MOANA di sambut oleh sahabatnya yang katanya kesepian karena Moana libur kemarin. Cassie, gadis berperawakan mungil itu memeluk Moana di ambang pintu kelas. Teman sekelas mereka menyoraki kelakuan Cassie.
"Sehari nggak ada elo itu kayak setahun, Moana." Cassie melepaskan pelukannya berganti menatap Moana. "Kenapa libur kemarin? Wali kelas bilang lo ada kepentingan keluarga jadi gue kepo, hehehe."
Cengiran kuda khas Cassie membuat Moana tertawa terbahak-bahak.
"Biasalah. Keluarga rese gue ada acara penting mengenai bisnis gitu. Nggak ngerti lah gue," jawab Moana bersikap seperti tidak pernah terjadi sesuatu yang besar.
Dia menutupinya dengan baik. Cassie menganggukkan kepalanya berulang kali.
"By the way, lo pasti udah tahu kan gosipnya Chiara?" tanya Cassie menaikkan alisnya berulang-ulang.
"Udah. Itu beneran, Cas?"
Mereka mengobrol sambil masuk kelas bareng-bareng. Keduanya memang teman sebangku karena Cassie tidak mau duduk selain bersama Moana. Dia tidak bisa apa-apa jika Moana tidak di sampingnya.
"Seratus persen bener, Moa. Kabarnya Chiara di keluarin dari sekolah mulai hari ini," tutur Cassie menggebu-gebu.
Moana menelan ludahnya, "Oh, separah itu ya. Kasihan Chiara."
"Dia hamil, Moa. Berita ini juga kesebar di luar sekolah. Takutnya citra SMA Cempaka Putih memburuk."
Benar juga kata Cassie. Nama sekolah bisa tercoreng di mata masyarakat. Dengan berita ini kemungkinan sekolah harus kembali memperbaiki imagenya.
"Gue masih nggak nyangka sama Chiara yang ... aduh susah jelasinnya."
Keringat dingin mengucur deras di dahi Moana. Dia memikirkan bagaimana reaksi Cassie ketika nanti pernikahannya bocor.
"Dih, Moana lo kok keringetan padahal masih pagi?"
"Hehehe, gue tadi lari-larian di koridor," elaknya.
Cassie yang lemot mempercayai saja ucapan Moana yang terkesan tidak logis. Keduanya duduk di kursi masing-masing tanpa berbicara lagi sebelum akhirnya Cassie menyenggol lengan Moana.
"Liat, Edgar lewat di depan kelas kita."
Edgar? Moana agak sensitif mendengar nama itu. Mungkin karena status mereka yang sudah berbeda.
"Ganteng banget, woi!"
"Biasa aja, Cassie."
Cassie menaruh telunjuknya di bibir Moana dan mengisyaratkan agar diam. "Lo emang nggak tahu mana cogan mana cojam."
"Cojam?"
"Cowok jamet," jawab Cassie.
Karena penasaran Moana melirik jendela dan menemukan Edgar tengah mengobrol dengan anak cowok. Dulu sewaktu masih berteman biasa Moana tidak pernah mempedulikan keberadaan Edgar. Sekarang dia merasa keberadaan Edgar terasa aneh dan berbeda.
Edgar berlalu meninggalkan koridor kelas Moana kemudian Cassie menoel pipi sahabatnya.
"Yakin gue, Edgar pasti bolos lagi. Lo siap-siap dulu gih buat ngasih hukuman ke Edgar," suruh Cassie.
Moana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Bagaimana caranya dia berhadapan dengan Edgar di sekolah? Bisakah dia bersikap biasa saja?
"Moa! Malah bengong kayak patung pancoran."
"Gue lagi mikir," kata Moana beralasan.
"Jangan mikir berat, lo nggak akan kuat, biar gue aja, hehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife [Completed]
Fiksi Remaja"Pernikahan ini harus di rahasiakan. Jangan sampai teman-teman sekolah tahu kalo enggak lo tidur di luar selama setahun. Ngerti?!" Moana menggertak Edgar dengan ancaman. Cowok itu tengah duduk bersantai di sofa sambil ngemil sore. "Iya, iya. Gue nge...