part 25

41.5K 2.3K 19
                                    

Selamat membaca ~

" Arga. " Ucap Raka saat dirinya sampai di rumah Eza. Lelaki dingin itu nelpon Yohan untuk datang. Dan ia datang bersama dengan Raka.

Arga tidak ingin jika Eza bangun nanti mendapati dirinya. Seperti kata Yohan kemarin. Ia takut nanti Eza sedih.

Maka ia memutuskan untuk menghubungi Yohan agar menjaga Eza di kala ia tidak ada.

" Wajah lu pucat. Lu kenapa?" Tanya Raka.

" Gue gak kenapa Napa. "

" Gue pulang sekarang. " Lanjut Arga.

" Eza di mana?" Tanya Yohan.

" Kamar "

" Istirahat lu sampai di rumah. " Titah Raka kemudian.

Arga berjalan dan masuk ke dalam mobil. Ia melajukan mobilnya. Meninggalkan rumah Eza dengan ke adaan lesu.

Eza terbangun dan mendapati dirinya tidur di kamar yang ada di rumahnya. Ia juga melihat Yohan dan Raka tengah menjaganya.

" Han" ucap Eza dengan suara serak tenggorokannya sakit karena demam kemarin.

" Eza syukur lu udah bangun " ucap Yohan. Laki laki itu menyentuh kening Eza.

" Kenapa gue bisa di rumah ?" tanya Eza

" Iya kemarin gue bawa lu kesini. Badan lu panas sekali. "

" Hemm " jawab Eza yang kemudian kembali menarik selimutnya.

" Gue keluar sebentar. " Raka buka mulut. Eza yang baru sadar akan keberadaan Raka. Menoleh dan memanggil.

" Raka jangan bilang ke Arga gue disini. " Pintanya.

" Iya " jawab Raka. Dan langsung pergi keluar.

Eza menatap Yohan. " Lu udah baikan sama Raka?" Tanya si kecil.

" Iya begitulah. "

" Cepet banget anjing. !" Jawab Eza tidak percaya.

" Pelan pelan lu ngomongnya. Suara lu hampir hilang. "

" Gue kaget anjing. "

" Gue beri dia kesempatan. Tapi kalau dia berulah lagi. Gue gak tahu harus apa " Yohan duduk di tepi kasur. Di samping Eza.

" Hemm, kemarin gue mimpi Han. Gue di gendong sama Arga. Dan itu kelihatan nyata. " Eza menarik bantalnya dan menyenderkan punggungnya.

" Lu terlalu memikirkan Arga. Makanya lu mimpiin dia. " Ucap Yohan bohong.

" Mungkin. " Jawab Eza

" Gue keluar sebentar ya. Buat bubur. Dapurnya di mana? "

" Lu keluar dari sini. Terus turun dari tangga.terus di samping tangga ada ruangan. Dapurnya di sana. " Eza menjelaskan.

" Oke. lu harus banyak istirahat."

Eza tersenyum untuk membalas. Dan Yohan menghilang di balik pintu.

Lelaki kecil itu menghela nafas panjang dan menatap keluar jendela.

" Gue sudah merindukannya. " Gumam Eza. Sembari menyilang kan tangannya. Dan memeluk dirinya sendiri.

Yohan datang dengan nampan di tangannya.
Dan membuat lamunan Eza terhenti.

" Awas kesambet lu. "

" Mikirin siapa ? Nih buburnya makan dulu. Setelah itu minum obat. " Yohan duduk di kursi yang ada di samping kasur Eza.

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang