34 - CELAKA

1.3K 51 3
                                    

Heiii...

Komen dong disini>>>
Target 6 komen aja, nggak minta banyak soalnya aku tahu diri.😝

Happy Reading!

***

"JANGAN bengong nanti kesambet baru tahu rasa!" omel Fauzi yang memergoki Edgar bengong di depan kelas.

Cowok Brawijaya itu duduk di kursi panjang yang sengaja diletakan di depan kelas. Matanya bergulir ke lain arah, tidak berminat menanggapi ocehan Fauzi.

"Jajan yuk, Gar!" ajak Fauzi menarik lengan Edgar. "Anak osis bikin stand baru. Katanya stand makanan."

"Males gue. Lo aja sana!"

"Nggak asik lo!"

Edgar membuang muka. "Jangan ganggu gue makanya!"

Fauzi akhirnya duduk di samping Edgar. Cowok itu memilih bermain game seraya menunggu mood Edgar baik kembali.

Wajah kusut Edgar bukan tanpa alasan karena sesuatu hal sepele. Pesan dari nomor tidak dikenal yang Edgar percayai itu adalah Monica awal dari kegelisahannya. Memang siapa lagi yang akan membahas tentang Selena selain gadis ular itu.

Tentu Edgar tahu, ada yang Monica rencanakan dibelakangnya. Dia harus berhati-hati dalam bertindak dan menjaga beberapa orang terdekatnya.

"Gar," panggil Fauzi di sela-sela bermain game nya.

"Apa?"

"Lo tau nggak kenapa Dwi ngejar-ngejar Cassie dan ngawasin cewek namanya Monica?" tanya Fauzi. "Dwi kan orangnya nggak suka ngurusin cewek, katanya ribet."

Seandainya Fauzi tahu bahwa Dwi sedang menolong Edgar mempertahankan rumah tangga cowok itu.

"Biar ada kegiatan baru kali," balas Edgar. Sengaja tidak jujur karena lebih baik hanya Dwi yang mengetahui masalahnya.

"Nggak guna amat kegiatannya. Dia udah mulai bosen jomblo kali, Gar. Selama ini Dwi kan nggak pernah pacaran."

"Mungkin." Edgar berdecak, sedikit kesal karena diajak membahas hal tidak faedah. "Gue mau ke roof top lo jangan ngikut!"

"Dih, gitu amat lo!"

Langkah lebarnya menuntun Edgar menuju roof top. Diiringi sepasang mata yang diam-diam mengintip dari celah pintu.

***

Sedikit demi sedikit Moana bisa melupakan malam panasnya bersama Edgar. Tentu karena Zinnia dan Kendra mengajaknya bermain basket di lapangan indoor. Abyan pun tidak lupa ikut serta dengan mereka.

Dua puluh menit berlalu Moana sudah tidak kuat harus mondar-mandir merebut bola oranye dari tangan Kendra. Cowok itu lihai sekali kalau masalah perbasketan.

"Cassie nggak pernah kelihatan. Kemana sih tuh bocah?"

Moana tidak merespon karena tengah melamun. Menyadari kehadiran Zinnia pun tidak.

"Eh, ngelamun lo!" sentak Zinnia menepuk bahu Moana.

"Hah, kenapa tadi? Gue capek banget gara-gara Kendra."

Secret Wife [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang