Hello mellow!!!
Part ini memang aku sengajakan pendek. Lebih fokus membahas Monica yang always punya waktu dan mental baja buat ngejar-ngejar Edgar.
Udah deh, langsung baca daripada kalian kepo maksimal!
Happy Reading.
***
HENTAKAN sepatu di lantai keramik bergema di ujung koridor jurusan IPA. Guyuran hujan deras masih setia menemani kota pada pagi hari ini.
Hari terakhir PAS lagi-lagi membuat siswa/i terpaksa berangkat sekolah. Padahal kalau di hari-hari biasa mereka lebih baik tidak berangkat sekolah.
Moana rasa dia orang pertama yang menginjakkan kakinya di koridor jurusan IPA. Lihat bagaimana lengangnya lorong koridor. Apalagi suhu udara yang sangat sejuk ditambah kabut ringan. Moana menarik resleting jaket yang dia pakai pagi ini.
Asumsi bahwa dia adalah orang pertama yang hadir ternyata salah. Dari radius sekitar 2 meter dia menjejakkan kakinya, ada Cassie yang keluar dari kelas. Mencolok dengan sweater berwarna merah. Berdiri di ambang pintu sembari meniup kedua tangannya yang di kepalkan bersamaan.
Kemarin Moana memperhatikan Cassie diam-diam. Gadis itu nampak kacau dengan kantung mata yang sembab. Hidungnya memerah seperti habis menangis.
Apakah Moana sejahat itu sampai mengabaikan Cassie yang kemungkinan tengah ada dalam masalah?
Di kesempatan ini Moana merasa dia gagal menjadi sahabat untuk Cassie. Dia hanya bertumpu pada ego yang kemungkinan bisa menjauhkannya dari gadis sebaik Cassie. Hanya karena Moana berfikiran dangkal di saat Dwi mengatakan bahwa Cassie menyukai Edgar.
Hei! Sadar Moana!
Cassie itu tidak tahu tentang Moana dan Edgar yang sudah resmi mengingat janji suci. Jadi, bagaimana mungkin Cassie salah sedangkan di sini Moana tidak mengatakan apapun tentang kebenarannya.
Dihampirinya Cassie tanpa mempedulikan ego yang selama ini menguasainya.
"Cassie," sapanya. Agak kikuk.
Cassie pun bereaksi dengan senyuman tipis di wajahnya. "Moa. Gue kira lo nggak akan lagi ngomong sama gue setelah beberapa hari ini lo diemin gue. What happen?"
Gadis itu menyadarinya. Moana memang sudah sangat keterlaluan mengabaikan Cassie sampai gadis itu pun merasa tersisihkan.
"I'm so sorry, Cas. Gue ... itu, gue liat lo nggak kayak biasanya. Lo murung dan kelihatan nggak mood buat diajak ngobrol. Gue sama Zinnia jadi enggan buat ngajak lo ngumpul kayak biasanya ." 50% kebenaran, 50% kebohongan. Karena Moana tidak mengakui dirinya yang sengaja abai terhadap Cassie.
"Ckck. Gue mah baru ada di fase galau tapi lo pada malah nggak di samping gue," gerutu Cassie di selingi tawa renyah.
"Ih, lo mah! Galau lo tuh ekstrem banget. Udah kayak abis kehilangan dalam hidup sampe tuh mata lo sembab. Nangis mulu, mbak?"
"Udah, deh. Ngejek mulu lo!"
Moana tertawa ringan. "Makanya cari yang pasti-pasti aja. Nggak cocok lo jadi galauers."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife [Completed]
Novela Juvenil"Pernikahan ini harus di rahasiakan. Jangan sampai teman-teman sekolah tahu kalo enggak lo tidur di luar selama setahun. Ngerti?!" Moana menggertak Edgar dengan ancaman. Cowok itu tengah duduk bersantai di sofa sambil ngemil sore. "Iya, iya. Gue nge...