❝ 𝘔𝘢𝘯𝘥𝘪 𝘏𝘶𝘫𝘢𝘯 ❞

950 259 15
                                    

━━━━MANDI HUJAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━MANDI HUJAN

HUJAN MENGGUYUR SEJAK JAM 3 SIANG, [Name] menatap cemas ke arah luar. Semenjak jam setengah 3, Athy sudah pamit mau main sama Shin-chan.

[Name] sudah menelpon keluarga Nohara dan menanyakan Athy, Athy memang ada di sana, bersama anak-anak lainnya.

[Name] menghela nafas lega, tapi rasa khawatirnya semakin meningkat kala sampai jam setengah 5 pun hujan masih turun. [Name] memutuskan untuk menjemput pulang anaknya itu, dia membawa jas hujan juga payung.

Ketika dia sampai di rumah keluarga Nohara, dia langsung disambut pemandangan dimana Athy sedang mandi hujan. Pengen banget rasanya ngamuk, tapi ga bisa.

Namanya masih anak-anak, pasti lagi aktif-aktifnya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Mau tak mau, Athy pulang. Sepanjang jalan dia mengoceh tentang seberapa serunya bermain hari itu, bahkan bermain hujan. [Name] menganggukkan kepalanya, mendengarkan Athy bercerita. Hingga,

Bruash!

Genangan air melompat ke arah kedua ibu-anak itu. Athy cengok, WAH, PARAH! BUNDAKU NGAMUK INI NANTI, WOY!!!

Dia sebenarnya gak masalah, tapi, bundanya...

"Bu-Bunda.." Athy menoleh ke [Name] yang sudah basah kuyup, wajahnya menjadi seram. Athy menggigil ketakutan, "Bunda...?"

[Name] menghela nafas, "baju Bunda basah. Alamat cucian gak kering ini mah, Thy."

"I-iya Bunda..."

[Name] menutup payungnya, membuat Athy menatapnya bingung. [Name] tersenyum, "udah lama bunda gak mandi hujan, ayo!!"

Athy terpana sejenak, sebelum akhirnya dia melompat-lompat di genangan air bersama sang bunda. "Bunda! Athy mau ke sana!"

"Boleh! Ayo, kita pergi bareng-bareng!" [Name] tersenyum manis, membiarkan dirinya ditarik-tarik oleh Tuan Putri miliknya ini. "Tapi, habis ini langsung mandi ya Thy?"

"Okey Bundaa!!!"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

[NAME] MENARUH SECANGKIR susu coklat hangat di depan Athy. Cangkir yang di desain khusus untuk anak-anak, sehingga tidak gampang pecah.

[Name] duduk di sofa, menepuk pahanya. "Sini, biar Bunda keringin rambutnya."

"Okey Bunda~!" Athy dengan riang hati mendudukkan dirinya di paha sang bunda, sementara mata birunya menatap fokus ke arah TV yang menayangkan film kartun.

"Rambut Athy bagus," puji sang bunda, mengeringkan rambut Athy secara perlahan.

Athy terkikik, "rambut bunda lebih bagus! Warna pink!!"

[Name] mengulas senyum manis, malam ini hujan mengguyur rata semua Jepang. Sehingga [Name] memutuskan menutup jendela lebih awal.

"Suatu hari nanti, Athy mau warnain rambut Athy jadi pink!!" [Name] menarik alisnya, "biar sama kayak Bunda!"

"Tapi rambutmu yang begini saja sudah bagus, Thy." [Name] berucap.

Haha, andai [Name] tahu.. Athy berbatin sedih, alasan dia ingin mengganti gaya rambutnya karena ini mengingatkannya dengan ayahnya dulu, Claude. "Tapi Athy bisa ganti warna rambut, kan?"

[Name] mengangguk, "boleh saja~ kalau umurmu sudah cukup ya, Athy!"

Athy terkikik, "dan berapa umur itu, Bunda??"

"Di atas 10 tahun!"

"YAH! MASIH LAMA DONG.."

"Kok ngamuk?" [Name] tertawa, sementara Athy memeluk bundanya dengan erat, membuat [Name] tersentak. "Kenapa, Athy?"

Athy menggeleng, "... Athy sayang Bunda," Itu bukan suatu kebohongan.

"Bunda juga sayang Athy." [Name] mengelus surai pirang sang anak, membiarkan Athy mendekapnya erat.

Sudah kuduga...

Bunda selalu hangat, "seperti bunga matahari."

-ˋˏ✄┈┈┈A/N;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ˋˏ✄┈┈┈A/N;

KEPOTONG SUMPAH
GA NYADAR YA ALLAH
GUSTI MAAPKEUN
AKU SJSJEK
MAKASIH YANG UDAH
NGASIH TAHU SKSK

Ak maw publish
cerita baru, tapi
takut yang lain
terbengkalai hehe
tapi sebenarnya
di jadwal hari
jumat-sabtu kosong
mau Asya pakai aja
buat series lookism
nanti hehe 😘👉🏻👈🏻

BUNDA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang