part 68

26.9K 1.7K 65
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

Gerimis tersapu cahaya mentari yang masuk ke sela sela jendela. Seorang anak kecil terbangun ia menatap langit langit menunggu seseorang menggendongnya.

Berapa menit kemudian tangan besar meraih tubuhnya yang kecil dengan ekspresi datar. Dia adalah arga yang sedang menggendong Leo dan membawanya ke pelukan Eza.

Sudah hampir satu tahun mereka merawat leo. Dan sudah hampir satu tahun pula Dirga tidak ada kabar. Sebenarnya kemana perginya Dirga. ?

Wira selaku ayah Arga selalu sibuk dengan bisnisnya. dia jarang pulang ke rumah hanya berkabar lewat telepon.

Arga yang setiap hari selalu marah gak jelas karena kurangnya jatah ngewe ia jadi lebih sensitif dari biasannya.

Leo yang dulu hanya tidur sekarang sudah bisa berdiri. ia juga sudah bisa bicara. Sedikit. Sekedar ngomong papa sama mama.

Itu membuat seorang Eza bangga. Melihat pertumbuhan Leo dengan cepat. Benar seperti yang orang katakan. Leo sangat mirip dengan Arga. Dari tatapannya.

Eza sedikit takut dengan masa depan Leo nanti. Ia berharap Leo tidak mesum seperti Arga.

Hari ini Eza ngajar Leo untuk jalan. Walaupun Leo hanya bisa beberapa langkah itu sudah ngebuat Eza senang.

" Leo kenapa kamu tumbuh dengan cepat. ?" Ucap Eza mencolek hidung mancung Leo.

" Ma-ma-mah...."

" Aku Eza bukan mama kamu leo. "

" ma-ma-mah.."

" Pa-pa-pah..." Leo menunjuk Arga

" Papa lu bukan gue. !"

Leo menatap Arga kemudian menatap Eza lalu merentangkan tangannya. Eza yang ngerti itu langsung merangkul Leo dan mencium bibir Leo.

Leo kemudian menatap Arga dan entah kenapa tatapan itu membuat Arga kesal seolah Solah Leo mau bersaing dengan Arga untuk mendapatkan kasih sayang Eza.

" Bocah ini!!" Titah Arga. Dengan segera ia menarik Leo dari pelukan Eza dan menjauhkannya.

Arga memeluk Eza lalu kembali menatap Leo.

Leo nangis dengan kencang di sana membuat Eza mendorong tubuh Arga dan menggendong Leo.

" Aga jangan kayak anak kecil. " Ucap Eza sambil menggendong Leo dan ia menenangkan Leo.

Laki laki bertubuh mungil itu membawa Leo keluar kamar meninggalkan Arga. Leo tersenyum kepada Arga.

" Awas lu bocah. !"

" Gue taruh lu di panti asuhan baru tahu rasa lu. " gumam Arga.

Dan untungnya Eza gak denger karena ia sudah menghilang bersama Leo.

Di ruang tamu Eza di kejutkan dengan Yohan dan Raka yang sudah duduk di sofa dengan minuman dan jajan.

" Selamat pagi zaa" sapa Yohan.

" Bagaimana tidur lu nyenyak. ?" Tanya Yohan

" Lu ke sini gak bilang bilang. !" Ucap Eza.

" Gue udah chat lu. Cuma lu nya aja yang gak baca. !"

" Hah beneran ?"

" Makanya lihat ponsel lu sekarang. !"

" Di atas. !" Jawab Eza ia duduk di samping Yohan.

" Pinjem Leo. ?" Ucap Yohan laki laki itu meraih tubuh Leo.

" Kulkas mana ?" Tanya Raka.

" Masih di kamar "

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang