❝ 𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘍𝘦𝘴𝘵𝘪𝘷𝘢𝘭 (1) ❞

730 210 13
                                    

━━━━SETELAH FESTIVAL (1)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━SETELAH FESTIVAL (1)

SETELAH kejadian itu, semuanya berantakan. Begitulah yang ada di pikiran Athy, [Name] memang masih bersikap biasa saja, tapi mengingat kejadian kemarin, rasanya dia belum mengenal bundanya dengan baik.

Gojo dan Masami sudah diberitahu mengenai kondisi [Name]. Suatu waktu, Athy diajak pergi bersama Akira───istri dari Masami───dan juga anak mereka.

Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya [Name] sedang berbicara dengan kedua laki-laki itu. Athy bahkan sampai harus menginap selama dua hari di kediaman Kondo.

"Setelah kejadian waktu itu, Bunda jadi sedih..." Athy curhat di lapangan.

Anya, Shin-chan, dan kembar Miya tentu saja geram dengan tindakan Claude. Tapi mereka memberikan applause ke Shin-chan karena berani menendang tulang kering Claude.

Anya menepuk bahu Athy, "dulu, mama sama papa juga pernah berkelahi, loh."

"Eh???"

Anya mengangguk, sebenarnya dia tidak terlalu ingat. Tapi, yang dia ingat bahwa sang mama sampai meninggikan suaranya, tapi papanya sama sekali tidak meninggikan intonasi suaranya.

Tidak pernah, tidak pernah sekalipun Anya melihat papanya meninggikan intonasi suaranya. Papanya masih tetap tenang dan membujuk mamanya, "papa tidak pernah meninggikan suaranya ketika berantem dengan mama."

"Papa selalu memperlakukan mama dengan lembut, bahkan papa orang yang paling kehilangan ketika mama meninggal karena melindungiku." Anya menjelaskan, "kupikir papa akan membenciku, tapi ternyata tidak, papa tidak berubah sama sekali."

Anya mengayun-ayunkan kakinya, "jadi ku pikir, orang yang berani kasar dengan perempuan walaupun hanya dari bicara, sama sekali tidak keren."

Iya, memang sangat tidak keren... batin Athy, [Name] membutuhkan orang yang lembut.

Dibandingkan Claude yang memaksa, Athy lebih mendukung bundanya untuk sendirian saja. "Mama bilang, laki-laki yang menyakiti wanita, hanya seonggok sampah."

MAMANYA FRONTAL!! teriak Athy, Shin-chan, dan kembar Miya bersamaan.

Anya yang mengerti isi pikiran mereka hanya terkekeh.

Athy turun dari ayunan, dia mau pulang sekarang. Shin-chan menawari untuk mengantar Athy pulang, sementara kembar Miya masih mau main bareng Anya.

Sepanjang perjalanan, Athy sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia tidak menyangka bahwa dia tetap akan bertemu dengan orang yang telah membuatnya menderita.

Orang yang membuatnya trauma.

Shin-chan menarik tubuh Athy ketika gadis bersurai pirang itu hampir menabrak tiang bus stop.

"Mou! Athy-chan, fokus dong!! apa yang kau pikirkan, hah?!" bentak Shin-chan.

"Ma-maaf..." EHH?! Athy berteriak dalam hati ketika Shin-chan memegang tangannya, "KAU NGAPAIN?!"

Mengabaikan Athy yang berusaha melepaskan tautan tangan mereka, Shin-chan masih memimpin jalan. "Ini biar Athy-chan tidak melamun!"

"HAHH? konyol!" seru Athy, tapi dia mulai tenang sekarang. Biarlah, ini tidak buruk juga.

Sesampainya di depan apartemen, kedua bokem ini terkejoed ketika melihat mobil yang sangat mahal. Terutama ketika melihat seorang laki-laki bersurai merah di sana.

FELIX??? Athy shock.

Felix menyadari kehadiran Athy tersenyum lebar, "halo, manis sekali!! kamu pasti Athy! benar-benar mirip ibumu!"

Ibuku..? pikiran Athy serentak menuju ke sosok [Name] yang sedang tersenyum ke arahnya, ya, memang sih, mata kami mirip.

"Nona Diana pasti senang sekali, ya~! mengetahui putrinya tumbuh menjadi gadis cantik!!" seru seorang wanita bersurai coklat dengan mata biru muda. Athy kenal dia siapa, Lily.

Ah, Diana ya... Athy teringat dengan wanita itu, dia pernah mendengarnya dari Lily dulu. Katanya, Diana adalah ibu kandungnya. Tapi, dibandingkan Diana, setiap kali mendengar kata ibu, yang ada dipikirannya hanya [Name].

Aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari wanita bernama Diana. Aku bahkan tidak tahu, apakah wanita itu masih hidup atau tidak di dunia ini.

Karena di dunia ini, tidak ada sihir.

"Apa kau mengenalnya?" bisik Shin-chan.

Athy menggelengkan kepalanya, "tidak kenal."

"Ya sudah, abaikan saja. Ayo masuk!" seru Shin-chan, menarik tangan Athy menjauh dari dua manusia dewasa itu.

Lily dan Felix terhenyak ketika Athy menjauh, keduanya merasa sedih. Tapi dibandingkan mereka, Athy tidak merasakan apa-apa. Walaupun dia merasa sedikit bersalah ke Lily.

Sesampainya di depan kamar apartemen mereka, dua bokem ini disambut pemandangan yang mengejutkan.

"BUNDA??"

"SHIMIZU-CHAN?!"

───────── ʚ ї ɞAnnouncement:Widih, udah mulaimendekat klimakscerita ini! benar juga apa yang ada di pikiran Athy, kira-kira di siniDiana masih hidupatau tidak, ya? ʚ ї ɞ ─────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───────── ʚ ї ɞ
Announcement:
Widih, udah mulai
mendekat klimaks
cerita ini! benar
juga apa yang ada
di pikiran Athy,
kira-kira di sini
Diana masih hidup
atau tidak, ya?
ʚ ї ɞ ─────────

BUNDA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang