Halo ...
Maaf ya kalau di part 20 ke atas aku jarang update. Selain karena memikirkan alur kedepannya, cerita ini hampir tamat juga faktor kenapa aku lambat update. Aku mau memantapkan alurnya biar tidak jomplang atau nggak sesuai sama rencana awal.
Vote dan komen cerita ini sebagai tanda antusias kalian. Share juga ke teman-teman atau siapapun yang kalian kenal. Love youuuu~~
***
"SAYANG, kamu cantik banget hari ini."
Moana terkesiap mendapatkan pujian dari Edgar apalagi di panggil sayang. Hei! Mereka tidak seromantis itu sampai harus sayang-sayangan.
"Lo kepentok di mana sih, Gar?! Nggak pernah gue liat lo seaneh ini sebelumnya," ungkap Moana menempeleng dahi Edgar yang di tutupi rambutnya.
Edgar tersenyum mesem. "Kamu kan katanya suka cowok romantis. Makanya aku lagi usahain jadi romantis biar kamu enggak berpaling sama siapapun."
"Gar, serius!" Moana tidak habis fikir. Kemana hilangnya otak Edgar yang dulu-dulu sering sekali bermulut cabe jika berhadapan dengan Moana. "Gue malah jijik dengernya. Bukannya romantis tapi bikin muntah!"
"Ayang kok gitu sih?!"
"Edgar!"
Daripada Edgar berubah jadi romantis mending Moana mendengar cowok itu marah-marah dan nyinyir.
"Aku mau jadi kayak Jess No Limit yang so sweet sama Sisca Kohl." Edgar sengaja berbicara imut dan memonyongkan bibirnya.
Moana menampar pipi Edgar. "Sadar, Gar! Lo nggak cocok jadi romantis bego!"
"Aku romantis demi kamu," katanya sambil mengedipkan sebelah matanya. "Ini kan yang kamu mau. Cowok romantis, kayak Dwi sama Sergio."
"Ya, tapikan lo enggak cocok jadi cowok romantis Junaedi!"
"Sayaaaang, aku Edgar bukan Junaedi." Nadanya terdengar ngambek.
Tidak bisa di pungkiri bahwa Edgar benar-benar menjadikan dirinya sebagai cowok romantis. Moana memijat pangkal hidungnya. Kepalanya berdenyut.
"Edgar, gini." Moana memegangi rahang tegas Edgar kemudian tersenyum manis padahal hatinya dongkol. "Gue lebih suka lo marah-marah di bandingkan kayak gini. Jangan sok manis bisa?"
"Enggak. Aku emang udah romantis dari sananya yang."
"Terserah lo deh!"
Kini Edgar yang menangkup pipi mulus Moana. Posisi keduanya duduk bersila dan saling berhadap-hadapan.
"Sayang, aku boleh cium kamu ya?"
Alamak!
"GAR!!!"
"Oke, aku cium!"
Sedetik kemudian Edgar menjatuhkan tubuh Moana di atas sofa sementara Edgar berada di atasnya. Perlahan tapi pasti Edgar memajukan wajahnya. Mengelus sudut bibir Moana dengan jempolnya.
"Gar, jangan!"
Tidak di hiraukan. Edgar semakin gencar ingin mencecap bibir Moana yang sudah meronta minta di bebaskan. Sedikit lagi bibir Edgar sudah akan menyentuh kenyalnya bibir Moana dan—
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife [Completed]
Roman pour Adolescents"Pernikahan ini harus di rahasiakan. Jangan sampai teman-teman sekolah tahu kalo enggak lo tidur di luar selama setahun. Ngerti?!" Moana menggertak Edgar dengan ancaman. Cowok itu tengah duduk bersantai di sofa sambil ngemil sore. "Iya, iya. Gue nge...