Dikamar Sabrina
Sabrina kini sudah sadar, Menatap Claudia dan Aditya yang berada dikamarnya. "Sabrina istirahat ya besok gak boleh masuk sekolah dulu, nanti Mommy izin ke wali kelas kamu" Ucap Claudia
"Kalau abang kamu Ngelakuin sesuatu yang enggak enggak ke kamu!, bilang sama Daddy" Perintah aditya, yang mendapatkan anggukan oleh putrinya
"Daddy-mommy maaf ya" Ujar sabrina
"Maaf kenapa sayang?, kamu gak buat kesalahan apa apa" Jawab Claudia
"Maaf karena Sifat Sabrina yang selalu buat kalian malu, dan maaf kalau Sabrina udah nyusahin kalian" Ujar sabrina yang merasa bersalah, walaupun itu semua bukan ia yang melakukannya, tapi apa salahnya? Ia kini menempati tubuh ini.
"Enggak kamu gak ngerepotin daddy dan mommy" Jawab Raditya dengan seulas senyum yang terbit di bibirnya, membuat sabrina membalas senyum raditya, hangat itulah yang sabrina rasakan saat melihat senyum raditya.
"Andai kalian tahu kalau sebenarnya gue itu Kartika dan bukan Sabrina apa kalian masih mau nerima gue?, dan apa gue kuat hadapin abangnya Sabrina yang brengsek itu!!, ih capek kalau mikirin itu orang bikin mood gue jelek aja" Batin sabrina ketika teringat apa yang telah terjadi kepada dirinya.
"Eh kok ngelamun lagi?, kenapa?, ada yang mau diceritain kalau ada jangan dipendam ya cantik" Ujar Claudia
"Mommy?" Panggil sabrina
"Iya cantik" Jawab Claudia
"Sabrina boleh tanya? " Tanya sabrina
"Boleh cantik" jawab Claudia
"Kalau Sabrina pergi ninggalin kalian, kalian bakal relain gak? " Tanya sabrina yang membuat Claudia dan Raditya terdiam dan saling memandang.
"Eh kok ngomong gitu" Tegur Claudia, ia tak menyukai pertanyaan yang terlontar di bibir anak perempuan satu satunya.
"Jawab dad-mom!!, kalau Sabrina pergi ninggalin kalian semua, dan Sabrina udah pergi jauh kalian rela kan?" Tanya sabrina dengan nada mendesak.
"Enggak" Jawab seorang pria diambang Pintu kamar Sabrina. mereka mengalihkan pandangan kearah pintu, raditya dan claudia hanya tersenyum, tapi tidak dengan sabrina yang tengah menandangnya bingung, siapa dia? Pikir sabrina.
"Eh Kamu Rafael udah pulang? " Tanya Claudia, tapi Rafael tidak menjawab pertanyaan namun ia berjalan ke tempat tidur Sabrina. Claudia memaklumi karema kini Rafael sedang kesal dengan pertanyaan sabrina.
"Kenapa ngomong gitu cantik? " Tanya Rafael dengan Lembut dan mengelus rambut sabrina. Kalau kalian Lupa Rafael Itu Putra pertama Raditya dan Claudia, dan Abang Sabrina yang sangat menyayangi Sabrina dengan tulus.
"Kakak siapa? " Tanya Kartika
"Kamu gak ingat abang?, hahaha gak lucu dek! " Kekehan Rafael sambil mengacak acak rambut sabrina.
"Rafael?" Panggil mommy lembut berusaha mengajak rafael berbicara.
"Iya mom sebentar. masa si Sabrina ngomong gak kenal sama abangnya , bercandanya Garing banget" Rafael terkekeh pelan
"Sabrina Amnesia" Jawab Raditya to the point Yang membuat Rafael seketika Berhenti tertawa , dia menatap tajam raditya namun raditya hanya diam dan memandang sabrina.
"Gak kalian pasti bohong, pasti Sabrina lagi ngeprank abang kan?" Tanya Rafael dengan tangan terkepal kuat
"Sabrina gak ngerti" Jawab sabrina dengan nada pelan yang nyaris tak terdengar.
BRAKK
Rafael yang emosi pun bangun dan menendang Kursi, yang mana membuat Kartika terkejut, pasalnya jiwa kartika tidak pernah melihat adegan ini di keluarganya.
"Mommy Sabrina Takut" Ujar Kartika dengan suara bergetar, "3p" Batin kartika, "pura pura polos" Batin sabrina.
"Eh, enggak sayang Gak apa apa, Maafin Abang ya" Ucap rafael dan kembali duduk dipinggir ranjang, ia mengelus surai kartika, ada rasa kekecewaan dimata rafael ketika mengetahui adiknya telah melupakannya. "Oh iya nama Abang Rafael Joscelyn , abang itu abang pertamanya Nana, Abang kangen banget sama nana, nana kangen gak sama abang? " Tanya Rafael.
"Nana?, nana itu siapa? " Tanya sabrina, nana? Nama raga ini Sabrina bukan nana.
"Nana itu panggilan kesayangan dari abang buat Sabrina" Jawab Rafael yang paham akan raut wajah adiknya.
"Ooh gitu, Sekarang Sabrina ngerti" Ucap sabrina
"Tadi abang nanya nana kangen gak sama abang?, Belum dijawab loh " Tanya Rafael
"Kangen" Jawab Sabrina, dan Rafael yang langsung memeluknya erat, karena takut Sabrina akan pergi meninggalkan semuanya
"Bang Kalau lo tahu gue bukan Sabrina asli pasti lu kecewa dan benci gue, dan makasih yang bang, sejujurnya gue belum pernah dipeluk sama seorang abang. walaupun abang gue pengertian, tapi sayangnya dia gak kayak lo, mereka terlalu gengsi untuk meluk adiknya sendiri. makasih bang Rafael lo udah ngasih pelukan hangat seorang abang ke gue, Cuma lo Doang abangnya Sabrina yang ngerti perasaan Sabrina dan juga gue. gue terlalu rapuh dan capek sama transmigrasi ini. maaf bang dan maaf buat kalian semua karena Gue udah Ngambil kehidupan Sabrina" batin sabrina
Oke guys mohon bantuannya untuk vote dan komen
Buat kalian yang udah baca walaupun gak seru hmm... Mau bilang makasih💗
Lope lope💗💗
Lopenya cipu😙🐻💗
Dan kalau Rame Aku alhamdulillah banget🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI BAD GIRL (TERBIT)
Teen FictionPenting : agar readers tidak kecewa nantinya, author kasih tahu kalau beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Masih tetep baca, jangan nyalahin author kalau kecewa. ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• "Jangan berani loh nyentuh dia, kalau eng...