tak di anggap

855 83 5
                                    

>>>>>•§•<<<<<


"Kamu berantem sama Sabrina?" Hyunjin yang sedang mengunyah ramyeon seketika menunduk, selera makan nya tiba-tiba hilang

Padahal mereka jarang ada waktu berdua sebagai sepasang kekasih karena masing-masing sibuk, yang satu sibuk sama temen sedangkan Hyunjin sibuk menunggu kapan kekasihnya ada waktu

"Tadi aku ga sengaja dia tiba-tiba nyenggol temen aku sampe kepalanya berdarah kebentur pagar besi"

"Ya tapi ga harus di dorong juga bisa kan?"

"Aku refleks tadi soalnya temen aku suka dibully jadi aku mau belain"

"Dia cewek Hyunjin,lo tuh ibarat sama-sama tukang bully. Malu gue punya pacar tapi tukang bully" Hyunjin semakin menunduk, sampai kapanpun dia akan tetap salah dimata kekasihnya

Karena tadi Hyunjin hanya ingin membela temannya yang sering jadi bahan bullying di sekolah,bukan bermaksud mencelakai Sabrina

"Gue cape tiap ketemu pasti berantem masalah sepele,masuk mobil gue anter balik" Hyunjin berjalan dibelakang menatap pijakan kaki nya yang semakin lama semakin buram tertutup embun

Dia lelah begini bertahan hanya akan menimbulkan rasa sakit,tapi lebih sakit lagi jika hubungan ini berakhir

Hyunjin tepis embun di matanya sebelum memasuki mobil, tidak ada percakapan lebih hanya ada suara musik yang diputar

Sendiri lagi, tidak ada ucapan selamat tinggal

Sial kepala Hyunjin pening pagi ini karena semalam banyak menangis,ia tidak dapat berfikir jernih matanya terpejam namun kepalanya dipenuhi sentakan kekasihnya Minggu lalu dimana Hyunjin tidak sengaja menumpahkan susu pada laptopnya

Pertengkaran tentang pengakuan dirinya yang cemburu, namun malah dibalas perkataan menusuk. Hyunjin sudah lelah tapi sayang bila dilepaskan

Siang ini Hyunjin jatuh pingsan saat pelajaran olahraga dua lututnya menyentuh aspal hingga berdarah. Kebetulan Chan juga sama sedang jam pelajaran olahraga,dia menggeram kesal namun segera membawa Hyunjin ke uks

Lima belas menit menunggu Hyunjin bangun dengan pemikiran bingung,baru hendak bangun lagi-lagi perkataan Chan menusuk hati

"Telat makan lagi? Bisa gak lo jangan nyusahin gue? Malu gue di tuduh pacar gak perhatian padahal lo yang bebal keras kepala!"

"Bangun gue suapin ga usah kekanakan, cengeng dikit-dikit nangis" Chan tiup bubur ayam yang masih sedikit panas itu sebelum disuapkan

Bukannya senang Hyunjin malah semakin takut, takut kehilangan kekasihnya. Takut jika semua perhatian nya akan segera berakhir, Hyunjin takut sehingga ia hanya bisa menangis

"Gue bilang jangan nangis!" Sentak Chan

"Sakit kak sakit! Kenapa kakak pertahanin hubungan ini kalau malu punya pacar kayak aku? Kenapa kakak terus perhatian disaat aku begini seolah-olah aku penting dalam hidup kakak, kenapa?!"

"Karena lo pacar gue!"

"Tapi ga ada pacaran yang kayak gini" pacaran,bila melihat orang pacaran mereka tampak senang bahagia serasa punya teman cerita tetapi bagi Hyunjin pacaran seperti penderitaan, kenapa dia berbeda

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang