15 - NECK KISS

2.7K 87 2
                                    

- WARNING!!! Part ini mengandung adegan yang bikin kalian adjksdjksjdksjdk, senyum-senyum sendiri, terjungkal, kayang, dan lain sebagainya. Part 15++




Play song : Shinunoga E-Wa - Fujii Kaze

***




"INI  pertama kalinya bokap gue marah besar sama Kak Imelda," tutur Edgar setelah sekian lama dia terdiam.

Kamar yang bernuansa hitam putih dan luas milik Edgar adalah tempat keduanya menenangkan diri pasca kejadian di meja makan. Moana menyegarkan pikirannya dengan berkeliling di kamar Edgar yang menurutnya rapi. Dia baru tahu Edgar menyukai band The Beatles.

"Emang biasanya enggak?" tanya Moana duduk di tepi kasur.

Edgar memasukan tangannya ke kedua saku celana dan berdiri memunggungi Moana.

"Kak Imelda itu menantu pilihan Papa. Dia adalah orang yang paling setuju kalo Kak Sabian nikah sama Kak Imelda," ungkap cowok itu.

Moana yang baru tahu nampak terkejut. "Berarti di jodohkan juga?"

"Bukan. Kak Imelda dulu hampir gagal jadi menantu keluarga ini gara-gara Kak Sabian kepincut cewek lain padahal masih pacaran sama Kak Imelda. Papa marah besar dan bilang kalo dia lebih setuju Kak Imelda jadi menantunya."

Moana menganggukkan kepalanya berulang kali. Imelda memang figur perempuan yang menantuable. Meski sifat keras kepalanya mendominasi, Imelda memiliki aura kharismatik.

"Kalo gue? Apa gue menantu idaman Papa lo?" tanya Moana.

"Nggak tahu. Papa nggak ngomong apa-apa tentang lo waktu itu. Dia bilang gue bebas ngambil keputusan, boleh nolak dan boleh nerima pernikahan ini. Dia cuma bilang lo anak mitra bisnisnya, just it."

"Hm, oke." Moana tidak menanyakan apa-apa lagi. Lagipula dia tidak berambisi menjadi menantu kesayangan. Yang penting keluarga Edgar memperlakukannya dengan baik.

Pintu kamar Edgar yang tidak terkunci di ketuk tiga kali dan terbuka setengah. Lunar masuk ke dalam dengan wajah yang lelah.

"Sabian sama Imelda udah ke apartemen. Kalian mau nginep?" tanya Lunar.

Moana yang sudah berdiri dan menyambut kedatangan Lunar ingin menyahut namun Edgar lebih dulu bicara.

"Moana besok berangkat kemahnya pagi-pagi jadi harus pulang. Nginep nya kapan-kapan aja," tolak Edgar.

"Oke. Kalo masih mau di sini, Mama minta maaf nggak bisa ngajak Moana ngobrol dulu."

Moana mengusap punggung tangan Lunar, "Nggak apa-apa. Udah ada Edgar, Ma."

Lunar pamit turun ke lantai bawah dan keadaan di kamar kembali hening. Karena itu Moana memilih mengacak-acak meja belajar Edgar yang di atasnya terdapat banyak kaset film.

"What? Lo nyimpen kaset film dewasa?" Moana mengacungkan kaset film itu ke atas dan menggoyangkannya.

Reaksi Edgar cuma biasa saja, "Why? Nggak boleh?"

"Ck. Pantesan lo mesum banget," cemooh Moana kembali mengobrak-abrik kaset film di atas meja yang ternyata kebanyakan film dewasa.

Secret Wife [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang