❝ 𝘔𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘬 ❞

1.7K 364 3
                                    

INI ANEH, SANGAT ANEH!

Sekarang adalah giliran Kondo yang menjaga baby Athi ditemani sang istri. Namun Kondo kini tengah panik lantaran baby Athi tiba-tiba menghilang begitu saja!

Gawat, ini sangat gawat. Masami-Kondo dengan segera mengelilingi rumahnya. Mencari dengan panik keseluruh penjuru ruangan tersebut.

"Sayang!"

Seorang wanita cantik bersurai hitam datang mendekati dengan tatapan bingung. "Ada apa?"

"Athi! Athanasia hilang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Athi! Athanasia hilang!"

....

"A, APA?!" Akira ikut terkejut dengan penuturan dari sang suami. Dia dengan segera membantu suaminya mencari Athanasia. Di saat [Name] sekolah, Athanasia akan dititipkan ke Kondo family.

Akira dan sang suami mulai mencari-cari Athanasia. Panik, mereka sangat panik. "Athi! Athi-chan!"

"Athanasia!"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Tidak ketemu. Akira dan Masami semakin panik saat mengetahui sebentar lagi [Name] akan kembali.

Tok tok tok

"Kondo-san, ini aku." Masami dengan segera membuka pintu rumahnya. Dia tersenyum lebar menyambut perempuan bersurai merah muda itu.

"Konnichiwa, Kondo-san. Maaf merepotkan- Athanasia pasti membuatmu dan Akira-san kerepotan?"

Masami dan Akira terkekeh canggung. "[Name]-chan, dengar ini. Athi-chan..."

[Name] yang mendengar cerita dari Akira ikut terkejut. Akira dan Masami sudah menunduk dengan sangat dalam, sebagai pengertian bahwa dia sangat menyesal.

[Name] akhirnya membantu Akira dan Masami mencari Athanasia. Baru saja dia masuk, dia mencium aroma coklat. "Akira-san, apa kau membuat coklat?"

"Ah, ya. Aku baru saja membuat coklat." [Name] terkekeh, dia dengan segera masuk ke dapur dan berjalan kearah meja. Perlahan, dan srak!

"Ketemu."

"Unaaa!!" Athanasia berpekik senang, Akira dan Masami bengong. [Name] menghela nafas dan menggendong Athanasia, di sekeliling bibir Athanasia terdapat coklat.

Akira dan Masami menghela nafas, "padahal dia masih bayi. Tapi bagaimana bisa dia berguling sejauh itu?"

[Name] terkekeh, dia menggaruk tengkuk lehernya. "Sebenarnya dia sudah bisa merangkak 3 hari yang lalu."

...

"DASAR, BILANG DONG!"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

[Name] duduk di sofa keluarga Kondo dengan Athanasia yang duduk di pangkuannya. Masami dan Akira duduk di sebrang nya.

"Sepertinya saat Masami-san keluar, pintunya tidak tertutup rapat. Makanya Athi bisa keluar." [Name] berasumsi. Akira mengangguk setuju.

Athi sendiri sudah tidak bisa diam. Membuat Akira dan Masami sweatdrop. "Um... Berapa usianya sekarang?"

"4 bulan lagi 1 tahun." Akira mengerjapkan matanya mendengar balasan dari [Name]. Baiklah, ini katanya cukup normal. Berarti, tidak lama lagi anak ini sudah bisa berdiri dan berjalan.

Membayangkan hal itu membuat Masami merinding hebat, dengan merangkak saja dia sudah kelelahan apalagi berjalan. 'Kenapa anak kecil cepat sekali tumbuhnya?'

[Name] akhirnya pamit bersama Athi, gadis kecil lugu yang sekarang sudah mulai kecanduan coklat. Selepas perginya mereka berdua, Masami terkulai lemas. Melihat itu sang istri hanya menatapnya dan terkekeh.

Diperjalanan, Athi sedang digendong oleh [Name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diperjalanan, Athi sedang digendong oleh [Name]. Bersama mereka berjalan ke apartemen mereka, Athi tertidur dalam gendongannya. Walaupun agak kesusahan, [Name] akui dia sudah cukup terbiasa.

Dengan pundaknya yang memikul tasnya, tangan kirinya ia gunakan untuk menahan tubuh Athi yang kepalanya ia senderkan ke pundak [Name]. Dan tangan kanannya berisi belanjaannya. Repot. Sangat merepotkan.

Sinar senja kala itu membuat Athi mengantuk hingga tertidur. Itu lebih baik dibandingkan dia harus menggendong Athi dalam posisi Athi masih bangun. 'Berat badan Athi sepertinya bertambah.' batinnya.

Saat dia melangkahkan kakinya melewati suatu toko, pandangannya tiba-tiba terpaku dengan stroller di sana. "Stroller itu sepertinya mahal.." Gumamnya, tapi dia merasa membutuhkan itu.

"Benar. Harganya saja 6 ribu yen," [Name] menghela nafas.

*850 ribu

[Name] melangkahkan kakinya menjauh, dia berjalan menuju apartemen. 'Sabar ya Thi...'

[BERSAMBUNG]

MAAF KEMARIN KAGAK UP, WKWKWK 🥲🥲🙏🏻🙏🏻🙏🏻

BUNDA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang