ATHY BERBINAR MENATAP KE ARAH KERTAS YANG DIA DAPAT. Dia dapat nilai bagus! Bunda pasti bangga! Sekiranya itu yang ada dipikiran gadis kecil itu.
Ketika kelas akhirnya dibubarkan, Athy menatap tak percaya ke seorang perempuan yang sedang mengobrol dengan kepala sekolah. "BUNDA!"
[Name] menoleh, lalu dia tersenyum manis melambaikan tangannya ke Athy. Athy dengan segera menghampiri [Name]. "Bunda jemput Athy???"
"Iya. Sekalian Bunda mau belanja bulanan!" Balasnya. [Name] menggandeng tangan Athy dan melanjutkan perbincangan dengan Kepala Sekolah.
Athy dihampiri oleh teman-temannya. Ada Nene, Masao, Boo, Shin-chan, dan Kazama. Mereka berbincang-bincang layaknya anak kecil───pengecualian untuk Shin-chan, anak itu justru mencoba menggoda [Name] yang berakhir ditinju Nene dan Athy.
Akhirnya sang Kepala Sekolah pamit undur diri, begitu pula dengan teman-temannya Athy yang akan pulang dengan bus sekolah.
Midori, guru dari Athy memberikan salam sejenak dan kembali fokus dengan anak-anak sekolahan. Sehingga dia dihampiri oleh seorang guru dari kelas mawar, Ume Matsuzaka. "Itu ibunya Athy-chan?"
Midori mengangguk, "iya. Cantik, ya?"
"Dia terlalu muda untuk jadi seorang Ibu... Tidakkah kau curiga?"
Midori menatap ke [Name] yang sedang berbincang dengan Athy. "Iya sih, untuk seukuran seorang Ibu Shimizu-san sangat muda.."
"Ya kan?!"
"Tapi menurutku, dia Ibu yang baik kok." Timpal Midori, dia tersenyum tipis ketika melihat ibu muda itu menggendong putrinya, "lihatlah, Athy-chan terlihat sangat bahagia dengannya."
"Be-benar sih.."
"Itu bukti yang cukup, kalau Shimizu-san menjaga baik Athy-chan."
MEREKA PERGI BERBELANJA BAHAN MAKANAN, dengan Athy yang membantu menaruh beberapa barang.
"Tidak mainan ini, Athy." Athy tertawa canggung. Ketika menyadari kalau triknya ketahuan sang bunda. [Name] menghela nafas, "kembalikan, ya? kita mau makan kue, kan?"
"Baik..." Athy cemberut, dengan lesu dia berbalik dan hendak mengembalikan mainan ini. Sesampainya di tempat dia menemukan mainan itu, dia melihat seorang pria yang mungkin seumuran dengan bundanya nampak memilah mainan.
Pria itu menoleh, membuat Athy tersingkap. TAMPANNYA?!?!? Athy berteriak dalam hati. Wajahnya memerah samar, sampai akhirnya dia tersadar. BEDA UMUR! SADAR, ATHANASIA!
Pria itu berjongkok, "apa kamu mau mengembalikan mainan itu?"
Athy dengan gugup mengangguk, mukanya memerah. "I-iya.. Tapi... Terlalu tinggi..."
Pria berkacamata di depannya terkekeh, dia mengambil mainan digenggaman Athy dan menaruhnya di rak mainan. "Dimana Ibumu?"
Athy tersadar dari lamunannya, "Bunda sedang beli daging ikan di sana..."
"Akan ku antar ke Ibumu." Pria itu tersenyum manis kepada Athy.
TIDAK! INI TERLALU SILAU! Athy seketika teringat dengan bundanya yang memiliki senyum sama. Sama-sama membuatnya buta, soalnya terlalu silau. Athy mengangguk.
Ketika Athy melihat seorang wanita berambut pink sedang melihat-lihat daging ikan. Antara ikan tuna dengan ikan gurame. "Bunda!"
[Name] tersentak dan menoleh, dia tersenyum. "Sudah kamu──loh, Yuki-san?!"
"Shimizu-san!?" Athy menatap bingung ke kedua orang dewasa di depannya. Gerakan [Name] terhenti, begitupula pria di samping Athy.
Loh? Ternyata mereka berdua saling kenal?
Athy mendekati [Name]. "Bunda, kenal Paman ini? Paman ini telah membantu Athy meletakkan boneka tadi, loh!"
[Name] tertawa kikuk, "dia ini teman Bunda sayang, Yukimiya Kenyu-san..."
Yukimiya Kenyu, membenarkan letak kacamata miliknya dan menampilkan senyum tipisnya. "Selamat siang, Shimizu-san. Senang bertemu denganmu."
AKU SAMA SEKALI TIDAK SENANG BERTEMU DENGANMU!
Fun fact:
Athy kalau ngomong sama [Name], Yuki, dan orang-orang terdekatnya biasanya memanggil namanya sebagai ganti kata "aku."
[Name] sama Yukimiya udah kenal dari SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA!
Fanfiction❝𝗟𝗨𝗖𝗨 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗘𝗧? 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗜𝗡𝗜𝗜??❞ 𝗕𝗘𝗥𝗔𝗪𝗔𝗟 dari seorang perempuan sma yang menemukan seorang bayi yang ditelantarkan, bermodalkan rasa ka...