Hai, udah lama cerita ini nggak jelas kemana arahnya. Aku abaikan sampai lupa alurnya dan harus baca ulang biar dapat balik alurnya.
Maaf karena lagi writer block. Aku harap kalian nggak nunggu lama, yang nunggu-nunggu aja.
Doakan bisa ending bulan Mei, semoga yaa. Biar nggak janji-janji palsu doang.😋
Happy Reading!
***
KALI ini gue tunggu lo untuk terakhir kalinya. Gue harap lo datang buat tahu semuanya, tahu tentang Selena sepenuhnya. Kalaupun lo nggak datang, it's okay. Gue gak maksa. Maaf atas kekacauan yang gue buat.
Edgar berfikir sejenak, memandangi lama layar ponselnya yang akan berkedip-kedip karena dia tekan kemudian dibiarkan kembali.
Dia melirik langit yang semakin pekat, menandakan hujan akan turun sesegera mungkin. Edgar mengetukkan sepatunya di lantai marmer. Sebentar, dia butuh waktu.
"Apa yang belum gue tahu tentang Selena?"
Edgar memejamkan matanya, menarik satu kali nafas yang tadinya tertahan. Ajaibnya dia langsung berdiri, mengambil kunci mobil dan meninggalkan rumah keluarganya. Sementara waktu mungkin Moana akan tinggal bersama keluarganya jadi Edgar tidak khawatir lagi.
***
Edgar melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Mempercepat lebih baik dibandingkan lamban. Ketika sampai di lokasi yang Monica kirimkan Edgar tercengang.
Dia keluar dari mobilnya, celingak-celinguk mencari keberadaan Monica. Kawasannya sangat sepi, janggal.
Daripada bingung akhirnya Edgar menyusuri beberapa makam. Iya! Dia berada di pemakaman sesuai dengan lokasi yang dikirimkan Monica.
Belum beberapa menit Edgar menemukan keberadaan Monica yang berdiri di salah satu makam. Dia berjalan perlahan-lahan dan sedikit kaku. Ngapain dia ngajakin gue ketemu di kuburan? Batinnya khawatir.
"Mon," panggilnya kaku. Biasanya dia memanggil Monica dengan sebutan cewek sialan.
Monica menengok sedikit memiringkan kepalanya, tersenyum tipis. "Makasih udah datang. Gue minta maaf kalau misalkan gue ganggu lo."
"Terserah deh. Omongin apa yang mau lo omongin dan ... kenapa harus ketemunya di kuburan?"
Edgar belum menyadari sesuatu hal penting yang terlewatkan.
Monica menunjuk makam di depannya lalu menatap Edgar yang bingung. "Selena mau ngomong, Gar," katanya lirih.
Selena?
Cowok itu berjongkok, membaca nama pada nisan di depannya.
Selena Jeremia.
Seluruh tubuh Edgar meremang, kakinya terasa lemas seperti tidak ada tenaga untuk menahan diri. Dia reflek terduduk di tanah dan menatap kosong pada makam di depannya.
"Lo bohong?" tanya Edgar menuding Monica. "Kenapa dia pergi sedangkan dia belum minta maaf sama gue?! JAWAB CEWEK BODOH!"
Monica meneteskan air matanya. Dia menggeleng sambil menunduk seraya ikut berjongkok dan menyentuh nisan sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife [Completed]
Ficção Adolescente"Pernikahan ini harus di rahasiakan. Jangan sampai teman-teman sekolah tahu kalo enggak lo tidur di luar selama setahun. Ngerti?!" Moana menggertak Edgar dengan ancaman. Cowok itu tengah duduk bersantai di sofa sambil ngemil sore. "Iya, iya. Gue nge...