❝ 𝘛𝘦𝘮𝘢𝘯 [𝘕𝘢𝘮𝘦] (2) ❞

1K 281 17
                                    

❝JADI SEPERTI ITU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JADI SEPERTI ITU...

Yukimiya mengangguk paham. Netra oren miliknya tidak berhenti menatap pergerakan Athy yang sedang mencoba meraih boneka dari mesin capit.

[Name], wanita itu sedang membawa kantung kresek besar berisi makanan pokok untuknya dan putrinya.

"Rahasianya terpecahkan," Yukimiya terkekeh pelan, membuat [Name] menoleh nya bingung. "Rahasia kenapa seorang Shimizu [Name] selalu pulang cepat."

[Name] hanya menanggapinya dengan senyum canggung, sehingga akhirnya suara Athy menyadarkan mereka berdua. Athy melompat kegirangan membawa sebuah boneka kelinci. Dengan semangat dia menunjukkannya ke sang bunda, "BUNDA! BUNDA! ATHY DAPAT BONEKA KELINCI!"

"Wah! Selamat sayang!" [Name] tersenyum lebar. Sementara Athy tertawa.

EH, AKU BARU INGAT ADA DIA! Athy melirik ke arah Yukimiya, entah kenapa jika dia sudah berkaitan tentang dirinya yang mendapatkan sesuatu, dia selalu ingin menunjukkannya ke [Name]. Dan menunggu pujian yang dilontarkan wanita itu.

Athy dengan malu-malu menunjukkan boneka itu ke Yukimiya, "A-Athy dapat boneka... Rabbit..."

Yukimiya terkekeh pelan, dia mengusap kepala Athy. "Selamat, ya. Aku jadi ingat ketika Shimizu-san saking emosinya tidak dapat boneka, malah menendangnya."

"He-hey, cerita lama!" Wajah [Name] memerah mengingat masa lalu yang cukup memalukan itu.

Yukimiya hanya tersenyum geli. Athy yang ada di depan mereka terpaksa menutup matanya, terlalu silau! Orang ini model apa?!

"Hey, lihat itu..."

"Wah, mereka good looking banget, jadi berdosa masuk ke sini."

Aku setuju, mereka terlalu good looking. Athy mengangguk setuju. Kalau mereka menikah, sudah dapat dipastikan anak mereka akan bibit unggul.

"Sudah waktunya pulang, Athy." [Name] melihat jam tangannya, Athy tersentak lalu mengangguk. "Yuki-san, kami pulang duluan ya."

"Ah, Shimizu-san." Yukimiya menghentikan mereka berdua. Tangannya terjulur mengambil kantong kresek besar yang dipegang wanita itu. "Biar kubawa yang ini, kau bawa Athy-chan saja. Dia sepertinya mengantuk."

"Eh? Tidak merepotkan? Apa kamu tidak ada pemotretan?" [Name] bertanya bingung, namun dia tidak melawan ketika Yukimiya mengambil kantung kresek miliknya.

Yukimiya menggeleng dan mengulum senyum tipis, "aku luang."

[Name] menaruh sebelah tangannya di pinggang dan menghela nafas, lalu dia tersenyum. "Kalau begitu mampirlah untuk makan malam."

"Terimakasih, makanan buatanmu yang paling ku rindukan."

Sudah, kalian berdua nikah saja sana! Athy yang jadi nyamuk diem doang. Mau kesal, tapi dia sendiri juga baper. "Bundaaa..."

"Ah, iya! Naiklah ke punggung Bunda seperti tadi." [Name] berjongkok, memunggungi Athy. Athy naik ke sana, ketika sudah benar posisinya, [Name] berdiri. "Maaf merepotkan mu, Yuki-san."

"It's okay."

SESAMPAINYA DI APARTEMEN MILIK [NAME], Yukimiya langsung disuguhi dengan barang-barang yang tertata rapih, dan ruangan yang bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SESAMPAINYA DI APARTEMEN MILIK [NAME], Yukimiya langsung disuguhi dengan barang-barang yang tertata rapih, dan ruangan yang bersih. Athy sendiri sudah tidur, membuat [Name] harus menidurkan Athy di kasur kamarnya terlebih dahulu.

Yukimiya duduk di tatami, memandang ke sekelilingnya. Ada meja, ada AC, ada kotak berisi mainan dan furnitur lainnya yang tertata rapih.

[Name] keluar dari kamarnya, rambutnya sekarang diikat. "Maaf ya, Yuki-san. Aku akan memasak sebentar!"

Yukimiya yang melamun saat wanita itu hadir dalam pandangannya langsung mengangguk, berdeham untuk menghilangkan rasa canggung yang tiba-tiba menggerogoti dirinya.

Ketika akhirnya wanita itu datang, Yukimiya tanpa sadar menahan nafasnya. Nafasnya seketika buyar ketika [Name] melambaikan tangannya di depan wajah tampan milik sang Adam. "Apa kau baik-baik saja, Yuki-san?"

Jangan begitu, Yukimiya tertawa kamu lalu mengangguk. "Ittadakimasu."

Ketika satu suapan masuk ke mulutnya, rasa hangat merangkak masuk ke seluruh tubuhnya. Senyum hangat milik Yukimiya mengembang, "sudah kubilang, makananmu tidak ada duanya. Selalu berhasil meraih nomor satu di hatiku."

"Seperti biasa, mulutmu sangat manis melontarkan pujian." [Name] hanya tertawa kecil mendengarnya. Dia lalu menyuapkan sesendok kare ke mulutnya. "Aku masih ingat, kamu bilang makanan buatan adik kelas enak padahal kamu sendiri sampai sakit perut!"

Yukimiya tersenyum masam, "aku menghargainya tahu, tidak mau membuatnya sakit hati." Yang hanya dibalas kekehan sang Hawa.

"Karirmu sebagai model kacamata bagaimana, Yuki-san? Apa berjalan lancar?"

"Ah iya, bahkan rasanya secara perlahan bukan hanya model kacamata saja. Bisa jadi model pakaian atau yang lainnya."

[Name] tersenyum sembari menunjuk ke Yukimiya, "kamu tampan sih. Itu hal wajar."

Rona merah samar ada di pipi Yukimiya, namun pria itu langsung dengan cepat menetralkan nya. "Kamu juga cantik, kenapa tidak jadi model saja?"

"Aku sekarang fokus dengan pertumbuhan putriku." [Name] membalasnya sambil menggelenglan kepalanya. "Aku takut, nanti malah melewatkan masa tumbuh kembangnya!"

Yuki mengulum senyum tipisnya, memandangi wanita di depannya yang sekarang sedang sibuk memakan kare buatannya sendiri. "Shimizu-san, Ibu yang baik, ya?"

Pergerakan wanita itu terhenti, lalu tersenyum canggung. "Benarkah? Aku terkadang tidak berpikir begitu..."

Yuki menggeleng, "kamu sudah jadi Ibu yang baik untuk Athy-chan, yang bahkan bukan Putri kandungmu. Kamu sudah bekerja keras."

[Name] tertegun, rona merah samar terlihat di pipinya. Wanita bersurai pink itu menopang pipinya dengan salah satu tangan dan tersenyum, "terima kasih... Aku sedang membutuhkan kalimat itu."

Athy : emang udah gue bilang buat nikah aja nih berdua anjg lama bngt

Asya : SABAR THY, SEMUA BUTUH PROSES!

Oke ges, gatau lagi suka Bunda hehe 🙏🏻🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke ges, gatau lagi suka Bunda hehe 🙏🏻🙏🏻

BUNDA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang