HARI INI ADALAH HARI JUM'AT, hari terakhir untuk para murid TK Futaba bersekolah sebelum libur. Di kelas Matahari, Athy duduk bersama seorang gadis kecil, Sakurada Nene.
Yah, Athy lebih dekat dengan Nene, Tooru Kazao, Suzuki Boo, Sato Masao, dan, hah, Nohara Shinnosuke.
Athy sendiri heran, kenapa dia bisa berteman dengan mereka.
"Ne, ne! Akhir pekan nanti kalian mau kemana?" Nene mulai membuka pembicaraan. Dia nampak sangat bersemangat, "kalau Nene mau pergi sama mama ke mall!"
"Hoo~ bagusnya, kalau aku mau ke museum sama mamaku." Balas Kazao. Dia tersenyum, "Bo-chan?"
"Boo~ aku akan pergi ke pantai dan mencari batu yang bagus!" Seketika mereka hanya memasang senyum palsu. Mereka lupa, kalau Bo sangat menyukai batu. "Aku akan memberikan kalian batu nanti!"
"Aku akan ikut dengan Bo-chan, kami akan pergi ke pantai bersama-sama!" Seru Masao. Masao sering dipanggil onigiri, karena memang mereka sangat lah mirip.
Shinnosuke, atau kerap dipanggil Shin-chan itu ber-oh ria. "Kalau aku, akan diam saja di rumah! Mamaku orang yang pemalas." Balasnya membuat mereka semua membatu.
Kazao menegur Shin-chan, berkata kalau itu tidak sopan. Athy sendiri hanya tertawa, lalu Nene menatap Athy. "Athy-chan mau pergi ke mana?"
"Eh? Aku?" Tunjuk Athy ke dirinya sendiri, dia nampak menimbang-nimbang jawaban. "Sepertinya aku sama dengan Shin-chan, di rumah saja."
"HOO~!" Shin-chan secara mendadak berdiri, menggebrak meja membuat seluruh perhatian mengarah padanya. "KALAU BEGITU, AKU MAIN KE RUMAH MU SAJA!"
'DITOLAK!'
"Okaeri─── ara? Shin-chan?" [Name] terkejut ketika melihat Shinnosuke yang berdiri di samping Athy.
Athy menangis dalam diam, 'PADAHAL SUDAH KUTOLAK! MAAFKAN AKU, [NAME]!'
[Name] mengulas senyum manis, menyambut kehadiran Shin-chan dan Athy. "Maaf, ya. Hanya ada sedikit cemilan." Ucap [Name], memberikan permen yang dia punya.
Athy hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih, lalu menatap Shin-chan yang masih menatap [Name] dengan binar di matanya.
'Ugh, berhenti menatap [Name] seperti itu!' teriak Athy dalam hati. Kalau bisa, rasanya dia ingin menendang Shin-chan agar pergi. '[Name], jangan baik sama anak ini ಥ_ಥ'
"Shin-chan, kamu tidak pulang?" Bisik Athy, berusaha sehalus mungkin agar tidak salpah kalau dia menyuruh Shin-chan pulang.
Shin-chan memakan permennya, "tidak." Jawabnya singkat, mampu membuat Athy berteriak frustasi di dalam kepalanya. "Aku masih mau sama [Name]~"
"DIA BUNDAKU!" Pekik Athy tertahan, menatap tajam ke arah Shin-chan dan menunjuk ke arahnya. "UMUR KALIAN BERBEDA SANGAT JAUH!"
Shin-chan memeluk dirinya sendiri dan menggerakannya, seperti menggeliat. Lalu dia menatap ke arah Athy. "Mo~ Athy-chan, asal kau tahu saja ya! Umur hanyalah angka!"
'MAU UMUR HANYALAH ANGKA, ATAU UMUR APAPUN ITU, AKU TIDAK SETUJU!'
"Shin-chan~" [Name] menghampiri Shin-chan, "mama mu baru saja menghubungi ku, katanya dia minta kamu pulang."
'YES!'
'NO!'Shin-chan dengan aura lesu nya pamit undur diri dari hadapan mereka, Athy sendiri tersenyum kemenangan. Akhirnya dia pulang! Syukurlah!
[Name] memangku pipinya, "Shin-chan nampaknya sangat sedih, apa aku harus mengantarnya ya?"
'A-AH, JANGAN!' Athy langsung menarik kaki sang bunda dengan panik, "bu-bunda! Athy ada PR!"
"PR?" [Name] memiringkan kepalanya, dia lalu tersenyum. "Baiklah, sini bunda bantu."
"Y-ya!" Berhasil!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA!
Fanfiction❝𝗟𝗨𝗖𝗨 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗘𝗧? 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗜𝗡𝗜𝗜??❞ 𝗕𝗘𝗥𝗔𝗪𝗔𝗟 dari seorang perempuan sma yang menemukan seorang bayi yang ditelantarkan, bermodalkan rasa ka...