Lingga [REVISI]

30. Ribetnya Masalah Rama

Jangan lupa ayo pencet bintang dulu 🌟
Gratis loh gak bayar🤧

Happy reading 🔥

Jam menunjukkan pukul 19.30, setelah mandi dan berganti pakaian Lingga duduk di ruang tamu apartemennya dengan tv menyala dan secangkir kopi menjadi temannya.

Satu Minggu sudah berlalu. Dan Lingga sudah menyelesaikan ujian akhirnya. Salah satu hal yang merupakan syarat kelulusan dirinya.

"Bosen juga kalo sendirian di sini." gumamnya.

Akhir-akhir ini memang Lingga jarang kembali ke apartemen. Dia lebih memilih tinggal di rumah selama ujian berlangsung. Katanya sih biar dia gak usah buang waktu untuk beli makan, beres-beres dan lain sebagainya. Kalo di rumah kan dia ada yang masakin, kamarnya juga tiap hari ada yang beresin.

Setelah barusan melakukan video call  dengan Kaina. Sekarang Lingga sedang kebingungan, memikirkan apa yang akan dia lakukan untuk membunuh rasa bosannya.

Mau ngajak jalan Kaina tapi udah malem. Mau nelfon lagi, barusan udah telfonan.

Lingga menjulurkan tangannya mengambil ponsel miliknya yang tergelatak di atas meja, dan mulai memainkannya.

DLATR
Anda, Aris, Dika, Rama, Tyan

Ke apart
Bosen gua

Tyan
Ada makanan gak?

Rama
Kalo uang bensin di ganti gua otw

Anjir
@Tyan ntar beli makanan

Aris
Otw ga

Dika
Jemput gua

Tyan
Gua juga jemput yaa

Rama
Gua nebeng woy
Gak ada bensin🥲

Tyan
Bangkrut bokap lo?
Bensin gak kebeli

Dika
Jual motornya
Beli bensin

2 JT nego?

Rama
Anjing semua

Gua tunggu dirumah

Tyan
Beli kinderjoy ya ga

Rama
Bocah

Lingga sedikit terkekeh membaca chat teman-temannya. Kalo di hitung sudah 6 tahun Lingga dan keempat temannya itu bersahabat. Kecuali dengan Aris, dia sudah kenal dan bersahabat dengan Aris sejak dia masih kecil.

Siapa sangka bahwa persahabatan laki-laki akan terjalin selama ini. Mungkin sedikit aneh jika Lingga mengatakan bahwa keempat sahabatnya itu adalah sosok yang selalu ada untuk dirinya.