❝ 𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘍𝘦𝘴𝘵𝘪𝘷𝘢𝘭 (2) ❞

704 212 10
                                    

━━━━SETELAH FESTIVAL (2)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━SETELAH FESTIVAL (2)

MARI kita kilas balik sebentar, saat itu, [Name] sedang merenungkan kalimat-kalimat yang dilontarkan Gojo dan Masami.

"Kalau misalkan mereka mau membawa Athy, ya mau bagaimana lagi?"

"Bagaimanapun juga, kondisimu sekarang akan kalah telak dengan orang tua kandung." Masami menghela nafas, dia cukup mengetahui hukum. Ini dikarenakan temannya itu pernah terlibat dalam urusan seperti ini.

"Posisimu sekarang adalah sebagai orang tua asuh, bukan orang tua angkat."

[Name] melamun, memikirkan semua ucapan Masami kepadanya. Masami benar, posisinya sekarang hanya sebagai orang tua asuh. Dan ketika orang tua kandung ingin mengambil anak mereka kembali, itu bisa.

Ingin sekali dirinya mengadopsi Athy langsung, tapi umurnya baru 21 tahun. Usia yang pas untuk mengasuh anak, namun usia yang tidak pas untuk mengadopsi anak.

Untuk mengadopsi anak, seseorang harus berusia 30 tahun paling rendah, dan 55 tahun paling tua. [Name] memijat pangkal hidungnya, dan lagi, ada syarat harus menikah untuk mengadopsi anak.

[Name] percaya diri sekali soal mengadopsi Athy, tapi, untuk ketentuan pertama saja dia sudah tidak lolos. Aku harus bagaimana...?

"Aku tahu perasaanmu, karena kau sudah merawat Athy bertahun-tahun, pasti tidak mudah." Gojo memegang tangan [Name], mengelusnya perlahan-lahan, "tapi jika ini demi kebaikan Athy, aku ingin kamu memikirkannya lagi."

Benar. [Name] tidak bisa terus menerus menemani Athy, tapi bagaimana dengan perjuangannya merawat Athy?

[Name] bahkan tidak bisa memikirkan apapun yang dapat membalas semua kenangannya dengan Athy.

Ting tong!

Bel berbunyi, [Name] yang ditarik dari alam bawah sadarnya tersentak dan segera bangun ke pintu. "Siapa?...!!"

Claude. Pria itu berdiri di depannya, [Name] jelas kaget, bagaimana bisa pria itu mengetahui alamat rumahnya. "Kembalikan Putriku."

"... tolong pergi."

"Aku akan panggil pengacara," [Name] diam, "kembalikan putriku."

"Kenapa baru datang?" [Name] bertanya, menatap langsung ke bola mata yang memiliki mata sama dengannya. "Setelah 5 tahun lamanya??"

Claude menatap datar wanita di depannya, "istriku memintanya."

"Jadi kalau istri Anda tidak meminta, Anda tidak akan mencarinya kan?"

Claude mengerutkan alisnya, menajamkan matanya. "Jaga bicaramu."

"Pergilah."

BRAK!

Dinding apartemen di sebelah [Name] dipukul begitu saja, membuat dinding itu retak. Claude dengan tatapan buasnya menatap [Name]. "Kembalikan. Putriku."

Tubuh [Name] menegang, detak jantungnya berdegup sangat kencang, bulir keringat turun dari pelipisnya. Menakutkan, ini menakutkan!

"BUNDA??"

"SHIMIZU-CHAN?!"

"A... Athy? Shin-chan?" [Name] dengan tubuh gemetar, [Name] mendekati kedua anak kecil itu, lalu memeluk keduanya. Mereka berdua sadar kalau [Name] seperti ketakutan, "ka-kalian sudah datang, masuk dulu, ya? Bunda ada tamu.."

"Shimizu-chan! apa dia menyakitimu?!" seru Shin-chan, [Name] sontak menggelengkan kepalanya.

[Name] memaksakan senyumnya, "tidak. Aku baik-baik saja, kalian berdua pergilah ke dalam."

Athy menggelengkan kepalanya, "tapi bunda!!"

"Athy." [Name] menatap sendu ke Athy, "turuti kata bunda ya, sayang?"

Athy mengangguk lemah, dia langsung menarik Shin-chan masuk ke dalam apartemen. [Name] berdiri, menatap tajam ke arah Claude yang melihat dari tadi, "ada anak-anak. Silahkan pergi."

"Akan saya pikirkan tentang hal ini."

"10 juta yen." Claude berbicara, menyadari tatapan terkejut wanita bersurai merah muda itu. "Kembalikan putriku."

"Athy──"

"100 juta yen."

Mengeratkan genggamannya, "Athy tidak bisa ditebus dengan uang sebanyak apapun."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUNDA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang