part 59

32.5K 1.8K 190
                                    

SELAMAT MEMBACA~~

" Baby apa kamu gugup?" Ucap seorang sembari memeluk laki laki mungil dari belakang. Yang tak lain Arga ALENKA.

Laki laki yang tampan nan dingin itu tersenyum kepada Eza yang tengah ia peluk.

Sudah lebih dari sebulan kejadian dimana Eza pingsan karena ulahnya. Dan hari ini hari bahagia mereka.

Eza yang tengah bercermin itu menatap Arga di cermin. Ia juga tersenyum memamerkan senyum manisnya.

" Iya Eza gugup"

" Jangan gugup. Aga tidak gugup. " Ucap Arga

Eza membalikan badannya ia melihat Arga. kaki panjang Arga sedikit gemetar karena menahan gugupnya. Eza tertawa. " Aga gugup. " Ucapnya.

" Siapa bilang hemm?"

" Itu kaki aga gemetar. " Eza menunjuk ke bawah

" Aga masih gak percaya. Hari ini Eza sepenuhnya milik aga. "

" Eza juga. "

" Tapi...." Eza menatap Arga dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Baju ini sangat cocok. Daddy... Kamu semakin tampan. " Ucap Eza yang terdengar menggoda.

Arga menjadi terangsang namun ia harus tahan sampai acara ini selesai.

Tukang rias datang memasuki ruangan itu.

" Maaf " ucapnya yang tak sengaja melihat dua insan bucin ciuman.

" Tidak apa. Lakukan tugasmu" perintah Arga.

Orang itu duduk di depan Eza. Ia merasa Eza.
Arga hanya melihat. Ia masih berdiri di samping Eza.

Tatapan Arga membuat tukang rias gemetar ketakutan. Dan Eza menyadari akan hal itu. Ia menyentuh baju Arga.

" Jangan lihatin dia kayak aga mau menerkamnya.lihat dia jadi takut " ucap eza pelan.

" Aga memang seperti ini "

Eza menarik nafasnya panjang. Ia kembali fokus ke tukang rias.

" Jangan terlalu tebal. Gue gak suka milik gue di lihatin banyak orang. " Titah Arga kepada tukang rias dengan suara datar.

" Ma-maaf tuan. " Jawabnya gugup.

"Aga...." Celetuk Eza.

" Iya ada apa baby. " Jawab Arga dengan lembut

" Udah bilang jangan dingin "

" Minta maaf sekarang. " Perintah eza kepada Arga.

Arga menekan amarahnya. Dengan terpaksa Arga minta maaf ke orang asing. " Maaf!" Ucapnya yang masih terdengar sangat dingin.

" Maaf ya. Dia orangnya kayak gitu. " Ucap Eza kepada tukang rias.

" I-iya gak apa apa. " Jawab tukang rias sembari tersenyum.

Setelah selesai merias Eza. Ia juga merias Arga. Meski gugup dan takut tukang rias melakukannya dengan pelan.

Ia undur diri saat selesai. Setelah orang itu pergi seseorang masuk ke ruang itu. Yang tak lain Dirga dan Selly.

" Apa sudah siap. ?" Tanya Dirga.

" Sudah. " Jawab Arga.

" Arga kamu harus tersenyum. Jangan pasang wajah itu. Takutnya tamu tamu pada kabur semua." Dirga menepuk pundak adik kesayangannya.

" Biarkan.! Arga tidak nyuruh mereka untuk datang. ! senyum Arga cuma buat Eza seorang. " Masih dengan suara datarnya.

" Aga. " Teriak Eza pelan.

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang