My Asistant [³]

1.5K 106 9
                                    

🧖

"Eugh.. eh gue kok disini? P-pak Chris yang gendong? Gue gak di apa-apain kan? Tapi ngapain sih tu orang hobi banget gendong gue,kan gue udah gede,gue asisten nya,gue juga yang harus nya gendong pak Chris.

Malu banget,kenapa gue tadi tidur. Eh belom bangunin dugong" Hyunjin ribut berlari keluar kamar setelah membereskan tempat tidur, mengetuk pintu kamar bos nya tiga kali namun ada jeda nya.

"Sayang eh-" Hyunjin refleks menutup mulut dengan telapak tangannya "P-pak bangun sudah pagi,mau saya siapkan sarapan apa?"

"Saya masih ngantuk,sana pergi"

"Bapak gak mau kerja gitu? Nanti saya di gaji apa kalo bapak gak kerja,eum saya mau resign aja deh yah?dadah bapak saya mau pulang!!" Ucap Hyunjin dengan suara lantang,siap-siap untuk berlari keluar.

Namun saat hendak berlari tangan nya di tarik oleh Chris, hingga pria itu menyudutkan nya di bawah kukungan dengan sorot mata tajam.

"Siapa yang mengizinkan pergi?"

".........." Hyunjin tidak menjawab namun mulutnya terbuka,ia tidak dapat bicara mulutnya terasa kelu untuk sekedar menjawab. Sementara mata nya menatap pahatan pria di atasnya begitu tampan, pikiran nya pun ikut melayang.

Jantung kecil nya pula berdebar cepat, bagaimana tidak posisi mereka sangat menempel tidak ada jarak.

"Bicara padaku!"

"........"

"Hwang Hyunjin!"

"Eh–kehhmpph.." sebal, Chris melumat bibir Hyunjin, menyesapnya kuat. Hyunjin tersadar takut Chris mencium bibir nya sampai lecet-lecet, akhirnya ia bangun namun sulit Chris menahannya lagi agar tetap berada di bawahnya.

"Jawab dahulu,saya tidak menyukai orang yang tidak serius dalam bekerja!"

Hyunjin masih diam mengumpulkan keberanian untuk menjawab,ia gugup sekali. Ingatkan Chris kalau tidur tidak pernah memakai apa-apa selain celana boxer nya.

"Ck! Mau saya lem mulutnya?"

"Ng-nggak m-mau, s-saya tadi cuma bercanda supaya bapak semangat bekerja. B-bukan tidak serius"

"Sana ganti pakaian dan siapkan masakan apapun yang penting tidak membuat perut saya sakit" Chris melepaskan kukungan nya, membiarkan sang asisten keluar.

Hyunjin segera meraup oksigen sebanyak mungkin memegang dadanya terasa engap. "Gila argh gue lupa belum ganti baju" anak itu berjalan dengan kaki di hentak-hentakan ke lantai.

"So cute mhm.."

Pagi ini bukan sarapan nasi goreng lagi, melainkan menu lain yang Hyunjin coba. Seperti biasa Hyunjin harus menemani bos nya sarapan sampai pria itu pergi bekerja.

"Hyunjin,tahu kan saya tidak suka membuang-buang makanan?" Ucap Chris saat keheningan melanda, perasaan Hyunjin tiba-tiba merasa tidak enak.

"I-iya terus kenapa pak?"

"Habiskan makanan saya,saya ada janji dengan Eric" Hyunjin membuka mulutnya lebar-lebar. Menghabiskan makanan sisa,di pikir dia tong sampah.

"T-tapi pak s–say"

"Atau gaji saya potong 50 persen"

"Anjeng gak bis eh–" Hyunjin menutup mulutnya rapat-rapat, matanya membulat seperti akan keluar dari tempatnya.

Chris. Pria itu menatap datar Hyunjin, bahkan menjadi sangat gelap aura nya.

"Satu ucapan kasar,ingat dengan perjanjian tempo hari Hwang Hyunjin" peringat Chris "cepat makan!"

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang