Myth

778 76 3
                                    

🦇

Remaja kecil bermata sipit mirip anak ferret itu tersenyum lebar, bersenandung ria setelah pergi dari sungai mencuci pakaian sekaligus bermain di sepanjang jalan memetik bunga.

Wajah cantiknya tak berhenti istirahat, senyuman manis nya begitu cerah bagai bunga segar di pagi hari. Sammy, yang menghabiskan waktunya di ladang merawat tanaman milik ibunya. Mencabuti rumput, memberikan pupuk kemudian memanennya untuk di jual.

Sebuah rumah kayu di pelosok desa menjadi tempat tinggal beberapa keluarga, diantara nya keluarga Sammy. Tapi ia hanya anak tiri dari keluarga itu. Maka tak jarang sering mendapat sikap tidak adil.

Meski begitu Sammy selalu berusaha menjadi anak yang baik supaya punya tempat tinggal sekalipun tidurnya selalu di dapur.

Sekarang remaja kecil itu baru tiba di halaman rumah untuk menjemur cucian, namun teriakan keras dari arah dapur menyapa telinga nya. Wanita tua itu melotot tajam. "Cepat carikan kayu bakar di hutan sekarang!"

"Tapi sudah sore bu, Sammy takut"

"Takut apa serigala itu hanya mitos, pergi sekarang atau jangan kembali lagi!" tegas wanita tua itu tajam. Pintu dapur di banting, hingga kaca jendela ikut bergetar.

Sammy menghela nafas berat sebelum pergi mencari kayu bakar di hutan,ia takut bertemu dengan rombongan serigala yang menjadi mitos kental di desa. Bagi siapa saja yang pergi ke hutan lewat pukul empat sore maka akan bertemu dengan rombongan serigala itu.

Sammy berdoa dalam hati, semoga ia tidak bertemu dengan rombongan serigala dan pulang dengan selamat. Tapi jika bertemu, semoga ia bertemu serigala yang baik.

Kaki Sammy sudah mulai menginjak hutan, berjalan menatap kanan kiri mencari kayu kering yang terjatuh dari atas pohon. Namun harus ekstra sabar karena hutan luaran seperti ini kayu nya sudah lebih dulu di ambil warga lain.

Hari semakin gelap, namun kayu bakar nya masih terkumpul sedikit. Sammy pula tersandung batang pohon hingga terjatuh meninggalkan luka cukup besar di lututnya.

Tapi bila pulang,ibu tirinya pasti mengomel dan tak membiarkan Sammy tidur di dalam rumah.

Remaja kecil itu bangkit kembali, mencari kayu kering lebih jauh ke dalam hutan dengan bantuan cahaya rembulan. Hari sudah benar-benar gelap sekarang, Sammy menangis dalam setiap langkah nya.

Tidak sadar dirinya sudah benar-benar memasuki hutan terlarang yang tak pernah dijamah manusia. "Nah sudah banyak,ayo Sammy kita pulang" lirihnya sedih. Kayu kering yang di dapat di angkat untuk disatukan dengan kumpulan kayu kering yang lain, namun saat tubuh kecil itu berdiri, puluhan serigala berdiri di hadapannya termasuk serigala paling besar yang maju semakin dekat setiap langkah remaja kecil itu mundur.

Saat itu pula Sammy berlari sekuat tenaga ke dalam hutan, menjauhi rombongan serigala yang terus mengejarnya semakin jauh. Sammy menangis,kala matanya menangkap sosok berjubah hitam dengan kulit putih pucat menatapnya dari arah depan.

Manusia mana yang tinggal di hutan malam-malam begini, Sammy semakin sedih itu pasti hantu. Langkah kakinya sudah putus asa, saat membalikkan badannya delapan serigala itu sudah berdiri di belakang Hyunjin.

Berjalan mendekat dan mendekat dengan taring tajam nya. Sammy mundur perlahan, dengan satu gagang kayu kering di tangan nya siap di pukulkan. Dalam hitungan satu,kayu kering di ayunkan. Namun punggung remaja kecil itu membentur sesuatu, lengannya pula di cengkram kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang