- Kalo udah memasuki part 11 dan seterusnya aku bakal semakin mager nulisnya. Semacam kehilangan alurnya gitu. Kalian nggak ada niatan ngasih KOMEN dan VOTE kah?
NGGAK ADA NIATAN UNTUK NGASIH DUKUNGAN, KAH?
WHY?
NGGAK MEMAKSA TETAPI SETIDAKNYA AYOLAH KASIH KESAN YANG BAIK SEBAGAI PEMBACA YANG MENGHARGAI PENULIS.
AKU NGGAK NGEMIS VOTE DAN KOMEN TAPI ITU KEWAJIBAN KALIAN UNTUK MENSUPPORT PENULIS.
AKU HARAP KALIAN PAHAM.
***
SEJAK rencana kemah bakti di putuskan, seluruh osis yang menyiapkan berbagai kegiatan sebelum pelantikan calon pengurus osis baru. Mereka di jejali kesibukan yang membuat harus lembur sampai nginap di sekolah. Khusus cowok, sih yang nginep di sekolah.
Moana juga jarang berada di rumah bahkan dia jarang muncul di hadapan Edgar. Paginya dia berangkat tanpa Edgar, di sekolah Moana mendekam dirinya di ruang osis dan sore sampai malam dia kadang masih di sekolah dan pulang lebih larut. Beruntungnya Edgar tidak protes ini itu karena Moana jarang masak di rumah.
"Osis pada sibuk banget kayaknya. Ada acara apa?" tanya Fauzi melihat beberapa anggota osis berkeliaran di lorong ruang guru.
"Mereka mau ngadain kemah tanggal 5 September," jawab Sergio. Dia tahunya dari Moana, lewat chat pula.
"Kemah?" Edgar ingin jawaban yang lebih rinci. Cowok itu tidak tahu menahu tentang kegiatan yang dilakukan istrinya. "Siapa yang ngasih tahu lo, Ser?"
"Moana. Dia bilang kalo ada kemah bakti buat calon pengurus osis baru dan dia nyiapin segala perlengkapan gitulah. Gue mana paham urusan begitu, Gar."
Cih, Edgar memaki-maki Moana dalam hati karena cuma Sergio yang di kasih tahu tentang kemah itu. Gadis itu bungkam di depannya tetapi terbuka pada cowok lain.
Sedangkan Dwi nggak rempong-rempong amat karena dia tidak peduli. Dia fokus bermain game di ponselnya.
"Kemahnya di mana, Ser?"
"Moana bilang di luar sekolah. Lokasinya belum dia kasih tahu," jawab Sergio.
"Lo sering chatting sama tuh cewek?" Edgar tidak bisa menutup mata untuk yang satu ini. Dia kepo banget.
Sergio menggeleng, "Sering sih enggak. Moana kan sibuk. Kalo lagi ada waktu dia balas chat gue kalo enggak ya gitu."
"Mulai lancar ya pedekate lo sama dia?"
Sergio mengiyakan pertanyaan Fauzi, "Begitulah. Gue mau nyamperin dia pas kemah nanti. Bawain apa kek gitu biar makin kelihatan cowok perhatian."
"Jiakh, makin kesana makin kesini abang Sergio. Gue tunggu pajak jadiannya," pinta Fauzi di hadiahi tawa oleh Sergio.
Berbeda dengan Edgar yang menantikan hari di mana Sergio mendapatkan penolakan telak dari Moana. Dia tinggal jadi tim sorak yang mendukung padahal diam-diam sudah jadi suami Moana.
For your information, Edgar dan Moana setuju tidak memakai cincin pernikahan ke sekolah maupun di rumah. Mereka menyimpannya di kotak masing-masing dan akan memakainya jika ada pertemuan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife [Completed]
Genç Kurgu"Pernikahan ini harus di rahasiakan. Jangan sampai teman-teman sekolah tahu kalo enggak lo tidur di luar selama setahun. Ngerti?!" Moana menggertak Edgar dengan ancaman. Cowok itu tengah duduk bersantai di sofa sambil ngemil sore. "Iya, iya. Gue nge...