part 39

29.9K 2K 184
                                    

Selamat membaca ~

Eza terbangun ia memegangi kepalanya yang terasa sakit itu. Mata anak itu melihat sekeliling ruangan.

" Kenapa gue ada di kamar gue?" Gumamnya.

" Lah baju gue kok beda. "
Ia kemudian melihat seseorang duduk di sofa yang ada di kamarnya. Orang itu terdiam menatap dirinya.

" Aga " ucap Eza kemudian.

Arga diam memandang Eza dengan tatapan dinginnya.
Lelaki itu kemudian bangun dan pergi ninggalin Eza.
Tanpa sepatah kata.

" Jangan biarkan dia keluar. !" Perintah Arga kepada bawahannya.

" Baik tuan. "

Arga kembali ke rumah Yohan. Menaiki motornya. Ia melaju dengan kecepatan penuh di jalan raya.

Beberapa menit ia sampai. Dan kembali ke dalam.

" Arga. " Raka menyadari kedatangan Arga karena suara motornya.

Lelaki itu berjalan melewati Raka. Ia menarik Hendra keluar.

Raka mengikuti kemana Arga pergi. Hingga sampai di taman belakang rumah Yohan.Arga melakukan aksinya.

Tanpa bertanya lagi. Karena Arga tahu laki laki itu bahkan tidak bisa menggerakkan jarinya. Ia sudah hampir mati

Arga membunuh Hendra yang berani menyentuh miliknya.

Tanpa mengubah ekspresi nya. Dengan santai Arga memotong tubuh Hendra. Memotong menjadi beberapa bagian.

" Uweekk !!! " Yohan yang melihat tidak kuat dan hampir muntah.

" Masuk sayang. " Ucap Raka.

Yohan yang merasa takut itu masuk ke dalam. Ia tidak kuat melihat adegan itu.

Arga masih melakukan aksinya. Baju yang ia kenakan berhumburan darah milik Hendra.

Setelah selesai. Ia menelpon seseorang.
" Datang ! Jln xxx . Sekarang. !" Ucapnya.

5 menit kemudian orang itu datang. Membawa plastik besar untuk membungkus potongan tubuh Hendra.

" Lith makan enak sekarang. " Ucap salah satu anak buah Arga.

Setelah semua beres. Tidak ada jejak yang tertinggal. Arga menatap Raka.

" Jangan biarkan pacar lu buka mulut. Jika itu terjadi. Gue gak segan NGEBUNUH pacar lu." Ucap Arga.

" Jangan pernah lu nyentuh pacar gue. Jika dia terluka karena lu. Gue pastikan gue yang akan NGEBUNUH lu ga. "

" Coba saja. " Ucap Arga dengan senyum sinisnya.

Raka tahu Arga saat ini Bukan Arga yang ia kenal.raka juga tahu ucapan Arga tidak pernah main main.
Dia juga tahu dia tidak akan pernah bisa menang melawan sosok yang ada di hadapannya ini.

" Bawa perempuan itu. !" Perintah Arga.

" Baik tuan. !"

" Bersihkan kekacauan ini. " Ucap Arga.

" Siap tuan. "

Drrttt!! Ddrrttt!! Ddrrtt!!

Ponsel Arga bergetar. Ia kemudian mengangkat ponselnya.

" Kenapa?"

" Maaf tuan. Tuan kecil - "

" Biar gue yang ngomong. " Terdengar suara Eza di seberang sana.

" Arga lu gila ya. !" Titah Eza

" Iya. " Jawab Arga datar.

" Gue mau keluar. !"

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang