part 49

28.9K 1.9K 39
                                    

Selamat membaca. ~

Hawa dingin menyelimuti lelaki mungil. Ia menggeliat dan menarik kembali selimutnya. Laki laki itu kembali menyamankan tidurnya. Tangan kecilnya meraba raba kasur. mencari seorang yang biasanya slalu ada di samping dirinya. Eza terbangun. Saat ia sadar orang itu tidak ada. Ia melihat handphone nya yang mati habis baterai.

Eza berdiri ia mencolok kan charger lalu menyambungkan ke handphone nya.

Ia melirik jam yang ternyata masih sangat pagi. Kemudian kembali merebahkan dirinya di kasur.

Lelaki itu menarik selimutnya dan berusaha memejamkan matanya. Namun sayangnya ia tidak bisa tidur lagi.

Eza memutuskan untuk pergi ke dapur ia menuruni anak tangga.
Membuka kulkas setelah sampai di dapur. Lalu ngambil susu pisang dan kinerjoy. Eza duduk. Di tempat duduk yang ada di sana.

" Eza...." Seseorang mengagetkan anak itu. Dia adalah Dirga.

" Pak kepala sekolah. " Ucap Eza.

"Ngapain?' tanya Dirga

" Eza kebangun. Terus mau tidur lagi susah. "

" Hem.." Dirga duduk dengan secangkir kopi.

Beberapa menit Wira datang dari arah kamarnya.

" Tumben sudah bangun. ?" Tanya Wira kepada Eza.

" Iya yah. ..." Jawab Eza.

Wira ikut bergabung. Ia menikmati kopi.

Hingga matahari benar benar terlihat. Eza pergi mandi karena ia harus sekolah.

Lelaki bertubuh mungil itu berlari menuju kamar Arga.

" Jangan lari lari. Nanti kamu terluka kita yang kena marahnya Arga. " Teriak Dirga.

" Biarin wleekkk... Biar Arga pulang. " Ejek Eza yang tak mau dengar ucapan Dirga.

Dirga menghela nafas panjang sedangkan Wira tertawa.

Sampai di kamar Eza menuju kamar mandi dan membersihkan badannya. 15 menit berlalu
Eza keluar. Lalu mengenakan baju seragam sekolahnya.

Lelaki itu melirik cermin lalu tersenyum. " Gue ganteng. " Ucapnya bangga.

" Pantesan Arga cinta sama gue. "

" Oh hampir lupa...." Eza meraih ponselnya. mengetik pesan dan ia kirim ke Arga.

" Aga Eza pergi sekolah...." Isi pesan teks Eza.

Eza pergi ke sekolah dengan motornya. Ia berpamitan kepada Wira yang masih duduk santai di ruang makan.

" Ayah Eza pergi sekolah...."

" Sarapan dulu..."

" Nanti di sekolah...". Teriak Eza yang sudah menghilang di balik pintu.

" Hah anak itu.... "

Eza melajukan motornya di jalan raya menuju rumah Yohan. Ia melihat Yohan yang sudah menunggunya di depan rumah.

Karena tadi ia sudah janjian pergi sekolah barengan.

" Han. " Sapa Eza.

" Ceria sekali lu. " Ucap Yohan.

" Hehehe..." Eza tertawa.

" Naik buruan. " Perintah Eza kemudian.

Yohan naik ke motor eza. Setelah itu Eza menancap gas motornya. Membuat Yohan kaget.

"Anjinggg. !! Gue kaget. !" Titah Yohan memegangi pinggang Eza.

" Hahaha... " Makannya lu harus pegangan.

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang