part 3

83K 4.9K 147
                                    

Selamat membaca~


°°🦋🦋°°




Drtttt!!! Drtttt!!!! Drttt!!!

Getaran ponsel membangunkan tidur nyenyak Arga. Ia menggeliat lalu membuka mata. Meraba- raba nakas mencari sumber suara itu. Setelah menemukannya Arga melihat sekilas layar ponselnya.

" Ada apa?" Tanya Arga

"Lu dimana?" Tanya seorang di sebrang sana

" Apartemen,,"

"Gue kesan- ,,"

Nuut!!

Arga mematikan ponselnya tanpa mendengar perkataan dari orang yang tengah menelponnya.

Ia melihat kesamping dimana Eza masih tertidur pulas.
" Lo jadi milik gue sekarang" gumam Arga mengelus rambut Eza.

Arga beranjak dari tempat tidur dengan pelan agar tidak membangunkan tidur si kecil Eza.

Perlahan ia menuju kamar mandi hanya untuk membuang air kecil.
Kemudian kembali Arga menyalahkan tv sebentar. Hanya untuk melihat berita kemajuan bisnisnya.

Tidak sengaja ia melihat berita yang amat sangat membuat dirinya hancur. Sekilas melirik si manis karena ia menggeliat. Arga mematikan tv nya dan menghampiri Eza.

Arga mengelus ngelus rambut Eza. Anak itu kembali tertidur karena sentuhan dari Arga.
Dengan cepat Arga kembali menelpon seseorang.
" Ke apartemen sekarang.!! " Perintahnya lalu mematikan ponsel itu.

Beberapa menit kemudian suara ketukan pintu terdengar.

Tok!! Tok!! Tok!!

Arga tahu orang itu ia dengan cepat membuka pintunya.

Plaakkk!!

Satu pukulan mendarat di kepala orang itu membuat ia merasa kesakitan dan memegangi kepalanya.

" Apa itu yang namanya sambutan?" Ucap seseorang.

" Berisik!!" Ucap arga

Arga mengambil bingkisan yang di bawa temannya ia juga tidak nyuruh temannya masuk ke dalam.

" Gini nih punya teman kulkas." Celetuk orang itu sembari masuk dan menutup pintu.

Arga sudah tidak ada lagi di sana ia pergi menuju kamarnya. Takut nanti si kecil bangun.

Saat sampai kamar ia sudah mendapati Eza menggunakan baju.

" Hei kenapa bangun?" Ucap nya ia menaruh bingkisan itu di meja dan menghampiri Eza.

Lelaki itu menoleh ia terdiam dan melanjutkan kegiatannya.

Matanya lembab karena tangisan tadi. Arga mengelus rambut Eza. Ia juga mencium kening Eza.

" Gue gak kenal lu dan gue gak ada salah sama lu. Kenapa lu kurung gue disini? Gue punya rumah. Gue takut bunda nyariin gue. Hikkss,," Eza kembali menangis.

" Sstt maafin gue. Gue antar lu pulang ya. Tapi sebelum itu lu makan dulu. "

Eza menganggukkan kepalanya. Ia lapar jadi tidak nolak.

Arga menggendong Eza ala Kuala menuju ruang satu. Di sana lelaki itu melihat teman Arga.

" Ga akhir nya lu datang. Gue sudah lapar. Siapa anak itu?" Tanya nya kemudian.

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang