part 34

39.7K 2.1K 38
                                    

Selamat membaca ~

" Uhuk ! Uhuk! Uhuk! "

Yohan terbaring lemah di atas kasur. Lelaki itu sakit karena kemarin terlalu lama hujan hujanan. Raka dengan setia merawat Yohan.
Itu juga perbuatanya karena dia maksa Yohan buat hujan hujanan.

" Han bangun dulu. Lu harus minum obat. "

Yohan sedikit bangun dari tidurnya. Ia kemudian minum obat yang di berikan raka. lalu berbaring kembali.

" Istirahat ya. " Ucap Raka sembari menyelimuti Yohan sebatas dada.

" Lu mau kemana?" Tanya Yohan dengan suara serak.

" Gue gak kemana mana. "

" Tidur disini jangan pergi. " Pinta Yohan.

Raka yang tadi ingin keluar pun gak jadi dan berbaring di samping Yohan.

" Udah sekarang lu tidur ya " ucap Raka lembut. Sembari menepuk nepuk pelan badan Yohan.

Yohan tersenyum. Perlahan ia tertidur lelap mungkin karena pengaruh obat. Atau mungkin sentuhan dari Raka.

Di sisi lain. Di kediaman Arga. Eza anak itu sedang duduk santai di sofa yang ada di ruang tamu dengan susu pisang di kedua tangannya. Pandangannya fokus ke tv yang sedang menyalah.

Lelaki dingin menuruni anak tangga. Eza menatap Arga yang berpenampilan rapi itu.

" Aga kemana?" Tanya si kecil.

" Keluar sebentar. Eza tunggu di sini ya ?" Ucap Arga.

" Eza ikut " lanjutnya yang kemudian berdiri

" Jangan by, aga gak lama."

" Ikuti pokoknya ikutt. "

Hah Arga menghela nafas panjang.

" Iya udah Ganti baju dulu by " ucap nya kemudian.

Eza dengan senang hati naik ke atas ia berlari di tangga.

" Jangan lari lari " ucap Arga.

Kali ini tidak di hiraukan Eza. Ia tetap berlari.

Beberapa menit kemudian Eza sudah siap. Lelaki bertubuh mungil itu menemui Arga yang ternyata sudah menunggu di depan.

" Naik motor?" Ucap Eza kemudian. Saat ia melihat Arga duduk di motor KLX nya.

" Iya ini pakek helm nya. " Arga memakaikan helm itu ke Eza.

" Aga Eza yang bawa. " Ucap Eza dengan semangat.

" Tinggi By. Kamu gak nyampek. "

Eza berdecak sebal
Lelaki itu mengerucutkan bibirnya. " Eza tahu Eza pendek. " gumamnya.

Arga tersenyum. Eza terlihat sangat imut dengan helm yang kebesaran. Ia akhirnya membiarkan Eza mengemudikan motor klx nya.

Eza naik dan benar kakinya tidak sampai ke bawah. Dan untung Arga menurunkan kakinya. Menopang motor agar tidak jatuh.

Eza tertawa ia kemudian menyalahkan mesin motornya. Setelah itu melajukan motor di jalan raya dengan kecepatan penuh.

Arga memeluk tubuh Eza dari belakang.
" Aga Eza mau motor juga. " Ucap Eza

" Iya nanti beli. "

" Yang kayak ini ya aga. " Teriak Eza.

" Iya baby. "

" Makasi aga. Hehhe pegangan yang kuat Eza mau ngebut. " Titahnya kemudian dan semakin mempercepat lajuan motornya.

Hingga akhirnya aksi ia terhenti saat berada di lampu merah.
Dengan cepat Arga menurunkan kakinya kembali.
Sedangkan Eza tetap menaruh kakinya di pedal motor.

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang