Selamat membaca ~
Eza terbangun karena pintu di depan apartemen berbunyi sepertinya ada tamu.
Ia menurunkan kakinya. Kemudian berjalan menuju depan .sebelum itu ia harus melewati tangga karena kamar lelaki dingin ada di lantai dua.Sampai di depan pintu Eza membuka pintu dan mendapati seseorang pengantar makanan.
"Makanannya tuan" ucap orang itu
" Iya " jawab Eza
Setelah menyerahkan makanan itu ke Eza orang itu pamit pergi.
Eza menutup pintu rapat rapat dan kembali ke kamarnya dengan dua kresek yang berisikan makanan di kedua tangannya
Si kecil berlari dengan girang menuju kamar meski kakinya terluka anak itu tetap berlari.
Ia duduk di kasur dan membuka bingkisan itu. Lalu melahapnya tanpa sisa. Ia menaruh sampah itu di meja." Apa apa sih Arga itu"
" Huh! Nyuruh gue gak sekolah lagi"
" Mentang mentang sekarang jadi pacar gue, seenaknya saja gitu?"
" Untuk dia ganteng,,!"" Dasar posesif, pemaksa, wajah yang datar tanpa ekspresi itu, huh! Tapi gue tetap suka" monolognya sembari berguling guling di kasur big size itu.
Eza tidak tahu seseorang memperhatikan gerak gerik nya dari kejauhan. Orang itu tersenyum. Mendengar ocehan Eza.
Eza menyalahkan tv yang ada di kamar itu. Ia nonton kartun. Rasa bosan menyelimuti si kecil. Eza ingin keluar. Tapi dilarang oleh pacarnya.
Huh!! Nafas Eza terdengar sangat berat. Anak itu beranjak dari tempat tidur dan melihat pemandangan luar dari balik jendela.
Tidak ada telepon karena telepon miliknya di bawa oleh Arga.
" Apa gue kabur aja ya..."
"Tapi gue di hukum dong, mana hukumannya gue gak tahu lagi.. huh!!!" Monolog Eza dengan nada yang amat kesal.
Setelah Eza bosan melihat keluar ia memilih untuk mandi. Pemuda kecil itu baru menyadari kalau dirinya belum mandi. Anak itu membuka bajunya asal hingga telanjang bulat.
" Uuhuk,,,!!!"Arga terkaget dan batuk ia mengintip lewat cctv yang ia pasang di apartemen, dan disambungkan ke laptop yang ia bawa ke sekolah.
Tanpa sengaja ia melihat Eza yang telanjang bulat .dan lelaki dingin itu pun terkaget.
" Lu kenapa?" Tanya Raka yang kebetulan berada di ruang OSIS bersamanya.
" Lu nonton apa? Bokep ya??" Ucap Raka. Dengan nada super jahilnya.
" Bukan urusan lu,," jawab singkat Arga. Ia sudah tidak melihat laptopnya lagi. Karena si kecil sedang mandi.
" Coba gue lihat" Raka kemudian melirik laptop si lelaki dingin. Sayangnya Arga sudah terlanjur menutup laptopnya.
" Lahh pelit amat lu" celetuk Raka. Lelaki itu melanjutkan menyusun dokumen yang sudah di salin oleh Arga.
Arga berdiri. Ia menatap Raka. Dan Raka pun menatap balik.
" Gue pulang!" Titah Arga dingin
" Lah pelajarannya ?" Tanya Raka
" Gue pintar,!" Jawab ketus Arga. Kemudian ia pergi meninggalkan Raka.
Langkah kakinya terhenti. Ia menoleh. Dan kembali menatap Raka yang masih duduk.
" Nanti datang,! "
" Sekalian ajak Yohan!" Pemuda dingin itu pun pergi setelah memerintahkan Raka."Yohan? " Bisik Raka.
" Kulkas gue gak tahu orang bernama Yohan..." Teriak Raka namun tidak didengar oleh Arga yang sudah pergi jauh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Posesif [End]
Roman d'amourFOLLOW SEBELUM MEMBACA ! [BxB] 21+🔞🔞 BANTU PROMOSIKAN CERITA INI ... TERIMAKASIH,,, - - " mine," " Gak ada yang gak bisa gue miliki! " ARGA