahaha bego lo anjing"



BRUKK



"Astaga ya tuhan! Kakak kenapa tidur di sini?" Seorang pria yang sering lewat kemari berusaha membangun Chan yang pingsan, sepertinya. Ia menepuk-nepuk pipi Chan berkali-kali, namun tetap saja tidak berhasil.

"aku harus bagaimana? Huh! Apakah ini mobilnya? Aku tidak tahu, tapi aku harus menolong nya". Beruntung nya ia bisa mengendarai mobil, pengalaman kerja nya sebagai sopir tidak sia-sia juga.


•••




Pagi hari ia harus segera pergi bekerja, atau rezeki untuk memenuhi kehidupan sehari-hari nya hilang. Terlebih dahulu di ambil orang.

"Dek, kakak pergi kerja dulu ya? Kalau ada apa-apa, minta tolong aja sama bibi Han, oke" pamit nya pada sang adik yang berusia 3 tahun.

"Kak ujin pelginya jangan yama-yama. Cepel puyang ya"

"Iya sayang, kakak kerjanya ngga lama. Nanti habis kerja kakak beliin sarapan buat kamu"

"He'em kak ujin, haci-haci"

Cup


"Iya adek kakak yang paling ganteng,kak ujin berangkat ya, dadah"

Adik kecilnya tertawa lucu ketika kakaknya pergi. Ada raut kesedihan di wajah sang kakak, ekonomi nya begitu sulit, sehingga susah untuk sekedar membawa adiknya pergi jalan-jalan ke tempat bermain anak. Kakanya tak tega jika melihat adiknya tertawa, rasanya ia ingin sekali menangis.

.

.

.

"Arghh.."

"Hihihi telnyata pacal nya kak ujin hiyup, hawoo kakak" sapa bocah kecil itu menertawakan Chan yang baru membuka matanya. Chan terkejut ketika sekeliling nya berubah, ia tak berada di club lagi. Melainkan rumah kumuh yang hampir roboh? dengan anak kecil yang berusia 3 tahun di sampingnya?

"Kakak, kak ujin nya pelgi kelja. Kakak pacal nya kak ujin ya? Hihihi" maklum saja bocah, tau apa dia tentang pacaran. Kakaknya saja menjomblo 19 tahun, bahkan sampai sekarang pun masih sama.


"Kenapa bisa disini?" Chan ling lung

"Kak ujin cemayam bawa kakak kayena kakak bobo di tengah jayan. Teyus kak ujin boboin kakak dicini, dicelimuci kakanya bial ga kedinginan"

"Hm terimakasih, sekarang kakak kamu pergi bekerja kemana?" Bocah 3 tahun ini menggeleng, dia tidak tahu kakak nya bekerja di mana dan sebagai apa? Yang dia tahu kakanya hanya bekerja.

"Kakak kelja, Puyang nya cuka jam cwpuyuh. Kaciann kak ujin"

Chan tertawa, bocah kecil di depannya sangat imut. Cara bicaranya juga lucu.






TBC

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang