part 46

34.5K 2K 122
                                    

Selamat membaca ~

" Aga....." Bisik Eza pada arga yang masih tertidur pulas di sampingnya.

" Heemm ..." Arga menjawab dengan mata yang masih tertutup.

" Eza keluar sebentar sama pacar Eza ya. "

" Iya hati hati baby. " Arga masih belum sepenuhnya sadar. Rasa lelah dan ngantuk menyelimutinya .

" Xixiixixi...." Eza tertawa jahil ia kemudian pergi keluar.

Setelah kepergian Eza. Dan beberapa menit Arga baru sadar dengan perkataan Eza.

Ia membuka mata. " Keluar sama pacar?" Gumamnya lelaki itu berfikir keras.

" Lah pacarnya kan gue ?" Ucapnya kemudian. Laki laki itu bangun dan menyusul Eza.

" Baby. ...." Teriaknya namun tidak ada sahutan dari Eza.

" Gege. ! Lihat Eza. ?" Tanya Arga kepada Dirga.

" Tidak. Bukannya dia selalu bersama mu ?"

" Dia pamit pergi tadi. "

" Pakek baju sebelum keluar. " Dirga memperingati adiknya. Karena Arga hanya mengenakan celana boxer dan tidak pakek atasan.

Arga tidak menghiraukan ia pergi keluar. Lelaki itu mencari kekasihnya di halaman rumahnya yang luas. Namun tetap ia tidak menemukan batang hidung Eza.

" Hah kemana anak itu pergi?"

Arga kembali ke kamar dan hendak menelpon Eza. Namun handphone nya di tinggal di kamar.

Di sisi lain di mana dua bocah sedang duduk di samping tukang sate.
Yang tak lain Yohan dan Eza.

Eza pergi keluar bersama Yohan. Mereka sudah buat janji kemarin. Berhubung hari ini libur.

" Lu di bolehin keluar sama Arga ?" Tanya Yohan.

" Di bolehin. Gue udah pamitan tadi. "

" Sekali kali kita bebas gak apa kan ya ?" Lanjut Eza.

" Betul. Gue juga bosan we selalu sama Raka Mulu. "

" Lu mending kan ? Kalau Arga dia terlalu posesif. Ini itu di larang. " .

Hah kedua pemuda itu menghela nafas panjang.
Dan kembali fokus ke tukang sate.

Eza bertanya kepada tukang sate. " Bang itu sate di kipas biar apa ? Biar dingin apa panas bang?"

Abang tukang sate itu diam dengan pertanyaan yang di lontarkan Eza.

" Lu ngapain bertanya. ?" Ucap Yohan.

" Gue cuma penasaran. " Titah Eza.

" Bang kenapa gak di jawab. ?"

" Saya juga gak tahu den. Hehhe " tukang sate cengingiran.

Setelah menunggu sekian abad akhirnya sate yang di pesan selesai juga. Kedua pemuda itu pergi menuju taman dan duduk di kursi yang ada di taman sambil menikmati sate. mereka bercerita banyak hal.

" Jarang jarang nih kita bisa bebas. " Ucap Yohan.

" Hhhmm betul " jawab Eza sembari melahap sate yang tadi ia beli.

" Gini kan enak ya adem. Tenang. "

" Han. Bentar lagi kita tamat SMA. Lu beneran kuliah di luar negeri?" Tanya sang empu.

" Iya. Gue di suruh kuliah di sana sama nyokap bokap gue. "

" Kita pisah dong ya ?"

" Gue di sana gak lama zaa. Setelah selesai gue balik lagi. "

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang