Chapter 35

14.8K 1.2K 10
                                    

Malam harinya...

Sabrina sedang bersiap siap untuk pergi kencan, namun ada yang membuat sabrina bimbang, jika kencan menggunanakan celana lepis hitam dan jaket hitam seperti bukan ingin kencan melainkan ingin balapan liar

Akhirnya sabrina memutuskan untuk memakai dress, walaupun sebenarnya dia membenci pakaian yang minim

"gila masa gw harus dandan ih ogah " cicit sabrina sambil duduk di meja rias

"cie yang mau kencan" goda roh sabriba yang mendadak muncul di belakang sabrina

Sabrina menatap roh sabrina yang dibelakangnya dan menatapnya datar

"gimana udah mulai suka sama davin?" tanya roh sabrina,

"apa sih lo!" ucap sabrina sedikit kesal

"davin baik, jangan disia siain dia, karena dia beda dari cowok bajingan diluar sana, dia serius cinta sama lo kar, lo harus bahagia dapetin cowok kayak davin" ucap roh sabrina

" ngomong apa sih lo! Gaje tahu!" ucap sabrina

"gw beneran kartika, lo udah mulai ngerasa suka sama dia, dan lo gak bisa bohongin perasaan lo sendiri, lo aja baper sama ucapan davin" sarkas roh sabrina membuat sabrina diam, "kalau cuma davin yang ngejar lama lama dia capek kar, jangan sampai dia nyerah pas lo udah mulai suka balik ke dia, karena kalau lo kayak gitu, kalian sama sama tersakiti" ucap roh sabrina membuat sabrina berpikir keras, "lo lihat sikapnya davin, dia bahkan nyelamatin lo walaupun tangannya sampai luka"

"tapi sab, gw takut dia cuma main main sama gw doang, gw takut dia cuma manis diawal" ucap sabrina

"jangan suka menyimpulkan yang negatif kar, gak semua lo bisa nyimpulin yang jelek jelek, ingat ucapan itu doa kar, gw tahu kok davin orangnya serius, jangan sia siain dia, dia baik, dia gak ada niat buruk sama lo, suatu saat ketika dunia menghakimi lo, akan ada sosok pria yang bakal jadi tameng lo! Dia davin abimana, dia cinta tulus sama lo! Jadi jangan seolah olah lo mempermainkan cintanya sab!" ucap roh sabrina dengan nada marahnya dan langsung menghilang

"maaf" cicit sabrina dengan meneteskan air mata, jujur dia tak berniat mempermainkan cintanya davin, dan kenapa ucapan roh sabrina sangat menusuk hatinya

Sabrina mengelap pipinya yang basah dan mulai merias wajahnya, "maaf davin" cicitnya sambil merias

Di luar sebuah mobil sport memasukki perkarangan Mansion Joscelyn

Maid membuka kan pintu saat bunyi bel rumah berbunyi, "cari siapa tuan?" tanya maid dengan sopan kepada pria itu

"cari sabrina, ada?" tanya pria itu, Davin Abimana

"ada tuan, silahkan masuk" ucap maid dan mempersilahkan davin untuk masuk, davin pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu

Suara deruman motor sport yang baru masuk mansion, dan setelah itu muncullah dua orang berjaket hitam

Mereka menatap tajam saat davin berada dirumahnya, "mau ngapain lo ada disini ha!?" tanya Nicholas dengan nada tinggi

"mau jalan sama sabrina" jawab davin dengan santai, dia masih memperdulikan etika ketika berbicara dengan arthur dan nicholas karena mereka adalah kakak dari kekasihnya

"gak ada! Pulang sono!!" usir arthur dengan teriak

"eh? Ada apa ini? Arthur kenapa kamu teriak ha!?" marah claudia yang baru datang dan disambut dengan teriakan arthur tadi. Davin yang melihat claudia pun langsung salim kepadanya, "eh siapa ini ganteng banget?" tanya claudia

"saya davin bu" jawab davin

"oh nak davin ganteng sekali, kamu ini Temennya arthur sama nicholas?" tanya claudia

"BUKAN!!" Teriak arthur dan nicholas secara bersamaan membuat claudia kaget dan davin hanya terkekeh pelan

"Jangan suka teriak teriak! Ini bukan hutan!" marah claudia kepada kedua putranya, "terus kalau kamu bukan temannya arthur dan nicholas kamu temannya siapa?" tanya claudia

"saya temannya Sabrina bu, jadi saya kesini mau jemput sabrina, saya izin mau ajak sabrina makan malam boleh tidak bu?" tanya davin sopan

"GAK!" bukan claudia yang menjawab melainkan kedua putrannya

"kenapa enggak boleh? Orang nak davin nanya nya sama mommy kok" sarkas claudia dengan nada ketusnya, "boleh kok nak davin, udah janjian sama sabrina?" tanya claudia

"sudah bu" jawab davin

" ya udah sebentar ya" ucap claudia dan davin mengangguk , "SAYANG KAMU DI CARIIN TEMAN KAMU, DAVIN NAMANNYA!!" teriak claudia membuat seluruh orang yang berada di sana menutup telinga , " heheh maaf ya nak davin" ucap claudia yang merasa bersalah karena melihat davin menutup telingannya

"OKE MOMMY SURUH DAVIN TUNGGU SEBENTAR!" Teriak sabrina di atas sana, karena pintu kamar sabrina terbuka jadi dia bisa mendengar dan berteriak

"tuh katanya kamu suruh tunggu sebentar" ucap Claudia

"iya bu" jawab davin

"jangan panggil ibu, panggil mommy aja ya" pinta claudia dan davin mengangguk

"iya mommy" jawab davin dan claudia memberikan jempolnya untuk davin, 👍

Claudia menatap davin dengan manis, sedangkan Dua putranya menatap davin bengis, davin adalah musuh geng scorpion makannya mereka tak menyukainnya

Setelah berselang lama, bunyi hels bersentuhan dengan lantai membuat atensi mengarah kepadanya

Mereka kaget dengan penampilan sabrina, davin juga, kemudian claudia menghampiri putrinya itu dan menuntunya duduk menghampiri davin

"kamu di ajak jalan sama nak davin" ucap claudia dan sabriana mengangguk, "kamu cantik banget sayang, mama jadi terhura"

"terharu mom" koreksi nicholas dan arthur

"siapa yang ngomong?" tanya claudia

"mommy" jawab kedua putranya

"jadi terserah mommy lah, mulut mulut mommy, lagi pula kalian gangguin mommy lagi ngomong sama putri mommy!" marah claudia membuat kedua putranya mendengus kesal, "kalian ada hubungan apa?" tanya claudia kepada sabrina dan davin

Davin memandang sabrina sebentar, dia takut jika dia menjawab pacaran, sabrina tak menyukainnya, dan dia tahu sabrina tak ada rasa padanya, "kita pacaran mom" jawab sabrina membuat mereka semua kaget, dilain sisi davin sedang menahan ekspresi kebahagiaannya

"eh lo gak boleh pacaran sama nih curut!!" bantah arthur namun mendapat tatapan tajam dari claudia membuat nyali arthur menciut

"ya udah mom, kita berangkat dulu ya" pamit sabrina dan davin, kemudia mereka salim kemudian keluar dari mansion

"lo gak ada hak bang ngelarang gw, karena gw udah gak nganggep kalian abang dan sebaliknya" bisik sabrina ke Telinga nicholas dan arthur sebelun dia keluar dari mansion

Hati arthur dan Nicholas terasa teriris, arthur terdiam sedangkan nicholas menggepalkan tangannya

"hati gw sakit ketika lo ngomong gitu dek, gw emang pemarah dan emosional, tapi gw gak tahu apa yang buat gw begitu benci sama, lo yang bener atau naura, gw sayang sama lo, tapi naura selalu lo hakimi sama perbuatab jelek lo!" batin nicholas

Update lagi nih kakak
Jangan lupa vote
chapter yang selalu aku buat gaje banget huhu😫
Skip aja kak kalau gj


TRANSMIGRASI BAD GIRL (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang