"Ayaa! Selamat ulang tahun ya sayang, cantiknya, Mamaa!!" Aya langsung menghambur ke pelukan Mama.
Papa baru saja turun dari tangga. Berjalan menuju Aya, lalu mengusap pelan pucuk kepalanya. "Selamat brojol, ya, Nak."
Mama langsung memukul pelan lengan suaminya. "Kamu ini! Gak ada so sweet-nya sama sekali!"
"Abanggg!" Samuel menoleh, lalu menangkap lelaki kecil yang tengah berlari ke arahnya.
"Abang udah liat mainan baru aku belumm?"
"Mainan baru?" tanyanya, sambil menggendong Vero ke ruang tengah.
Aya dan Mama melepas pelukannya. "Sana makan. Mamah udah masakin kamu rendang tauu ...."
Aya mengecup pelan pipi Mama. "Makasih, Mama cantiik!"
Saat langkahnya menuju dapur, ia menangkap Samuel yang tengah bermain dengan Vero, anak teman dekat dari Mama.
"Cieee, punya mainan baruu!" ledek Aya sambil berjalan pelan ke arah dapur.
Vero melepas pelukannya pada leher Samuel, dan langsung berlari ke arah Aya. "Kak Ayaang! Ayoo mainn!!"
Mendengar itu, Samuel melirik sinis pada Vero. Kak Ayang? Apa itu? Dasar Vero.
Aya langsung menggendong Vero ala koala dan kembali berjalan ke meja pantry. "Kamu udah makan belum?? Makan, yuk?"
"Aku udah makan sama bunda tadi, Kak Ay."
Aya mendudukkan Vero di kursi yang berhadapan dengan Meja. "Aku mau turunn, mau ke abangg ...."
Vero langsung turun, dan berjalan menuju Samuel yang tengah merangkai mainan milik Vero.
Jiwa kekanakannya muncul. Maklum, Samuel masih belum bisa menghilangkan jiwa-jiwa itu.
Suasana rumah milik Samuel bukan seperti di perkotaan yang memiliki bangunan mewah.
Hanya rumah dua tingkat dengan rooftop, dan halaman yang luas, diisi dengan tanaman yang bisa diolah menjadi makanan.
Reana, Mamanya Samuel tidak suka dengan hawa panasnya perkotaan.
Maka dari itu, pasangan tersebut memilih membangun rumah di pedesaan, dan membuat desain sesederhana mungkin.Terakhir Aya ke sini, mungkin tiga bulan lalu. Waktu masih sering nangis akibat kesepian, dan Samuel masih sangat dingin padanya walau sudah menjadi kekasihnya.
•••••
"Kak Ayangg! Aku pulang dulu, ya!! Udah di jemput sama bundaaa!"
Aya segera beranjak dari duduk, tanpa mempedulikan Samuel yang tengah bersandar di bahunya.
Kepalanya hampir saja menubruk pada ujung sofa yang lumayan keras.
"Iiih, kok pulangg? Nginep di sini aja, Verr ...."
Vero langsung memeluk Aya, lalu mencium pipi perempuan itu dengan secepat kilat. Aya gemas melihat Vero yang sebelas-dua belas dengan Samuel.
Ia menempelkan ujung hidungnya dengan ujung hidung milik Vero. "Yaudah, deh. Kapan-kapan kita main lagi, okee?"
Vero langsung memberi respon dengan jari jempolnya yang mungil. "Okeee!"
Akhirnya Vero masuk ke dalam mobil yang biasa dijemput oleh sopir pribadi. Aya melambaikan tangan, saat klakson mobil berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOST WANTED [END]
Teen FictionMenjadi orang ketiga, adalah bencana terbesar dalam hidupnya. Jika bukan karena penawaran untuk biaya hidupnya selama ini, ia tidak akan menjalin hubungan gelap dengan seorang most wanted di sekolahnya. -Most Wanted- 9aglie© (BELUM REVISI) RANK🏅...