❝ 𝘈𝘵𝘩𝘢𝘯𝘢𝘴𝘪𝘢 ❞

1.9K 408 1
                                    

SATU BULAN , DUA BULAN , TIGA BULAN ,  DELAPAN BULAN SUDAH TERLEWATI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SATU BULAN , DUA BULAN , TIGA BULAN ,  DELAPAN BULAN SUDAH TERLEWATI.

Gojo dan Kondo benar-benar menepati janji mereka. Setiap bulan mereka akan memberikan [Name] uang untuk memenuhi kebutuhan sang bayi, Athanasia.

Gojo bahkan rela bekerja part time sebagai perancang busana anime untuk memenuhi kebutuhan Athanasia.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Uuhhh" Suara lirih seorang bayi membuat seorang perempuan yang tengah berkutat dengan buku-buku di sampingnya menoleh. Perempuan itu dapat melihat bayi itu membuka matanya perlahan dan mulai merengek.

"Nda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nda...?"

[Name] terkikik, sengaja mendiamkan bayi itu yang berusaha memanggil seseorang. Karena bayi ini dirawat oleh [Name], bayi ini jadi menganggap [Name] adalah ibunya.

Padahal dia sendiri belum lulus SMA, bisa dibilang dia berada di tahun terakhir SMA. Hingga akhirnya bayi itu mulai merengek, barulah [Name] menghampirinya dan menggendongnya secara perlahan. Berusaha menenangkan bayi tersebut.

"Athi cengeng ya~" [Name] terkikik. Athi yang sudah bisa mengangkat kepala dan tangannya menatap kearah [Name] dengan berlinang air mata. Dia memukul-mukul bahunya. [Name] hanya terkekeh, dia kembali mencoba menenangkan sang bayi pungod-maksudnya, baby Athi itu.

[Name] membawa Athi ke sofanya. Bagusnya, Athi sudah bisa duduk. Namun buruknya, Athi bisa saja terjatuh dari kasur. Mana Athi suka guling-gulingan kalau gaada [Name] ataupun bantal yang menahannya.

Soal ke berisikan bayi, Kondo sudah menyiapkan barang atau keperluan peredam suara. Jadi, sekencang apapun Athi menangis tidak akan kedengeran keluar.

[Name] mendudukkan Athi di sofa bersamanya. Bisa dibilang Athi dipangku, [Name] meraih buku cerita dan mulai menceritakan kisah yang tertera.

Hingga akhirnya [Name] yang harus memasak makan malam pun menaruh Athi di sofa dengan penghalang dan bantal untuk mencegah terjadinya benturan ketika Athi jatuh nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga akhirnya [Name] yang harus memasak makan malam pun menaruh Athi di sofa dengan penghalang dan bantal untuk mencegah terjadinya benturan ketika Athi jatuh nanti.

Athi menatap gambar di buku cerita, "uwaaa!!" Dengan kesalnya dia memukul-mukul gambar-gambar di sana. Setelah bosan, Athi melihat kearah lain. Athi menjatuhkan dirinya menjadi tengkurap dan menggelinding kan tubuhnya kearah pinggiran sofa.

Bruk! Suara yang tidak kencang, sebagai tanda bahwa Athi berhasil kebawah. Athi tersenyum bangga, dia kembali menggulingkan dirinya lagi, lagi dan lagi.

[Name] meniup sup miso yang dia buat. Sangat panas, karena baru ia selesai masak. [Name] mencicip nya sekali dan tersenyum puas, tinggal menunggu jam makan malam.

BUK!

Terkejut, [Name] segera mematikan kompor dan berjalan tergesa-gesa kearah asal suara. "ATHI!"

"Unaaa?" [Name] cengo dengan apa yang dia lihat. Bagaimana bisa tidak? Athi baru saja menumpahkan vas bunga berisi air dan bunga, dan itu membuat baju Athi basah. Bukan hanya Athi, melainkan juga sekitarnya.

Hening~

Helaan nafas terdengar, Athi menatap bingung saat dirinya melihat sang bunda yang menghela nafas lelah.

❝ Sepertinya aku sudah mulai tidak bisa membiarkanmu sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya aku sudah mulai tidak bisa membiarkanmu sendirian.

Entah mengapa, Athi justru merasa bahwa itu pujian malah tertawa lebar dan tangannya ia goyangkan. Seolah memberikan gestur dia senang dan ingin digendong.

OMAKE!

"APAA?! ATHI SUDAH MULAI BISA MERANGKAK???" Suara Gojo terdengar heboh dan terkejut [Name] mengangguk walau ia tau Gojo tidak bisa melihatnya.

"Subarashii! Anak itu pintar juga!"

"Aku yang kerepotan, Gojo-san." [Name] cemberut.

Gojo tertawa, "karena pasti kebutuhan Athi-chan akan meningkat, sepertinya aku harus bekerja lebih giat lagi."

"Baiklah. Maaf merepotkanmu, Gojo-san." Ucap [Name] dengan senyum tipis di wajahnya.

Gojo tertawa, "tidak apa-apa. Itukan tanggung jawab ku juga." Kalimat Gojo membuat [Name] bersemu tipis. Dia lalu berdehem dan mengangguk.

BUNDA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang