My Asistant [²]

1.3K 111 7
                                    

🧖


Dug!

Jantung kecil Hyunjin hampir saja pindah dari tempatnya. Bos nya keluar hanya memakai handuk yang menutupi area privasinya dan rambut basah terlihat sangat ugh! Di mata Hyunjin.

"Keringkan rambut saya"

"Bapak tinggi say–"

"Diam jangan banyak bicara" dengan sengaja nya handuk putih lembut di lempar hingga menutupi wajah, Hyunjin tidak bergeming. Harus banyak-banyak bersabar menghadapi majikan yang satu ini.

Setelah selesai mengeringkan rambut, Hyunjin memberikan kemeja pada bos nya dan memalingkan wajahnya beberapa saat. Setelah itu membawa jas dan dasi ke bawah.

"Temani saya sarapan" datar nya

"Oke pak"

"Et's no,kamu pergi mandi dandan yang rapi jangan memalukan saya"

"Em siap bos"

Menyenangkan juga ternyata bekerja di sini, tidak terlalu lelah harus berfikir. Tinggal mengerjakan apa yang di suruh tanpa harus tertekan.

Meskipun bos nya sedikit menyebalkan,asal tau aja Hyunjin suka dek-dekan kalau liat orang gak pakai baju.

Tapi baru kali ini sih, biasanya enggak dan cuma bos nya aja yang berbeda penempatan di hatinya,sangat aneh tapi Hyunjin tidak ambil pusing.

"Kamu ikut saya hanya sebentar, setelah itu diam di apartemen dan jangan pergi kemanapun. Kamu asisten pribadi saya secara privasi"

"Terus di apartemen saya harus ngapain? Saya kan mau ikut bapak bekerja, membantu bapak setiap hari. Karena saya baik dan rajin menabung. Nanti bosen kalau saya diem terus" cerocos Hyunjin

"Kamu bekerja di malam hari siang nya istirahat atau terserah asal jangan keluar apartment tanpa seizin dari saya, begitu kan perjanjian nya?"

"Jadi kelalawar ya kerja di malem hari,tapi oke lah" keduanya memang harus memiliki kesabaran masing-masing untuk menghadapi tingkah laku bos dan seorang asisten.

Diam, Hyunjin memikirkan  pekerjaan nya yang tidak jelas. Bekerja di malam hari seperti apa? jadi siskamling?atau jadi penangkap hantu? Yang pasti Hyunjin tidak tahu.

Tapi asalkan dengan bos nya Hyunjin tidak khawatir.

Tidak terlalu ribet, Hyunjin tadi hanya di ajak ke cafe menemani entahlah Hyunjin gatau namanya. Tapi sumpek, Hyunjin disuruh di masker terus di topi di hoodie sampe batang hidungnya gak keliatan. Emang aneh bos nya yang satu ini.

Udah miring kali,ehe.

Malam harinya, Hyunjin hampir ingin menutup mata tapi pintunya tidak diketuk dan tiba-tiba jreng!

Pintu kamar nya terbuka,bos nya masuk dengan pakaian santai. Semoga saja tidak hal aneh-aneh.

"Malam ini kamu harus sudah siap bekerja,sini pijat saya"

Bos nya naik ke atas ranjang lalu tidur tengkurap dengan pakaian yang sudah hilang entah dikemanakan. Pikiran Hyunjin bercabang, apa-apaan ini. Jangan bilang seperti akan melakukan malam pertama.

"Sentuh jangan di lihat saja"

"Iya p-pak"

Sudah satu setengah jam berlalu, tangan Hyunjin sudah pegal tapi bos nya tidak menyuruh berhenti. Malah tangannya yang sakit. Hyunjin meniup-niup telapak tangan nya yang memerah, bolehkah dia istirahat?

Hyunjin menundukkan kepalanya mengecek bos nya apa sudah tidur atau belum.

"Jam berapa ini" Hyunjin hendak beranjak melihat ke luar dari jendela,namun tangannya tiba-tiba di tahan.

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang