Secret Wife [Completed]

11 - CEREWET

- Novel atau film genre apa yang menjadi favorit kalian? Aku sendiri suka genre romcom, thriller dan teenfiction.

- VOTE & KOMEN.🖤

***

EDGAR menekuk lututnya di kursi yang dia duduki. Rupanya tetap seperti gembel dengan pipi kiri berwarna merah akibat tamparan keras Moana. Selalu saja berakhir kekerasan kalau Edgar mengerjai Moana dengan unsur intim.

Berbeda dengan Moana yang sudah berganti pakaian menjadi style rumahan, rambut di cepol dan menggunakan celemek. Dia akan memasak tumis kangkung dan tempe penyet untuk Edgar.

"Batang kangkungnya di belah-belah dulu, Moana. Mama ngasih gue tips itu," suruh Edgar yang memegangi pipinya. Dia mengompresnya dengan es batu.

"Tau," jawab Moana pendek.

Edgar meremas kain yang dia gunakan mengompres pipinya. Susah ngomong sama cewek sejudes Moana.

"Itu potongannya—"

"Bisa diem nggak! Mau gue gampar lagi pipi lo itu?!" ancam Moana membuat Edgar ciut.

Apalagi gadis itu tengah membawa sendok masak yang besar. Entah apa namanya Edgar tidak tahu. Dia menutup mulutnya sembari memelototi Moana yang membelakanginya.

Sialnya leher jenjang Moana yang terekspos membuatnya meneguk ludah sendiri. Matanya tidak bisa beralih kemanapun. Sial, bisa di gampar beneran kalo ketahuan sama Moana. Batinnya menggerutu.

"Kecap di mana lo taruh?" tanya Moana menatap Edgar garang.

"Di rak paling bawah deketan sama lada." Edgar menunjuk tempatnya.

Sembari menunggu Moana selesai memasak, Edgar menyempatkan diri mengecek chat WhatsApp yang masuk. Dari tadi dia melihat Fauzi mengirimkan pesan pribadi untuknya.

Fauzi Darmawan

Sergio mulai gercep pedekate sama Moana, Gar.

Edgar R Brawijaya

Terus? Ngapain ngasih tahu gue?

Fauzi Darmawan

Biar lo tahu. Dwi juga udah gue kasih tahu. Sengaja nggak di grup chat kita.
Di antara kita pasti Sergio yang duluan punya pacar.

Edgar tertawa dalam hati membaca pesan Fauzi yang meramalkan bahwa Sergio yang akan lebih dulu melepaskan masa jomblonya. Hei, tidak tahu saja dia kalo Edgar sudah menjadi suami sah Moana. Mau grepe-grepe pun Edgar bebas tetapi bukan sekarang. Takut kena gampar untuk kesekian kalinya.

"Pantesan pulang terlambat. Ternyata ketemu sama Sergio," sindir Edgar.

Moana menengok ke belakang. "Siapa yang bilang?"

"Fauzi."

"Cepu juga tuh cowok."

"Senangnya ketemu gebetan di sekolah~ menelantarkan suaminya di rumah~" Edgar bernyanyi dengan lirik seakan dia paling tersakiti.