part 18

47.2K 2.6K 116
                                    

Selamat membaca~

" Baby sekarang ke kelas ya. Jangan nakal. Ngerti?" Ucap Arga.

Eza menganggukkan kepalanya paham
Kedua insan itu kini sudah berada di sekolah. Pagi tadi mereka berangkat barengan. Jelas kan ? Eza sekarang tinggal bareng Arga. Jadi kemana Arga pergi disitu pasti ada Eza.

Mereka berpisah setelah jam pelajaran di mulai. Sebelum itu Arga mengorek saku celananya. Membuka dompet tebal yang berwarna hitam itu. Ia kemudian menyerahkan selembar kertas merah ke Eza.

" Ini pakek beli jajan. Aga ada rapat. nanti Eza makan sendiri dulu ya ?" Ucap Arga sembari menyerahkan uang itu.

" Ini terlalu gede. Yang biru aja kasih Eza. " Pinta Eza.

Arga menaruh kembali uang merah itu dan mengganti dengan uang biru. Eza Nerima dengan senang. Ia mencium bibir Arga dengan berjinjit.

Cuppp!!!

" Makasi daddy " ucapnya lalu pergi berlari meninggalkan Arga yang masih bengong mematung.

" Aah anak itu.." ucapnya.

Pemuda dingin itu melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah.

di ruang kelas Eza bersenandung ria. Ia tersenyum dan mencolek dagu Yohan yang sedang nyapu lantai.
Karena piket jadi mau tak mau Yohan harus membersihkan kelas.

Yohan bertugas bersama manusia yang baru datang ini. Tak lain Eza.

" Udah selesai lu baru datang " pekik Yohan.

" Nyapu bukan level gue fren!" Jawabnya sembari duduk melihat Yohan.

Yohan menyerahkan sapu yang ia pegang ke Eza. " Lanjutin lagi sedikit. Biar lu dapat kerja " ucapnya kemudian.

" Yaah elu.." Eza mengeluh namun tetap mengerjakan tugasnya.

Setelah semuanya selesai. Murid murid yang tadi menunggu di luar. Satu per satu memasuki kelas. Jam pelajaran pun telah dimulai.

Hingga sampai di jam istirahat. Tidak ada yang terjadi Eza dengan biasa makan bareng di kantin bersama Yohan. Ia tidak bertemu Arga hari ini karena Arga masih melakukan rapat. Laki laki dingin itu sibuk akhir akhir ini. karena kompetisi yang akan di selenggarakan itu.

Yohan pun begitu. Hari hari yang ia lalui sekarang sangat damai. Tidak ada gangguan dari si Raka. Dan itu membuat Yohan sedikit tenang dan juga kesepian.

Hari berganti detik detik jam berlalu. Seluruh murid SMA ALENKA pulang lebih awal dan membuat kedua manusia gila bolos itu senang.
Tidak ada pelajaran matematika.

" Lu pulang bareng siapa?" Tanya Yohan.

" Gak tahu !" Jawab Eza

"Coba tanya dulu ke Arga. "

Ketika Eza ngambil ponselnya yang ada di saku. Ponsel itu sudah berdering. Dengan segera Eza mengangkatnya.

" Aga?"

" Ke ruang OSIS ya by " ucap Arga di seberang sana.

" Iya aga" jawab Eza dan mematikan ponselnya.

" Gue di suruh keruang OSIS. " Titahnya pada Yohan.

" Oke , kalau gitu gue langsung pulang " jawab Yohan.

Eza menganggukkan kepala tapi sebelum itu Eza menarik tubuh Yohan dan memeluknya. Apa maksud semua itu? Entahlah. Yohan yang terkaget memeluk balik Eza. Sesekali mengelus rambut anak manis itu.

" Udah gue pergi sekarang " lanjut Yohan

" Iya " jawab Eza

Eza kembali melangkahkan kakinya menuju ruang OSIS.
Sampai di depan ruang OSIS. Seperti biasa Eza akan membukanya langsung.

Pacar Posesif  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang