❝ ATHY SEKARANG DIJAGA SAMA KAKEK DULU, YA! ❞ Athy mengangguk menuruti ucapan bunda nya, dikarenakan hari sudah sore mendekati waktu [Name] untuk berangkat ke kampusnya.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, sementara kampus [Name] itu tergolong jauh dari rumah mereka yang ada Kasukabe, Prefektur Saitama. Kampus [Name] ada di Prefektur Chiba, membuat dia harus pergi dengan Shinkansen untuk menghemat waktu perjalanan menjadi 2 setengah jam.
Kalau naik kereta biasa, memakan waktu 5 jam 33 menit. Memang Akira dan Gojo sudah memberitahu pada [Name] untuk menyewa apartemen di sana saja selama berkuliah, namun wanita ini menolak dan bersikeras tetap ingin di sini.
'Aku kasihan sama [Name]...' Batin Athy menatap bunda nya yang sudah berpakaian rapi, membawa laptop segala. '[Name] kalau dipikir-pikir lagi kuat, ya. Dia setiap hari senin-jumat pergi kuliah malam yang berbahaya, lalu paginya mengurus ku. Sabtunya kerja, minggunya mengurus ku full.'
Akira tersenyum menatap ke arah [Name], "berhati-hatilah [Name]. Suasana malam hari itu berbahaya." Peringat Akira.
[Name] mengangguk dan tersenyum, "aku mengerti. Ittekimasu*!"
"Itterashai*!"
Dengan begitu [Name] pergi meninggalkan mereka berdua, bersyukurnya [Name] karena penghuni unit ini sangatlah baik. Mereka mau mengerti dan menerima kondisi [Name].
Akira menatap ke arah Athy, "bundamu kuat, ya Thy. Kamu harus bangga jadi anak dia."
Athy hanya diam, apakah dia bangga? Jika menyangkut women support women sih, dia bangga. Cuman.. Sebagai seorang anak yang bangga menjadi putri seseorang...
Itu rasanya berat.
Banyak hal yang Athy lalui, dia.. Tidak bisa terlalu berharap pada orang asing.
Athy, apakah [Name] menurutmu orang asing?
'Tidak...' Athy mengeratkan genggamannya, 'aku tidak tahu... Aku tidak mengerti!'
"Ada apa dengan wajah murungmu?" Suara Akira mengembalikan perhatian Athy, "kau sedih ditinggal bundamu?"
'Tidak, bukan itu.' Athy hanya diam, memandang polos ke arah Akira. 'Aku sendiri tidak mengerti, pak.'
Akira mendengus, dia tersenyum. "Daripada memasang raut seperti itu, ayo! Ku belikan kamu ice cream coklat!"
Athy berbinar, "YEYY!!"
AKU MENDAPATKAN MIMPI. Aku dapat semua yang aku inginkan. Cinta, harapan, perhatian, uang. Sesuatu yang sangat kudambakan dari dua kehidupan ku di masa lalu.
Sesuatu yang kuharap bertahan abadi selamanya. Tapi itu semua tidak bertahan lama, bayang-bayang seorang perempuan bersurai coklat.
Semua... Yang seharusnya menjadi milikku...
".... Hy..."
Kebahagiaan ku...
".... Thy..!"
Perhatian ayah..
"ATHY!" Athy terbangun ketika dia merasakan tubuhnya diguncang hebat dan suara seorang wanita memaksa masuk.
Di sana, di depan Athy, [Name] memandang cemas dengan pakaian yang masih belum dia ganti. Pakaian yang sama ia pakai ketika berangkat kuliah. [Name] mendudukkan Athy dan memberikannya minum, "kamu gapapa Thy? Mimpi buruk, ya?"
'[Name]... Padahal dia baru selesai kuliah, langsung ke kamar?'
Tangan [Name] julurkan, guna mengusap kepala gadis manis ini. [Name] tersenyum lembut, "tenang, Athy. Bunda di sini, bareng Athy."
Usapan halus itu mampu membuat Athy tenang, "selama bunda di sini, gak ada yang bisa sakitin Athy." [Name] mengecup kening Athy.
Athy merasa hatinya disentil, dia merasa sesak mendapatkan perlakuan yang begitu manis dari [Name]. Perlakuan yang hanya fokus dengan kasih sayang, tidak ada maksud lain.
Hanya kasih sayang...
Itu menjelaskan, mengapa tangannya begitu hangat.
"Percaya sama bunda, sayang."
Bisakah aku percaya? Setelah aku berkali-kali dikhianati, bunda?
Ah, tidak.
[Name]?
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA!
Fanfiction❝𝗟𝗨𝗖𝗨 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗘𝗧? 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗜𝗡𝗜𝗜??❞ 𝗕𝗘𝗥𝗔𝗪𝗔𝗟 dari seorang perempuan sma yang menemukan seorang bayi yang ditelantarkan, bermodalkan rasa ka...