mas Chan

2.3K 107 3
                                    

🏵️

"Hwang Hyunjin mau pergi ke mana?ini sudah malam, ingin di culik lagi? Ayah sudah bilang berapa kali jangan pernah keluar malam! Sudah berapa banyak uang yang ayah keluar kan demi menebus mu dari preman jahat di luar sana!" Ucap sang ayah penuh kesal

"Hyunjin bosen di rumah terus,kali ini aja aku keluar yah. Besok nggak lagi, janji" jawabnya

"Kamu selalu mengucapkan janji tapi terus di ulangi, bagaimana bisa ayah percaya! Mau ayah berikan kamu bodyguard hah? Menguntit setiap kemanapun pergi"

Hyunjin tersenyum senang,di berikan bodyguard tidak terlalu buruk.

"Iya bagus mau banget yah, jadi aku bisa jalan-jalan terus nggak bosen di rumah terus"

"Astaga.." Wooyoung memijat keningnya pusing,anak satu-satunya selalu saja membuat darahnya naik.

Mumpung ayahnya sedang lengah, Hyunjin gunakan kesempatan untuk berlari kabur. "Dadah ayah"

"HWANG HYUNJIN JANGAN LARI!!" Sial,anak 21 tahun itu sudah berlari jauh keluar dari Mansion. Wooyoung duduk pasrah saja di sofa nya, pasrah jika ada telfon dari nomor tidak di kenal meminta tagihan uang yang nominalnya tidak sedikit.

00.39

Drrttt-

Drrttt-

Mengganggu tapi Wooyoung tetap mengangkat telfonnya, yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba nomor tidak di kenal tertera di sana.

Ikon hijau itu di geser ke atas dan telfon pun tersambung.

"Apa,kau mau membunuh anak ku lagi?" Tanya nya ketus, merasa jengkel. Uangnya memang banyak tidak bekerja satu tahun pun akan tetap melimpah. Tapi Wooyoung bosan meladeni bacotan preman dengan dalil akan membunuh anaknya.

Tawaan terdengar cukup keras dari telpon. Wooyoung tidak merasa aneh, lagipula jika bukan itu pasti ada alasan yang lain.

"..... Haha tidak om,saya tidak akan membunuh anak om" jawab pria di sebrang sana

"Kau mau memperkosa anak ku begitu?" Tanya Wooyoung frontal, siap-siap membuka laptopnya untuk persiapan mengirimkan uang

Tapi jawaban pria di sebrang sana membuat kegiatan nya terhenti.

"Hah om tidak juga,maaf saya lancang. saya cuma mau ngasih tau ini anak om mabuk terus tiduran di pinggir jalan"

Wooyoung ingin tertawa saja mendengar nya,anak manja itu mabuk dan tiduran di pinggir jalan. Hahaha,siapa yang ngajarin?

"Kenapa nggak di perkosa aja anak saya,gila begitu"

"Haha tidak om,saya tidak mau merusak orang lain. Om mau jemput anak nya nggak?" Tanya nya untuk meminta kepastian

Tapi.. enaknya eh,ya begitu orang yang tadinya tiduran di tanah meraba-raba dadanya.
"M-mas ayo cium akuu..." Gumam Hyunjin terus menggoda, kesadarannya memang telah full menghilang sejak tadi di bar.

Dapat,tangan itu mengusap bibir pria di depannya.
"O-om gawat, anaknyahmpp...

om!!!" Teriaknya saat bibirnya di cium brutal, tidak bisa melawan tenaga anak itu benar-benar kuat.

Wooyoung dengan cepat menutup layar laptopnya dan kembali masuk dalam selimut.

"Jagain lah saya mu tidur palingan tu anak ngereog,besok pagi saya jemput ke rumah kamu"

"T-tapi agghh o-om"

Tut

Ponsel itu di matikan sepihak, Wooyoung dalam hitungan detik masuk ke alam mimpinya kembali.

BOOK•CHANJIN[7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang