━━━━ATHY SAKIT (2)
ATHY MENATAP semangat ke arah Yukimiya, sementara [Name] sendiri tengah menatap mereka sembari membereskan meja. Mereka baru selesai makan bersama tadi.
Yukimiya sekarang tengah mengajak Athy bermain, entah main apapun itu, [Name] sendiri bingung ketika Yukimiya dengan ajaib mengeluarkan game dari saku jasnya.
Semoga saja Athy tidak kecanduan bermain game. Kalau kecanduan bisa gawat ini mah, bisa-bisa dia jadi nolep kayak Nagi Seishiro.
"Oh iya, Yuki-san, apa kau tahu kabar Sei-san?" tanya [Name] tiba-tiba.
Yukimiya mendongak, berpikir sejenak dan terkekeh. "Sedang sibuk dengan skripsinya."
"Ah! Skripsi, ya..." [Name] miris, judulnya sudah ditolak 8 kali dan rasanya dia mau nangis saja.
Yukimiya tersenyum tipis, mengelus-elus punggung sang keturunan Hawa dengan tujuan menyemangati, "semangat, ya. Nanti pasti ada jalan keluarnya kok."
"Terima kasih."
Athy berkedip bingung, apa [Name] masih kesusahan dengan tugas skripsinya? pantas saja [Name] terlihat agak kurang bersemangat.
"Bunda-"
TES.
Netra Yukimiya melebar, begitu pula dengan [Name] yang terkejut melihat kejadian di depannya. Athy bingung, kenapa tiba-tiba dua orang dewasa itu menatapnya seperti itu?
"Athy!" [Name] langsung meraih tubuh Athy, Yukimiya dengan cepat memberikan sapu tangannya ke wanita itu.
Eh? aku... kenapa?
Detik selanjutnya yang Athy tahu, kegelapan. Kegelapan lagi-lagi menarik tubuhnya.
KACAU, INI semua kacau. Setelah kejadian Athy yang tiba-tiba mimisan, Athy muntah darah dan langsung pingsan begitu saja. Membuat [Name] dan Yukimiya langsung pergi ke rumah sakit.
Baju [Name] yang terkena noda darah masih terlihat, tapi bukan itu masalahnya, Athy sedang dirawat di depan. Sementara itu, Yukimiya berusaha menenangkan [Name] yang daritadi kayak mau nangis.
"Shimizu-san, bersabarlah... Athy-chan pasti baik-baik saja kok." Yukimiya mengelus punggung [Name].
"Gimana kalau karena masakan aku? gimana nih?" [Name] berujar panik, "aku-aku.."
"Shimizu-san," Dokter keluar setelah mengecek Athy. [Name] dan Yukimiya langsung mendekati dokter tersebut, "putri Anda baik-baik saja, mimisan dan muntah darahnya itu bukan masalah besar. Ini karena-"
Selama dokter menjelaskan, [Name] masih sibuk mencuri-curi pandang ke Athy, hanya Yukimiya yang mendengarkan semua wejangan dokter dengan seksama. Hingga dokter sudah pergi, [Name] tersadar.
"Athy-chan sudah boleh dibawa pulang." [Name] mengangguk dan bergegas masuk ke dalam, menggendong Athy dan memeluknya erat.
"Maafin Bunda ya Thy.." Athy hanya bisa mendengarnya, tapi tak bisa membalas ucapan sang bunda. "Sekarang, ayo kita pulang."
Yukimiya memberikan jaketnya, "ini, biar Athy-chan tidak kedinginan."
"Ah, terima kasih."
Aku lagi-lagi kumat, ya? Athy menutup matanya, menyenderkan kepalanya di bahu sang wanita. Aku merepotkan [Name] lagi...
Tapi, kenapa... rasanya sangat berbeda, ya? Athy membuka matanya, samar-samar dia dapat melihat raut wajah khawatir sang bunda. Ah, benar...
Ini karena... ada bunda disisiku..
YUKIMIYA menahan kepala [Name] yang tertunduk di bis, wanita bersurai pink itu tertidur di perjalanan pulang mereka. Masih dengan mendekap putrinya, tak mau melepaskannya.
Yukimiya terkekeh, entah mengapa mereka terlihat mirip ketika tidur.
Tiba-tiba seorang anak perempuan datang menghampiri Yukimiya, sepertinya anak itu berusia 10 tahun. Yukimiya bingung, apa dia penasaran dengan Athy?
"Apa dia.. Istrimu, Tuan?" tanya gadis itu polos, membuat Yukimiya menahan tawanya.
Yukimiya melirik [Name] yang masih tertidur, lalu kembali menatap ke gadis kecil itu. Yukimiya mengangguk, membuat gadis itu berbinar. "Dia sangat cantik!!"
Satu bis terkekeh pelan mendengar ujaran gadis kecil itu, hati mereka menghangat.
Yukimiya menaruh kepala [Name] di bahunya, "terima kasih, gadis manis."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA!
Fanfiction❝𝗟𝗨𝗖𝗨 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗘𝗧? 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗜𝗡𝗜𝗜??❞ 𝗕𝗘𝗥𝗔𝗪𝗔𝗟 dari seorang perempuan sma yang menemukan seorang bayi yang ditelantarkan, bermodalkan rasa ka...