33. Truth Or Dare

540 17 10
                                    

Ayoo tayang-tayangnya aku, di pencet dulu itu bintangnya 🌟

Ayoo tayang-tayangnya aku, di pencet dulu itu bintangnya 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang berganti sore, dan sore berganti malam. Kegiatan pertama yang mereka lakukan di hari pertama mereka berada di tempat ini adalah barbeque-an. Setiap ada acara kumpul kumpul memang tidak afdol rasanya jika tidak bakar-bakar.

Para laki-laki sibuk menyiapkan peralatan dan tempat mereka akan bakar-bakar. Sedangkan para kaum hawa sedang berada di dapur, membersihkan daging dan juga membuat bumbu.

"Kai. Ini kecapnya mau seberapa banyak?" tanya Bila pada Kaina.

"Pake semua aja. Kan banyak tuh yang mau di masak." jawab Kaina. Gadis itu sedang mencuci daging di bantu oleh Sindy.

"Kamu biasa masak ya Kai?" tanya Sindy.

"Jarang kok. Kalo pengen baru masak."

"Tapi kayaknya kamu pinter banget masaknya." puji Sindy.

"Karena sering gabut dirumah, jadi aku pernah ikut kursus masak." jawab Kaina.

"Oh iya. Seru gak kursus kaya gitu?" tanya Sindy antusias.

"Seru sih. Banyak belajar hal baru." jawab Kaina.

"Aku bawa sayuran sama sosisnya keluar ya!"

"Aku tuh dari dulu pengen ikutan kursus masak. Cuman aku gak bisa atur waktu aku." Sindy bercerita. "Padahal aku tuh gak sibuk-sibuk banget. Tapi gatau kenapa aku kayak gak punya waktu luang." lanjutnya.

"Aku juga sering kaya gitu kok." jawab Kaina membenarkan cerita Sindy.

"Kai! Kalo udah ayo keluar!"

"Sindy ayo!"

"Udah. Yuk keluar. Di tunggu anak-anak." ajak Kaina.

Mereka berdua menjadi orang terkahir yang keluar dari rumah. Dengan membawa menu utama mereka pada malam hari ini.

Acara barbeque-an pun di mulai. Mereka saling membantu untuk memanggang setiap makanan yang sudah di siapkan.

"Panas woy muka gua panas!" teriak Rafael.

Gimana gak panas coba. Dia cuman di suruh bakar sosis tapi panggangan di bawahnya malah mengeluarkan api.

"Lo mau bakar sosis apa bakar villa sih!" seru Andra. Dia mendekat kepada Rafael. Membantu untuk mematikan api yang menyala.

"Ya gua gak tau. Biasanya gua gak pernah manggang!" ucapnya tak terima.

"Lo kalo di kumpulin sama Bila tuh sama." Andra menunjuk Bila.

"Apa? Kok gua!" kenapa Bila jadi di bawa-bawa.

"Sama-sama otak minus!" ucap Andra yang langsung di sambut gelak tawa oleh semua yang ada di sana.

Semua orang pun tenggelam dalam keasikan di acara barbeque-an malam ini. Gelak tawa terus keluar dari bibir mereka semua, candaan garing sampai sebuah candaan yang membuat mereka harus tertawa sampai perut mereka keram. Sangat seru karena mereka semua menikmatinya.

Lingga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang