16. Pekan Olahraga ; Part II

729 60 11
                                    

Jangan lupa pencet bintang dulu 🌟

Jangan lupa pencet bintang dulu 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🔥

+_+

Setelah apel pembukaan pekan olahraga selesai. Lomba pun mulai di laksanakan. Di hari pertama ini, ada 4 lomba yang akan dilaksanakan. Basket, Voly, Renang, dan sepak bola.

Lingga baru saja sampai di lapangan indoor Darwa. Dimana lapangan ini yang menjadi tempat dilaksanakannya lomba basket.

Murid Danus sudah pasti tau, jika Lingga dan kawan-kawan adalah tim basket yang hebat. Tim yang menjadi kebanggaan sekolah.

Namun, ini adalah kali pertama mereka ikut berpartisipasi dalam lomba basket pekan olahraga tahunan pelajar. Karena tahun-tahun sebelumya mereka selalu menolak dengan dalih "Kasian sekolah lain, nanti kalah."

Mereka hanya akan ikut jika lomba itu menghasilkan keuntungan untuk mereka. Lomba keluar kota contohnya.

"Nyari siapa Lo Ram?" tegur Aris pada Rama yang terus menelisik tribun penonton seolah mencari sesuatu.

"Bila." sahutnya, singkat padat dan jelas.

"Eh bentar, Lo pacaran sama Bila?" tanya Tyan penasaran. Soalnya akhir-akhir ini Rama memang tidak lepas dengan Bila. Mulai dari nongkrong bahas Bila, jalan sama Bila, chat sama bila, dan lain-lain pasti ada Bila.

"Tau dari mana Lo?" bukannya menjawab, Rama malah balik bertanya.

"Gua nanya bego!" naik darah juga kalo ngobrol sama Rama.

"Beneran sama Bila?" sekarang bukan Tyan lagi yang bertanya. Tapi Dika.

"Iya, kenapa? Kalian semua cemburu?" jawab Rama, menunjuk keempat temannya.

"Hah serius?" Aris ikut-ikutan nih.

Plak' Lingga menggeplak kepala belakang Rama gemas. "Cuman orang tolol yang percaya sama ni bocah."

"Sakit jir!" Rama mengusap kepala belakangnya, yang barusan di pukul oleh Lingga.

"Lawan kita Nusa Sila?" Tyan mengangkat alisnya melihat tim basket SMA Nusa Sila masuk ke dalam lapangan.

"Iya, menurut saya kalian bisa lawan tim ini." mereka serentak menoleh ke arah coach mereka.

"Ringan nih." Rama membuka sebotol air, kemudian meminumnya.

"Jangan sombong dulu." ujar Dika.

"Bukan sombong, percaya diri aja." elak Rama.

"Gapapa sombong, asalkan kalian bisa buktikan kesombongan kalian." jelas coach mereka.

Lingga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang