HARI INI UDARA CUKUP DINGIN. Seorang perempuan segera berlari dari halte bus untuk segera kerumahnya. Ini adalah hari sialnya.
Tadi, dia hampir saja diomeli oleh gurunya akibat lupa memberikan makan kelinci peliharaan kelas mereka.
Sesampainya di apartemennya, dia berhenti sejenak ketika melihat pak satpam dan pemilik kos yang mondar-mandir panik. Terlihat raut cemas dari mimik mereka berdua, mereka tak henti-hentinya mengelilingi sebuah kardus box.
'Apakah ada pengunjung baru?' perempuan itu mendekat kearah mereka. Sayup-sayup dapat dia dengar bahwa suara mereka panik, 'apa mereka di tipu?'
"Ada apa?" Terkejut dengan suara perempuan itu, mereka semua serentak menoleh kearah empu pemilik suara. Pemilik apartemen adalah seorang bapak-bapak berusia 40 tahunan. Dengan satpam yang berusia 30 tahunan.
"Shi-SHIMIZU-SAN!" Mereka berdua berteriak saking terkejutnya. Membuat perempuan itu ikut terlonjak kaget.
Dengan nafas yang terengah-engah perempuan itu menatap mereka aneh, "kalian kenapa sih? Kagetnya sampai segitunya. Kalian mencurigakan, Kondo-san. Gojo-san."
"Shi-Shimzu-chan... Bagaimana harimu?!" Pemilik apartemen, dengan segera berbalik kearah perempuan itu dan tersenyum lebar. Perempuan itu menatap curiga, satpam pun melakukan hal sama. Dia juga berusaha mencoba menutupi sesuatu.
Mereka berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Apa yang kau pelajari hari ini? Bagaimana perkembangan kelincinya?"
"Hari ini baik-baik saja. Aku hampir melupakan untuk memberikan kelinci-kelinci itu makan."
"Wah, itu parah sekali ya~" Selama Gojo mengalihkan perhatian perempuan bermarga Shimizu itu, Kondo sang pemilik apartemen berusaha mengambil kotak itu dan mencoba membawanya pergi. Namun, sesuatu yang tak diduga terjadi.
"OEEEKKK!!!"
Terdengar suara tangis bayi yang sangat kencang dari kotak box itu. Shimizu melotot terkejut, "KONDO-SAN?! KENAPA ADA SUARA BAYI DI SANA? APA ITU BAYI HASIL SELINGKUHAN?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA!
Fanfiction❝𝗟𝗨𝗖𝗨 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗘𝗧? 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗜𝗡𝗜𝗜??❞ 𝗕𝗘𝗥𝗔𝗪𝗔𝗟 dari seorang perempuan sma yang menemukan seorang bayi yang ditelantarkan, bermodalkan rasa ka...